MEDAN, BEO.CO.ID – Kondisi Negara Indonesia yang kita cintai dengan segenap jiwa dan raga saat ini tidak sedang baik, pasal tengah menghadapi persoalan resesi ekonomi global.
Hal ini disampaikan anggota DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) H. Hidayatullah SE saat menghadiri sosialisasi cinta, paham, dan bangga Rupiah serta sosialisasi sistem pembayaran QRIS yang digelar Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatera Utara di Aula Jabal Noor, Asrama Haji, Jalan Jenderal Besar AH Nasution, Jumat (11/11).
“Resesi ekonomi sedang melanda sebagian besar negara di dunia termasuk juga Indonesia kalau saja para pengambil kebijakan tidak melakukan langkah-langkah strategis dipastikan Indonesia akan mengalami resesi paling tidak dampaknya,” ujar Hidayatullah dihadapan para peserta sosialisasi Relawan Sahid (Sahabat Hidayatullah).
Dalam kesempatan ini Hidayatullah menyampaikan kenapa kita harus cinta, bangga paham rupiah, diperlukan biaya yang cukup besar yang dikeluarkan Bank Indonesia untuk mencetak uang, kenapa dicetak uang kembali ? Karena banyak uang yang sudah rusak, tidak dapat digunakan, sehingga harus dimusnahkan dan diganti dengan uang yang baru.
“Salah satu masalahnya adalah masyarakat kita tidak cinta, tidak paham bahkan tidak bangga dengan uang, sehingga tidak dijaga kondisinya. Banyak yang melipat, menstaples uang, yang mengakibatkan rusaknya uang tersebut,” katanya.
Lanjut pesan dia, hal ini tidak sesuai dengan 5 J terhadap uang, yaitu jangan dilipat, jangan dicoret, jangan di staples, jangan diremas, jangan dibasahi.
“Yakinkan diri kita, sahabat, teman, dan masyarakat jika kita senantiasa menjaga uang kita dengan baik, melaksanakan 5 J tersebut. Dana mencetak uang itu bisa dialihkan ke Program-program bermanfaat yang lain, yang nantinya juga bermanfaat dan dirasakan oleh masyarakat,” tuturnya.
Dalam acara sosialisasi Cinta Bangga Paham Rupiah dan Pembayaran Digital Qris hadir Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara, Ibrahim serta Ketua Sahid Endang Setiowati.