Tanggapan : S Boy C Ketua Investigasi
(DPP LSM PKLH JAMBI)
Kondisi Kabupaten Kerinci, Propinsi Jambi saat ini tidak sedang dalam keadaan baik-baik saja, kondisi riilnya jauh dari baik sejak pasca bencana akhir tahun 2023, (31/ 12/ 2023) dan memasuki tahun baru, 1 Januari 2024 dilanda musibah banjir.
Longsor dimana-mana, transportasi dan kegiatan ekonomi sempat lumpuh total untuk beberapa jam dan hari dititik dan link tertentu Jalan Nasional, Propinsi dan Kabupaten dalam wilayah Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh, Jambi.
Kata Sandra Boy Chaniago, Ketua Investigasi LSM Peduli Kehutanan dan Lingkungan Jambi, menanggapi tulisan dari “Catatan yang terabaikan” berjudul 4 Peristiwa 2023, Masyarakat Kerinci Perlu Berbenah Diri?
Edisi, Rabu 24 Januari 2024. Tanggapan, pendapat dank omen dari pihak manapun merupakan keharusan dimuat sepanjang menyangkut kepentingan umum dan topik tulisan yang diturunkan sebelumnya.
Inilah demokrasi, kendati dalam perbedaan yang tajam, tapi bukan untuk permusuhan, melainkan guna memehami pendapat pihak lain, yang mungkin juga mampu memberikan solusi (jalan keluar) atas peristiwa yang merugikan masyarakat, ungkap Sandra Boy Chaniago, yang lebih dikenal dengan panggilan, “Si-Boy”
Kerinci sejak tiga tahun lampau sampai sekarang, “sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja, kita di Kerinci masih jauh dari baik, banyak hal yang harus diperbaiki peninggalan Pekerjaan Rumah (PR) dari Bupati sebelumnya tandas Boy.
Antara lain terdapat beberapa sektor di Pemkab Kerinci bermasalah?.
Mulai dari tahu 2022, temuan tunjangan jabatan dewan Kerinci dirumah rumah dinas, miliaran rupiah, yang diambil dewan selama lima tahun 2017-2021 walaupun uangnya sudah dikembalikan dewan Kerinci.
Yang janggal tak satupun dari puluhan anggota dewan yang melahap uang rakyat jadi tersangka, semuanya melenggang tenang seolah tanpa dosa sampai saat ini jelas Boy.
Kita memang tak faham hukum, namun rasa janggal itu masih bersarang dihati, tapi masih untung Jaksa (penyidik), berhasil menetapkan tiga tersangka dan berakhir dibalik jeruji besi, dihukum secara fisik atas keputusan majelis Hakim PN Tipikor Jambi, beberapa waktu lampau. Dan jika tidak, kita lebih merasa kecewa lagi. Dan tak lupa kita sampaikan ucapan terima kasih atas kerja ekstra keras kejaksaan negeri Sungai Penuh, mengungkapkan kasus ini.
Di tambahkan Boy lagi temuan BPK RI (Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia) Perwakilan Jambi, di tahun yang sama sangat merusak nama baik dan merugikan masyarakat dan Pemdakab Kerinci. Kasusnya harus diselesaikan jika masih ada Tagihan Ganti Rugi (TGR), harus diselesaikan, jelas Boy.
Apalagi isu yang berkembang di luar sana harta kekayaan Bupati Kerinci ( Adirozal) dan para pejabat di Pemkab Kerinci sangat fantastis. Khusus Mantan Bupati Kerinci, Dr. H Adirozal, MSi, sebesar Rp. 8, 7 miliar berdasarkan Laporan Hasil Kekayaan Penyelenggara Negera (LHKPN) yang telah dipublikasi oleh puluhan lembaga Pers Online, cetak dan televisi, belum pernah dibantah Adirozal.
