spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

H. Lukman, S.Ag., M. Perlu Ada – Da’i Desa Se-Rejang Lebong

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Dalam rangka pembinaan umat beragama diseluruh desa dalam daerah Kabupaten Rejang Lebong, Propinci Bengkulu tahun 2025 kita akan bentuk/ adakan) Da’I (Penyuluh) Agama ditingkat desa se-Kabupaten Rejang Lebong,

guna meningkatkan Iman dan Taqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, kata Lukman S,Ag.MH, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rejang Lebong, dikantornya, Selasa (4/ 2/ 2025) kepada Penulis OPINI Perjuangan.

Ini akan kita bentuk setelah Paslon Bupati Rejang Lebong Terpilih  dilantik resmi oleh pemerintah, yang kabarnya akan dilantik, 20 Februari 2025 di Istana Negara Jakarta, kata Lukman.

Ka.Kan Kemenag Kab. Rejang Lebong H. Lukman, S.Ag., M.H.

Pembentukan penyuluh Agama, (da,i) ditingkat desa dengan tugas utamanya antara lain melakukan pembinaan antar umat ber-Agama, hidup damai, berdampingan satu dengan lainnya, memperkokoh persatuan dan kesatuan berbangsa dan bernegara secara umum dan khususnya di Rejang Lebong yang berada di 156 desa dan 15 kecamatan.

Kehidupan beragama yang baik, antar Umat ber-Agama saling menghargai dan menghormati antar pemeluk agama yang berbeda-beda artinya jalankanlah ibadahnya masing-masing menurut keyakinan, secara damai, aman dan berkelanjutan dengan kata lain menjaga toleransi antar umat beragama yang damai.

Selama ini, sudah berjalan menurut Lukman, dan kita harus terus meningkatkannya dalam wadah NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) yang besar ini, karena negara kita negara besar, ujarnya.

Dan majemuk (beragam) Bhineka Tunggal Ika, kendati berbeda-beda tapi tetap satu tujuan dalam bernegara, mewujudkan NKRI yang kokoh, damai bersama-sama mendukung pembangunan Nasinaol, yang maju, ber-imbang, adil dan makmu, tandas Lukman.

Mari kita jadikan Agama sebagai benteng dalam kehidupan beragama antar umat, “Suku, Ras, Agama dan Antar Golongan” bersatu kokoh membangun negari, dengan persatuan yang kuat (kokoh), kita bangun negeri ini, secara adil, merata dan berkesenambungan (dinamis), harapnya.

Kami di Kementerian Agama dari tingkat pusat sampai kepelosok negeri punya tanggungjawab pembinaan Umat, agar hidup damai dan berdampingan, Nabi besar Muhammad SAW, setelah hijrah dari Makkah ke Madinnah, telah membuat (melahirkan) Piagam Madinah, untuk perdamaian dan hidup berdampingan satu dengan lainnya.

Dan tidak mempersoalkan Agama/ kepercayaan, saling menghargai satu sama lainnya. Kita hanya meneruskan amanah (amanat) dari Piagam Madinah itu, kutifnya.

Apa lagi Negara kita Negara besar, beragam warna yang bhineka tunggal ika, (berbeda-beda) tapi tetap satu tujuan dalam NKRI hidup merdeka, secara damai dan berdampingan satu dengan lainnya, inilah yang akan kita wariskan kepada generasi muda kita yang cerdas, ber-iman dan bertaqwa kepada tuhannya, jelas Lukman.

Drs. Mirza Yasben,M.Soc.Sc

Mendapat Tanggapan: Drs. Mirza Yasben,M.Soc.Sc, Mantan Dosen Ilmu Politik Universitas Bengkulu (UNIB) secara terpisah diminta tanggapannya berpendapat, “kita sangat setuju adanya Da,ai (Penyuluh) Agama ditingkat desa untuk membangun pembinaan antar Umat beragama, yang damai jelasnya.

Mereka selain fokus sebagai penyuluh keagamaan, menyampaikan pesan-pesan kebaikan, pesan moral pada umat tanpa membeda-bedakan satu sama lainnya, guna menciptakan hidup damai, berdampingan, Aman dan Nyaman.

Maka para tenaga penyuluh Agama (Da,i) ditingkat desa adalah sumber informasi bagi Pemerintah dan Pemerintah daerah adanya masukan yang penting dan strategis sebagai bahan dalam mengambil kebijakan pembangunan ditingkat pedesaan, papar Mirza.

