spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kucing “Garong Bebas Berlanjut, Menggarong Tambang Liar” Kerinci

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
KERINCI, BEO.CO.ID- “Bak Kucing Garong, para penambang liar bebatuan (Batuan), Kabupaten Kerinci, menggarong perut bumi alam Kerinci, mengeluarkan Pasir dan Batu dari lokasi Tambang Liar (TL) di Kecamatan Gunung Kerinci, Siulak, Kayu Aro, Bukit Kerman, Danau Kerinci, Gunung Raya dan Kota Sungai Penuh, yang berdampak merusak lingkungan dan ekosistem” kata Afrizalmen dalam laporannya.
Menurut Afrizalmen, Sekretaris LSM GEMA, dia bersama Cecep Ketua Umum LSM FAKTA, telah melakukan pengecekkan ulang kesejumlah lokasi, ternyata secara “kucing-kucingan, dengan oknum petugas, aparat dari pemda Kabupaten, provinsi, dan aparat penegak Hukum “berjalan mulus” mereka aman, melakukan kegiatanya pengrusakkan lingkungan, semata memperkaya diri, kelompok dan perorangan, paparnya.
Dikatakan Afrizalmen, para penambang liar Bebatuan (Batuan) bermain licik dalam melakukan kegiatan penambangan secara liar itu. Bahkan antara mereka (penambang liar, red) dengan aparat banyak yang sudah saling mengenal, bahkan ada yang akrap, ini kian memuluskan tindakkan penambang liar mengeruk dan merusak perut bumi alam Kerinci, hingga kini.
Dijelaskannya lebih rinci, dia bersama Cecep, telah melakukan investigasi lapangan ditemukan di Kecamatan Kayu Aro dua lokasi masih beroperasi, yakni; Desa Bengkolan Dua satu lokasi dan Sungai Kering satu lokasi.
Dan Kecamatan Gunung Kerinci, lima lokasi telah dipolice line Polisi Tim Bareskrim dari Mabes Polri tiga bulan lalu dan Kecamatan Siulak Satu Lokasi.
Secara rinci Afrizalmen akrab dipanggil “ Mamak Men “ ini, menjelasakan di Kecamatan Siulak terdapat 8 lokasi, Kecamatan Gunung Raya empat lokasi, Muaro Lolo dua Kecamatan Bukit Kerman, Lempur Mudik dua lokasi, Ujung Pasir Satu lokasi, Desa Pungut Hilir Satu lokasi dan Kota Sungai Penuh tiga lokasi. Total lokasi 16 lokasi yang masih beroperasi secara liar, dan “kucing-kucingan dengan aparat” sehingga mereka mulus beroperasi tandasnya.
Padahal lanjut Mamak Men, tiga bulan lampau Tim Bareskrim sudah turun kelokasi, ada enam lokasi sudah di police line, dan lima kasus di titipkan prosesnya di Polres Kerinci dan satu kasus diusut Polda Jambi, kini prosesnya sedang berjalan, ujarnya.
Ironisnya lanjut Mamak Men, setelah enam lokasi dipoliceline dan diprose secara Hukum, namun tidak ada tanda-tanda akan berhenti (efek jera), sebagian besar mereka masih menambang secara liar, ungkap Mamak Men.
Dari data dan keterangan dihimpun awak media ini, tahun 2019 silam Dinas Pertambangan Provinsi Jambi, telah mengumumkan jumlah tambang liar di Kabupaten Kerinci sebanyak 25 Penambang Tanpa Izin (Peti), dalam pertemuan Forum membahas tambang liar, acara tersebut diadakan di Aula Kantor Bupati Kerinci lantai II, rapat dipimpin Julizarman, Asisten 1 Bidang Pemerintahan (Saat itu).
Dan hasil rapat (Kesimpulan) dari rapat forum itu telah disampaikan kepada Wakil Bupati dan Sekda Kerinci untuk ditindak lanjuti dan disampaikan kepada Bupati Kerinci.
Namun, sejauh ini belum diketahui seperti apa tindak lanjutnya. Drs. Julizarman, mantan Asisten 1 Pemda Kerinci dihubungi secara terpisah via hanphone cellullarnya, membenarkan tahun 2019 ada rapat forum membahas soal tambang liar. Dan hasil rapat sudah kita laporkan paparnya.
Rapat tersebut dihadiri para undangan dan dinas terkait, kabupaten dan provinsi, serta LSM dan para Wartawan, termasuk Pempered Gegeronline.co.id.
Namun penyelesaian akhir hitam diatas putih tidak jelas hingga sekarang, praktik tambang liar bak Kucing Garong Bebas dan Berlanjut, menggarong perut bumi Kerinci, hingga kini.
Kini, Kerinci terancam hancur total disejumlah lokasi pertambangan liar, hanya menunggu waktu “banjir, longsor dan bencana lainnya” karena kondisi riil dilapangan sudah porak-poranda alias rusak berat, “bak meminjam istilah siapa menabur angin akan menuai badai” kata Mamak Men, pada bagian lain keterangannya. (***)
Laporan                       :   Tim Beo.co.id/ Gegeronline Group
Aditor/ Penulis            :   Gafar Uyub Depati Intan
BACA JUGA :  Jangan Ada Penggelembungan Suara, Hasan Basri Minta Seluruh Tim 03 Kawal Suara Monadi - Murison
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kisah Singkat Jurnalis Gudi Podcast Kemenag Rejang Lebong

Tabut Bengkulu (Dokumentasi Yopoyo)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Headlines

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Posts

https://situs-toto.togel.togetherband.org