KERINCI, BEO.CO.ID – Khaidir Bakri, Ketua Forum LSM & Wartawan diwilayah Hukum Adat “Tigo Luhah Tanah Sikudung” Kerinci Kecamatan Siulak, Kabupaten Kerinci, Prov Jambi merasa dilecehkan oleh Hermendizal, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci satu hari menjelang hari “H” Idul Fitri, (12 Mei 2021). Benarkah Ia dilecehkan?
Satu hari menjelang hari raya idul fitri 1442 H di Desa Koto Beringin Kecamatan Siulak, Kerinci menurut Khaidir, menjelang hari raya Ia telah menghubungi Hermendizal Kadis Kesehaatan via hp (handphone cellnya) untuk bertemu. Dijawab bisa bertemu jam 09.00 wib (12/5/21) dirumah pribadinya, Desa Koto Beringin. Namun, Khaidir tidak menjelaskan pada Beo.co.id, dalam rangka apa?
Anehnya bagi saya, kata Khaidir, yang di dampingi Eli salah satu wartawati yang bekerja di koran jurnal polisi (12/5) saat mendatangi rumah Pak Hermen, ditolak oleh sang istri (Ny Hermen,red) dengan alasan bapak tidak dirumah?.
Khaidir, pun bersama Eli bergegas meninggalkan rumah kediaman pak Kadiskes, (bermaksud pulang). Namun dalam perjalanan pulang (masih di Koto Beringin) bertemu dengan teman kita dijalan Edi, dan kawan-kawannya, yang juga berprofesi sebagai LSM dan wartawan. Yang berniat ingin bertamu pak Harmen kerumah kediamannya.
Khaidir dan Edi saling bertanya “mau kemana.? ” jawaban Edi dkk mau Kkerumah pak Hermendizal, saya beri tahu kata khaidir saya baru dari sana katanya? Pak Hermen, tidak lagi dirumah, keluar kata istrinya ketika kami kesana, sebentar ini papar Khaidir.
Edi dkk tak percaya begitu saja, lalu menghubungi bapak Hermendizal lewat via hp dan di angkat oleh pak Hermen, bahwa beliau ada dirumah saat ini, datanglah kerumah.
Khaidir bersama Eli terperangah (terkejut, red) seakan akan bertanya barusan kita kerumah pak Kadiskes, tak dirumah kata istrinya (kita dibohongi), ujar Khaidir.
Lalu khaidir dan Eli mengikuti perjalanan Edi dkk menuju rumah kediaman Harmen Disal, bertamu ternyata benar ada. Namun, Kahidir dan Eli belum dibolehkan masuk, tunggu diluar kata bapak Harmen Disal kepada khaidir dalam keterangan Khaidir setelah Edi dkk, selesai bertamu dan pulang baru kami di perbolehkan masuk kata Khaidir, memaparkan kembali pada Beo.co.id.
Ironisnya lanjut Kahidir, setelah kami bertatap muka langsung dengan Pak Harmendizal, kalimat yang diucapkan oleh Harmen Disal (kadiskes) dalam bahasa Kerinci “manen” artinya “apa” dengan nada tinggi kepada saya dan Eli, kata Khaidir.
Lebih jauh lagi diterangkan khaidir bapak Hermendizal lansung menuding kepada saya, Sudahlah Mengurus Tigo Luhah Tanah Sikudung, maksudnya Forum LSM dan Wartawan Tigo Luhah Tanah Sikudung, tidak berarti sama sekali dan tidak profesional perlu diingatt!!
Walaupun 100 judul berita yang diturunkan tidak akan ditanggapi oleh dinas sama sekali kata Hermen, ditirukan khaidir ucapan dari Pak Harmen, saat bertamu dikediamannya Desa Koto Beringin, (12/5/21) dipaparkan kembali pada Beo.co.id, (24/5) lalu.
Saya kata khaidir,tidak diberi kesempatan untuk berbicara banyak oleh bapak Harmen Disal dan ia selalu menyudutkan Forum LSM dan Wartawan Tigo Luhah Tanah Sikudung dan menampakkan arogannya terhadap wartawan dan LSM jikalau mau bertemu saya kata bapak Hermendizal tidak usah mengatas namakan Forum karena forum tidak profesional itulah kutipan pelecehan yang dimaksudkan khaidir, dijelaskannya pada Bidik07ElangOposisi, kembali.
