Kejahatan tentara Zionis Israel, membombardir rumah sakit (RS) di Jalur Gaza Palestina, menjelang kedatangan Presiden AS Joebaiden ke Israel,18 Oktober lalu bertemu Perdana Menteri Israel Neta Nyahu. Tentara Israel, mengabaikan himbauan masyarakat dunia, alasan membalas serangan Hamas, 7 Oktober 2023 lalu.
Perlawanan Hamas, dan pendukungnya Hizbullah dari Libanon, Houthi, Yaman dan sayap militernya AL-QUDS dari gerakan Islam Palestina di bawah Hamas bersama, AL-QASSAM, diduga dukungan persenjataan Canggih dari Iran, bertekad melakukan perlawanan sampai Palestina Merdeka.
Komunitas Internasional mengecam gempuran Israel ke rumah sakit di Gaza yang menewaskan sedikitnya 500 warga Palestina. Tulis Muhammad Samsul Hadi, 18 Oktober 2023 05:57 WIB, dikutif kembali.
Warga berkumpul di area terbuka yang menampung para jenazah korban serangan udara Israel di Rumah Sakit Al-Ahli al-Arabi di Gaza tengah, Selasa (17/10/2023). Serangan Selasa itu dilakukan dari udara oleh pasukan Israel menghantam sebuah rumah sakit yang dipenuhi pasien dan pengungsi di kota Gaza, Selasa (17/10/2023), menewaskan sedikitnya 500 warga Palestina.
Gempuran ini merupakan insiden tunggal yang menelan korban paling banyak di Gaza sejak perang Hamas-Israel meletus, menyusul serangan Hamas ke Israel selatan, 7 Oktober 2023, yang menelan korban 900 orang dan menawan 200 orang lebih termasuk tentara Israel.
Kantor berita Associated Press (AP) mencatat, jika terkonfirmasi, peristiwa tersebut bahkan merupakan serangan udara Israel paling mematikan dalam lima perang sejak tahun 2008.
Serangan ini berlangsung menjelang lawatan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ke Israel, Rabu (18/10/2023), guna memperlihatkan dukungannya kepada Israel.Permintaan dunia serangan dihentikan, dan pilih gencatan senjata ditolah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, alasannya Ia bersama pasukannya bertekad menghabisi Hamas.
Berdasarkan laporan, TV ALJAXEERA Hamas tidak akan menyerah, dan terus melakukan perlawanan bersama koalisinya, Hizbullah, (Lebanon), Houthi (Yaman), dan sayap militernya, AL-QASSAM dan AL_QUDS, dari Islam Perlawanan Palestina.Keperihatinan masyarakat dunia, karena Israel membunuh masyarakat Sipil yang tak berdosa, bukan Hamas dan Hizbullah dan koalisinya.
Hamas dan pendukungnya tahu persis kekuatan tentara Zionis Israel dan Negara pendukungnya AS, Perancis, Inggeris dan lainnya, namun tidak akan tunduk pada Israel.Perlawanan terhadap Israel, terus berlanjut sampai Palestina Merdeka ditanahnya sendiri kata pemimpin tertinggi Hamas Ismail Hanayyeh, pada Aljazeera, dikutif kembali.
Sampai 4 Nopember 2023 Sabtu, lebih kurang 8.500 orang warga Palestina tewas, 500 ditahan Israel dipenjara terbesar didunia. Sementara pihak Israel, 1. 400 jiwa tewas, akibat serangan Hamas. Dan 250 warga Israel bersama tentara Israel ditawan Hamas. (***)