LEBONG, BEO.CO.ID – Masih hangat ditelinga bahkan menjadi pertanyaan besar masyarakat, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu khususnya Danau Liang dan Semelako, terkait pembangunan Tanjung Agung – Danau Liang yang tembus ke Nangai Tayau dilaksanakan PT. Adi Pebana Adi Sarana (PAS) bersumber Dana Alokasi Khusus (DAK) APBD 2021 yang menelan anggaran 9,2 Miliar sedikit mendapatkan penjelasan OPD teknis.
Plt Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perhubungan (DPUPR-P), Joni Prawinata melalui Kabid Bina Marga (BM), Haris Santoso mengatakan, bahwa jalan Tanjung Agung-Danau Liang itu bukan dialihkan, tetapi sebagai jalan alternatif dan secara manfaat bisa dimanfaatkan oleh masyarakat atau istilah kita fungsional jalan tersebut.
“Link jalan kearah Nangai Tayau adalah terkoneksi ke link jalan Tanjung Agung – Danau Liang. Kegiatan tersebut bersumber dari dana DAK, tentu melalui tahapan seleksi dan verifikasi yang ketat oleh kementerian PUPR tahun anggaran 2021, Detail Engineering Design (DED) perencanaan 2020,” bantahnya melalui pesan via Whatsapp, (8/9/21).
Lanjut Haris Santoso menerangkan, secara perencanaan tetap kita arahkan ke Danau Liang kurang lebih 1 km tidak semata-mata kita langsung mengalih ke link Nangai Tayau. Jadi kalau dikatakan bahwa jalan tersebut tidak ada perencanaan atau pun proyek siluman itu tidak benar.
“Kemudian kami sampaikan juga untuk link jalan Tanjung Agung – Danau Liang butuh anggaran yang tidak sedikit untuk menuntaskan jalan tersebut, tetapi tetap kita upayakan sampai dengan selesai penanganannya sampai dengan tuntas secara bertahap,” katanya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, kami sampaikan juga bahwa direncana ruas jalan poros tengah ini atau link Tanjung Agung – Danau Liang ini ada 5 titik jembatan yang dibutuh untuk menyelesaikan jalan ini dengan membutuh anggaran 100 milyar. Jadi kita tetap upayakan tetapi secara bertahap mengingat dari sisi anggaran.
“Kemudian ruas jalan Danau Liang ke daerah Turan Ingep dan kearah Geotermal, apa menjadi aspirasi masyarakat Danau Liang. Kita sudah usulkan tahun anggaran 2022 melalui DAK yang mana menjadi harapan warga Danau Liang khususnya. Mudah-mudahan di ACC oleh Kementerian, sehingga apa yang menjadi harapan warga Danau Liang nantinya bisa terealisasi,” tuturnya.
Telah Menghabiskan Anggaran Rp. 56 Miliar Tanjung Agung – Danau Liang Belum Juga Tembus & Harapan Masyarakat Masih Tertunda
Harapan dan aspirasi masyarakat Danau Liang untuk bangkit disektor perekonomian dalam percepatannya harus tertunda, salah satu daerah berpenghasilan kopi, karet, jahe, gula aren dan kulit manis termasuk kapulaga, lada, nilam, palawija yang ada di Kabupaten Lebong.
Kendati telah menelan anggaran infrastruktur yang cukup fantastis Rp. 23,8 miliar yang bersumber dari Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (DPPID) tahun 2011, dilaksanakan PT. ZUTY WIJAYA SEJATI ditahun 2011 lampau.
Dilanjutkan kembali pembangunan jalan tersebut dengan anggaran senilai Rp 3,2 miliar yang bersumber dari APBD (DAK Tambahan) tahun anggaran 2014 dengan pekerjaan pengerasan kurang lebih 1,1 kilometer dengan lebar 20 meter dan kembali lagi ditahun 2016, dilaksasnakan oleh PT ALDIKARYA dengan anggaran 15 miliar belum juga rasa sepenuh oleh masyarakat Danau Liang.
Di tahun 2020 kembali dikucurkan dengan anggaran sebesar Rp. 4,7 miliar peningkatan Jalan Tanjung Agung – Danau Liang (Hotmix) belum juga mampu menembus Tanjung Agung dikerjakan oleh TEKNIK KUALIVA ENGINEERING dan kembali pembangunannya ditahun 2021 menghabiskan Rp 9,2 miliar PT. PEBANA ADI SARANA belum juga mampu menembus Tanjung Agung dan Danau Liang.
Pewarta : ED/SB