LEBONG, BEO.CO.ID – Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Talang Ulu, Kecamatan Lebong Utara, Kabupaten Lebong, Rahmad Robi, mengaku tak tahu -menahu soal tingginya harga sejumlah material yang dibeli dari warga sekitar untuk pengerjaan pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) di desa setempat.
Dikatakan Robi, terkait tingginya harga material yang digunakan pada pengerjaan pembangunan JUT tersebut sebaiknya ditanyakan langsung kepada kepala desa, apalagi sejauh ini BPD tidak pernah diberitahukan tentang rincian belanja dalam pelaksanaan pembangunan JUT tersebut.
“Coba tanyakan kepada pak kades, pendamping desa atau operator desa. Soalnya kami BPD ini tidak pernah dikasih tahu tentang RAB pekerjaan tersebut,” kata Robi kepada beo.co.id (24/7/2024)
Kendati demikian, dia menegaskan jika BPD akan mempertanyakan masalah tinginya harga sejumlah bahan material yang digunakan pada pengerjaan pembangunan JUT tersebut. Apalagi tugas BPD diantaranya ikut mengawasi kinerja kepala desa khususnya dalam hal pengelolaan keuangan desa.
“Tugas kami BPD ini adalah memusyawarahkan, menetapkan dan mengawal setiap pelaksanaan pembangunan yang dibiayai Dana Desa. Jadi nanti pada kesempatan Monev (Monitoring dan evaluasi – red ) kami akan pertanyakan masalah ini,” singkat Robi.
Sebelumnya dari informasi yang diperoleh beo.co.id diketahui harga material seperti Batu Kali pada pengerjaan pembangunan JUT gang Padi link III dusun II diangarkan senilai Rp. 387.000/m3, harga tersebut diluar biaya lansir material yang juga ikut dianggarkan Pemdes.
Tidak hanya material Batu Kali, bahkan sejumlah bahan material seperti koral, sirtu dan tanah urug (timbunan) juga mengalami kenaikan yang cukup fantastis jika dibandingkan dengan tahun anggaran sebelumnya yakni di 2023 lalu. Padahal material – material tersebut diperoleh langsung dari desa setempat dan bukan bersumber dari tambang – tambang galian C. ( Zee )