Harapan khaidir Ketua Forum LSM dan wartawan Tigo Luhah Tanah sikudung yang di dampingi Safrinal wakil ketua forum mengatakan bahwa bapak Hermen Disal tidak menampakkan niat dan etikad baik dengan forum LSM dan wartawan Tigo Luhah Tanah Sikudung, jikalau ada niat baik hendaknya bapak Harmen disal mengadakan jumpa PERS, dan jelaskan permasalahan yang tidak disenangi terhadap Forum, agar tidak salah paham atau salah pengertian diantara Forum dengan Harmen Disal dan Dinas Kesehatan Kerinci.
Sementara itu bapak Hermendizal Kadis Kesehatan Kerinci (25/5/21) dihubungi, Marhaen dan Ismet Inono, dikantornya tidak berada di tempat kata salah satu orang dekatnya, bapak lagi keluar.
Kami, (Beo.co.id-red) ingin berita berimbang dan balaincy, seputar penjelasan Khaidir, sejauhmana pelecehan dimaksud oleh Kadis Kes Kerinci itu, tak heran sampai berita ini diturunkan belum diperoleh hak jawab/ keterangan dari Hermendizal. Mudah-mudahan jika sempat membaca laporan ini, Hermendizal, bisa memberikan keterangan seluas-luasnya, seputar tudingannya terhadap Forum LSM dan Wartawan Tigo Luhah Tanah Sikudung, tidak professional. Sebagaimana dijelaskan Kahidir, pada Bidik07ElangOposisi.
Dalam pengamatan Media Bidik07ElangOposisi, jika tudingan yang disampaikan Khaidir Bakri, selaku Ketua Forum LSM dan Wartawan Tigo Luhah Tanah Sikudung, berasal dari penjelasan Harmen Disal, benar adanya, harus diselesaikan secara professional atau kekeluargaan, tak perlu saling balas membalas.
Karena tugas Dinas Kesehatan Kerinci, saat ini semakin berat bersamaan meningkatnya Covid19, adanya trauma masyarakat dan dampak terhadap perekonomian kian menurun dari hari kehari berarti terjadi kesulitan yang semakin tinggi.
Maka hal-hal yang bisa diselesaikan cepat dan tuntas harus selesaikan dalam waktu singkat, seperti penjelasan Khaidir Bakri, merasa dilecehkan? Benar atau tidak???
Dan menyangkut pernyataan Hermendizal, mengatakan jika benar Forum LSM dan Wartawan Tigo Luhah Tanah Sikudung, tidak professional, 100 pun berita ditulis tidak akan ditanggapi dinas?.
Sebagai Ketua Forum LSM dan Wartawan, Khaidir Bakri, harus mampu menunjukkan kinerja Forum yang baik dan profesional, mana yang harus secepatnya diberitakan, ya diberitakan dan mana yang harus diadukan ke pihak berwenang Penegak Hukum, ya dilaporkan secara resmi ke aparat penegak Hukum. Terutama masalah-masalah dilingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci.
Dan yang baik, berhasil katakan baik, dan jelaskan berhasil, dan kemungkinan adanya fakta dugaan penyimpangan, tugas pengamanan serta penyebaran Covid19, kurang baik, apa lagi penyimpangan segera beritakan dan laporkan hitam diatas putih. Bak meminjam istilah orang bijak berani dan jujur, “tangan mencincang, bahu memikul.”
Tunjukkan profesionalitas, kapan lagi, kalau bukan kita siapa lagi. Dan Forum LSM dan Wartawan Tigo Luhah Tanah Sikudung, Siulak minimal punya tanggungjawab secara moral. Atas kinerja aparat pemerintahan daerah Kabupaten Kerinci secara umum, katanya untuk menuju pembangunan Kerinci Lebih Baik-Berkeadilan (KLB-Berkeadailan). Nah, mana…?
Jika penjelasan Hermendizal, pada Khaidir Bakri benar adanya, berarti Forum LSM dan Wartawan Tigo Luhah Tanah Sikudung, ditantang untuk menunjukkkan profesionalismenya, terhadap kepentingan lebih besar (public), bukan kepentingan kelompok. Individu/ orang-perorang. (***)
Laporan : Marhaen Liputan Bengkulu-Jambi
Editor/Penulis : Gafar Uyub Depati Intan