Mat Ubir No-urut 2 Calon Kades Sungai Batu Gantih Hilir
KERINCI, BEO.CO.ID – Mat Ubir, 49 tahun mantan Wartawan Bidik07ElangOposisi (Bidik Independen), sudah berpuluh-puluh tahun active sebagai Wartawan dengan ciri khas laporannya tentang Korupsi, Kolusi dan Nepotisme KKN), banyak sekali yang tidak sukai apa lagi disetujui pejabat Negara. Redaksi media ini memiliki catatan penting tentang kesukaan Wartawan meliput dan menulis, yang pernah bergabung dengan Bidik media group.
Kini Mat Ubir, alias Marhaen (orang Miskin), mencalonkan diri sebagai Cakades (Calon Kepala Desa) Sungai Batu Gatu Gantih, Kecamatan Gunung Kerinci (Siulak Deras), Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, pencalonannya tidak disuka masyarakat luas, karena membawa visi dan misi ANTI KORUPSI MORTIL PERUBAHAN.
Ia, bertekad mencalonkan diri melakukan perubahan, lewat dan visi misinya ANTI KORUPSI DENGAN MORTIL PERUBAHAN, sama ketika Ia active sebagai aktivis Pers (Wartawan). Keberanian Ia mencalonkan diri dengan visi dan misi ANTI KORUPSI itu, didasari atas penderitaannya sebagai insane pers atau Wartawan (miskin) yang banyak menulis tentang kejahatan KKN dan praktik uang suap (sogok), dalam pilkada sejak tahun 2004 silam.
Dari data dikumpulkan Tim Bidik07ElangOposisi dan Gegeronline didesa Sungai Batu Gantih Hilir, Tanjung Genting, Sungai Gelampeh dan desa-desa lainnya di 153 pilkades serentak 6 April 2021 mendatang yang tinggal hitungan hari, “masyarakat secara mayoritas, tidak menyenangai calon kadesnya yang miskin dan tanpa uang apa lagi Anti Korupsi dengan Gerakan Mortil Perubahan” masyarakat sangat cakades yang banyak uangnya dan bisa memberi suap (sogok), kepada para pemilih, itu Cakades yang dianggap hebat dan harus dimenangkan.
Dari data dan keterangan diperoleh awak media ini, dari tahun 2004 silam suap menyuap dalam pilkades, pilkada dan legislatip, itu sudah membudaya, siapa yang sanggup membayar mahal itulah yang mereka pilih. Tak heran Kades terpilih, DPRD terpilih dan Bupati/ Walikota terpilih, banyak yang menyalahgunakan jabatannya untuk menggerogoti APBD (Dana Alokasi Umum), untuk pribadi AMPI (Anak, Menanti, Istri dan Ponakan), demikian para kades terpilih baanyak yang mengembalikan uangnya lewat dana desa (DD) dan ADD (Alokasi Dana Desa), demikian juga halnya para anggota Legislatip yang terpilih, karena uang pembali kursinya sangat mahal.
Masyarakat Sungai Batu Gantih Hilir, jika perlu uang banyak untuk membeli suara anda, pilih calon kades (Cakades) yang banyak uangnya dan mau mengeluar uang sogok (suap), untuk satu suara bisa saja mencapai Rp.1.000.000.00- (satu Juta), karena jumlah mata pilihnya juga sedikit lebih kurang 565 mata pilih. Jika cakades bisa menguasai 200 mata pilih X Rp1 juta, berarti bisa memenangkan pilkades Sungai Batu Gantih Hilir.
Sedangkan Cakadesnya tiga putra terbaik Desa Sungai Batu Gantih Hilir, Jamil Alim 37 tahun, dengan latar belakang Petani, sederhana dan bergaul. Berikutnya Mat Ubir 49 tahun latar belakang Wartawan Kritis, dan Usaha Bunga ketika masih di Pekan Baru, dan Ketiga Adhar Pensiunan ASN (Aparatur Sipil Negara) di Kejaksaan Negeri Sungai Penuh, mengatur admistrasi. Adhar juga satu cakades yang sederhana dan suka bergaul, tinggal masyarakat maunya yang mana.
Dalam Catatan Bidik: Kenapa sekarang atau sejak enam (6) tahun terakhir kursi kades jadi rebutan? Ini, sejak pemerintah RI mengkucur triliunan dana desa (dd) Rp 1 miliar/ desa di tambah dana alokasi dana desa (ADD) sebesar lebih kurang Rp.350 juta/ desa, berarti dalam pertahun dana masuk untuk membangun desa sekitar Rp. 1, 3 miliar, dana ini dianggap tempat yang basah untuk digerogoti, mengembalikan uang yang dikeluarkan saat pra / proses Pilkades berlangsung, demikian Pilkada, saat terpilih menjadi Bupati, Walikota dan Gubernur kepala daerah, bisa menggeroti APBD Provinsi dan APBN yang diperbantukan kedaerah, melalui DAK (Dana Alokasi Khusus) dan DAU didaerah.
Ini bukan terjadi di Kerinci saja, tapi sudah membudaya ditanah air tercinta ini. Kini tergantung niat baik dari masyarakat pemilih, kalau ingin uang banyak cari cakades yang mau melakukan suap (sogok).
Mat Ubir, salah satu Cakades Sungai Batu Gantih Hilir, telah memberikan keterangan luas dan panjang lebar kepada redaksi media ini, menjelaskan jika masyarakat member kepercayaan dan memilihnya (menang) maka program ANTI KORUPSI DENGA GERAKKAN MORTIL PERUBAHAN, wajib dilakukan. Maka saya bersama istri dan anak-anak harus bersih terlebih dahulu, saya wajib pada uu dan Hukum, yang saya ambil dari Negara/ daerah adalah hak yang sah, bukan merampok uang rakyat.
Dan ini wajib diikuti oleh seluruh perangkat desa dan BPD (Badan Permusyawaratan Desa), dan seluruh bentuk rencana pembangunan desa harus dilaksanakan melalui Musyarawah Mufakat, bukan atas kehendak kades dan perangkatnya. Dalam pilkades, 06-04-2021, tinggal kemauan masyarakat Desa Sungai Batu Gantih Hilir, mau pilih siapa? Pilih senior saya, Adhar, adik saya Jamil Alim atau memilih saya Mat Ubir. Silakan masyarakat menentukannya.
Karena saya sudah berjanji dalam hati saya, kata Mat Ubir Siap Menang dan Siap Kalah. Jika kalah saya, akan kembali kehabitat profesi saya sebagai Wartawan, akan tetap memerangi “penindasan, pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), Kebodohan, Kemiskinan, praktik KKN, penyimpangan fisik dan non fisik pembangunan, budaya dan hiburan.
Dalam pilakades Sungai Batu Gantih Hilir nantinya masyarakat tak ragu, atau bimbang pilih cakdes sesuai dengan hati nurani masing-masing, saya ingin membangun demokrasi yang sehat dan bermartabat. Selamat memilih. (***)
Laporan : Tim Beo.co.id / Gegeronline.co.id
Editor dan Penanggungjawab : Gafar Uyub Depati Intan