Dengan kerukunan Umat yang kokoh dan damai merupakan kekuatan (Vondasi), suatu bangsa dalam percepatan membangun negaranya dalam persaingan ketat antar negara didunia Internasional jelasnya.

Dan suka tidak suka kemajuan pembangunannya sudah mengacu pada penguasaan Ekonomi, dan mengarah pada percepatan dan kemajuan teknologi militer dan Non militer semakin Canggih jelas putra asal Lebong ini.

Menurutnya kita harus mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia harus menjadi Lumbung Pangan, minimal memenuhi kebutuhan masyarakat dalam Negeri, demikian juga Gas dan sejumlah kekayaan alam kita lainnya, diharapkan mampu dikelola sendiri untuk kemakmuran rakyat.

Persatuan dan kesatuan yang kuat antar umat beragama, damai dan hidup berdampingan satu dengan lainnya dari desa kekota dengan gerakan penyuluhan beragama antar umat (da’i) desa, harus kita dukung bersama.

Da,i desa (penyuluhan) Agama ditingkat desa, menurut saya penting dan strategis untuk dikembangkan sungguh-sungguh melalui Kementerian Agama dengan dukungan Pemerintah Daerah Kabupaten Rejang Lebong, lima tahun kedepan dan seterusnya.

Karena generasi yang cerdas harus dipagari dengan akhlak, kejujuran yang baik sebagai kekuatan dan asset bangsa, “generasi yang berilmu, cerdas dan ber-iman kepada tuhannya yang maha Esa,” mereka calon pemimpin menggantikan para pendahulunya disemua bidang dan tingkatan,” papar Mirza.

Ini tugas kita semua, menjadikan generasi negeri ini yang ber-ilmu, dengan pagar moral / akhlak yang baik, jika hanya batas memiliki ilmu, cerdas, tanpa pagar akhlak, yang baik, “itu lah para Koruptor” yang merampok uang rakyat.

Mereka orang cerdas, tapi tidak bermoral yang baik, mereka para oknum pejabat yang memperkaya dirinya, keluarga dengan menempuh jalan pintas, dengan menghalalkan segala, “3h” haram, hajar & habisi” uang rakyat.

Untuk memperkecil praktik perampokan uang rakyat, mari kita dukung pemberantasan Korupsi yang gencar-gencarnya dilakukan pemerintahan Presiden RI Prabowo-Gibran, saat ini, jelasnya.

Saya sependapat dengan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakanmenag) Rejang Lebong, Lukman S.Ag, MH, adanya penyuluh Agama ditingkat desa, untuk menyampaikan pesan moral (akhlak) dan berbudi luhur yang baik pada generasi muda kita, sebagai calon pemimpin negeri ini kedepannya, himbau Mirza.

Dari data dan keterangan dihimpun Tim OPINI Perjuangan “pemakaian teknologi hanphone Android dan digital lainnya, khusus pada anak-anak (generasi) usia sekolah, harus diawasi ekstra ketat oleh orang tua/ wali, dimulai dari dalam rumah masing-masing sampai kesekolah, yang diawasi oleh para guru, para pengawas dan kepala sekolah” karena yang telah terjadi, berbagai bentuk kejahatan yang dapat menghancurkan masa depan, mereka (pemakai) itu sendiri.

Jadi upaya akan dibentuknya “da,i atau penyuluh agama ditingkat desa, sangat diperlukan, solusi (jalan keluarnya) kita dukung bersama, Kementerian Agma, Pemerintah pusat, Pemerintah Daerah sampai ketingkat rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW),

penyalah gunaan teknologi informasi, dan penyalahgunaan Narkoba dan sejenisnya kehancuran mental yang sangat kronis bagi generasi muda suatu bangsa.

Jalan keluarnya, kita bersama mendidik dan mengingatkan generasi muda, mereka penerus perjuangan bangsa dalam bernegara, merekalah calon pemimpin negeri ini untuk melanjutkan perjuangan.

Dan di tangan mereka, generasi yang berilmu, cerdas, bermoral, menciptakan negeri yang sejahtera, dan berkeadilan. (***).

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kisah Singkat Jurnalis Gudi Podcast Kemenag Rejang Lebong

Tabut Bengkulu (Dokumentasi Yopoyo)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Headlines

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Posts

https://situs-toto.togel.togetherband.org