Puisi, Gafar Uyub Depati Intan
- Ketikaku sebut nama Mu Kerinci
- Ketika dihati Ku berdenyut tajam mengatakan Kerinci Ku sayang, gunung dan danau bernama Kerinci, alamnya Indah dan kaya
- Ketika kukatakan sayang…..ada beban dipundak ku
- Aku jawab jangan sampai….Kerinci Ku malang?
- Aku bukan raja, bukan pula penguasa
- Aku bukan siapa-siapa dimata banyak orang, Tapi….
- Aku bukan perampok ditanah Kerinci Ku
- Aku bagian dari Kepingan Asa yang dibenci perampok-perampok itu
- Aku harus lawan, Siapapun dia…..?
- Aku sadar tak bisa berbuat apa, membangun dan merawatmu
- Tegur dan sapa Ku dianggap bencana
- Terkadang dibenci, dan terluka
- Tapi aku tak perduli, tetap menyapamu…..
- Kerinci Ku sayang, bukan Kerinci Ku malang
- Kasih sayangku, kasih sayang kita semua untuk mu
- Ketika Kulihat banyak rampok dan maling harus Kulawan
- Kritik Ku dianggap dosa, dibalik senyum penguasa Itu…..
- Aku sadar,… akan semua Nya…..
- Aku tak perduli pahit dan getirnya
- Aku harus menyayangi Mu
- Ditanah Kerinci pertama aku melihat dunia
- Dipangkuan Ibu tangis dan air mata aku dibesarkan
- Dipelukannya pesan di bisikan, lawan perampok itu
- Bayar tangisan ibu dengan kebenaran
- Bangun Kerinci, bila Kau jadi pemimpin
- Bangun kesejahteraan masyarakatnya
- Ingat pesan ibu, jangan…Kau Bahagia diatas penderitaan banyak orang
- Ingat pesan ibu, jangan Kau jadikan Kerinci Kampung maling
- Kau harus tahu Kerinci “Sekepal Tanah Surga”
- Kau rusak Kerinci dengan tangan kotor Mu
- Kau akan hancur kemana Kau pergi
- Karena Kerinci Negeri Sakti. (***)