Masih di tahun 2023 – 2024 masalah datang lagi terkait Tes seleksi P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja), panitia dan para pejabat di Pemkab Kerinci, saling berbalas surat bak bercinta di tahun 80-an. Namun penyelesaian akhirnya tidak ada (tidak tuntas), ratusan korbannya, sampai detik ini tetap menggugat dan menunggu jawaban pasti dari Pemdakab Kerinci, yang kini dijabat, Asraf, SPt. MSi, selaku Pejabat (PJ) Bupati Kerinci, menggantikan Dr H Adirozal, MSi sejak, 4 Nopember 2023. Memang banyak “PR” yang harus dikerjakan “Pak Asraf” ujarnya.
Menurut pandangan saya dan rekan aktivis lainnya, LSM, para tokoh masyarakat Kabupaten Kerinci, saat ini, “mau tidak mau suka tidak suka” panitia Tes PPPK Kerinci tahun 2023, harus menuntaskan kasus ini dengan tidak mengorbankan para peserta tes yang sudah ada peringkingannya berdasarkan hasil asli (hasil tes murni) dari Badan Kepegawaian Naional (BKN).
Jika tidak mampu diselesaikan oleh tim Panitia SKTT (Seleksi Koimpetenti Tehnis Tambahan), yang di Ketuai Zainal Effendi (Sekda) dan Sekretaris Efrawadi dari Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD) Kerinci dan Murison dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kerinci, maka kasus ini harus dituntaskan secara Hukum.
Dan jika perlu tangkap, “semua pelakunya yang terlibat” karena kasus PPPK Kerinci 2023, sudah “bak praktik mafia” merusak kehidupan dan masa depan ratusan peserta seleksi Tes PPPK, dan masa depan keluarganya. Dan apa lagi para honore K2, yang sudah bertahun-tahun menunggui, mereka rata-rata diatas lima tahun, sesuai perundang-undangan berlaku menjadi skala prioritas.
Anehnya, yang sama sekali tidak pernah honor dan mengajar justru di angkat menjadi guru dan guru Agama, ini sangat menyedihkan.
Dari empat masalah yang terjadi dan terungkap dari tahun 2023, pertama masalah “tunjangan rumah dinas DPRD Kerinci, kedua Mantan Bupati Kerinci Adirozal, Bupati terkaya ketiga, dasar LHKPN Rp, 8, 7 miliar, ketiga Tes seleksi PPPK Kerinci 2023, yang mengorban ratusan putra-putra terbaik Kerinci, yang sehsrusnya lulus, tidak diluluskan.
Dan ke-empat Banjir bandang, Longsor dimana-mana, akibat dari Penebangan liar hutan, perusakan lingkungan, perbuatan tangan-tangan jahil (jail), dan penambangan yang tidak memperhatikan dan menyelamatkan lingkungan, berbuat dan bertindak semaunya.
Saya, sependapat Kerinci harus segera berbenah diri, jika tidak kita khawatir akan menuai badai bencana lebih besar lagi, tutur Boy.
Dari ke-empat peristiwa diatas, diduga keras didalamnya terdapat perbutan “kejam dan zolim” dan merugikan rakyat Kerinci (masyarakat luas), baik ksus korupsinya, kekayaan yang diperoleh mantan Bupati Kerinci, Tes (seleksi) PPPK Kerinci 2023, pelakunya patut diduga melibatkan para oknum pejabat teras Pemdakab Kerinci. Dan ke-empat banjir dan alam ambruk dimana-mana, perbuatan tangan-tangan jahil (jail), lewat Penebangan liar, perusakan lingkungan dan Penambangan Pasir yang tidak beraturan (semaunya) ???
Kita bisa memahami, tugas berat ada ditangan PJ Bupati Kerinci sekrang, Asraf, SPt. MSi, “kasihan beliau bak mencuci Piring bekas, kotornya berkarat sudah berjalan satu dekade, bayangkan (lebih kurang sepuluh tahun), jelas Boy perihatin.
Maka kita harus bantu PJ Bupati Kerinci, Asraf menyelesaikan banyak PR (Pekerjaan Rumah), dan mengingatkan jika ada yang keliru, papar Boy, berharap. (***).