.LAPORAN : (SYAM HADI PURBA TAMBAK-RED)
SIMALUNGUN, BEO.CO.ID – Peredaran narkoba jaringan kampung Banjar,”RK-BDL”terpantau sudah mulai kehilangan omset penjualan di Kota Pematang Siantar. Sehingga mereka terpaksa mencari lapak baru akibat masifnya laporan berbagai elemen masyarakat Kota Siantar kepada “APH” didukung dengan intensnya pemberitaan bisnis narkoba mereka diberbagai media cetak dan online sehingga membuat jaringan “RK-BDL” tidak bisa lagi leluasa bergerak dalam mengedarkan barang haram mereka di Kota Pematang Siantar.
Infonya, saat ini bisnis narkoba “RK-BD” sudah mulai bergeser ke wilayah kabupaten Simalungun. Akibat dari narkoba ini, banyak warga yang sudah tertangkap oleh aparat penegak hukum dan mendekam bertahun tahun dibalik jeruji besi penjara. Namun akibat iming-iming uang yang mengiurkan,membuat sebagian orang gelap mata kembali terjun mengeluti bisnis narkoba ini.
Hasil wawancara awak media dengan sumber terpercaya, Senin 24/05/2021, menerangkan saat ini kelompok “RK-BD,” sudah mulai mengembangkan sayap diwilayah hukum Polres Simalungun.
“Omset penjual sabu-sabu mereka di berbagai Kecamatan sudah mulai lumayan besar dan tersebar di Kecamatan Sidamanik, Bandar, Tanah Jawa, Dolok batu Nanggar, pematang bandar,Bosar Maligas, Hatonduhan, Jawa maraja bahjambi,” ujar sumber
Sumber menjelaskan, saat ini bisnis narkoba RK- BDL di simalungun, dikendalikan oleh “BDL” dengan kordinator nya si “Prisman Boyman” alias Boy,”Tri enda alias paok”,wawan kuncai,abba Koko”.basis penjualan narkoba mereka paling besar saat ini disekitar wilayah Bahjambi hingga ke kampung mancuk dosin.
“Sebenarnya, narkoba kelompok “RK dan BDL” sudah agak lama beredar di Kabupaten Simalungun, namun tidak terdeteksi, banyak orang terkonsentrasi bahwa narkoba grup “RK dan BDL” hanya beredar di Kota Siantar,” ujar sumber meminta agar indetitasnya di rahasiakan.
Masyarakat berharap agar, Sat resnarkoba, Polres Simalungun, serius dalam menumpas tuntas jaringan-jaringan narkoba sampai ke level bandar dan pemasoknya. Jangan polisi hanya mampu menangkap pemakai dan pengedar kelas bawah, sedangkan bandar dan pemasok narkobanya aman tidak tersentuh sama sekali. Jangan muncul stikma negatif di masyarakat bahwa kepolisian diduga kuat juga terlibat.
“Sebab tidak mungkin ada api kalau tidak ada asap, para pemakai tidak mungkin bisa mendapatkan narkoba kalau tidak ada bandar dan pemasoknya. Catatan kita sampai detik ini belum pernah ada sekelas bandar narkoba yang berhasil di tangkap oleh jajaran Sat Resnarkoba Polres Simalungun,” ujar salah seorang warga, Senin siang, (24/05/2021) saat berbincang dengan kru media ini.
Penelusuran awak media, di Seberlawan, Dolok Batu Nanggar, anggota “RK-BDL” ada nama si sontol, Bokir, kalau di Sidamanik kordinator “RK-BDL” si enda beralamat di Siborna, ada lagi si “HS” yang pegang penjualan di sekitar Sarimatondang dan kebun teh.
“Masayarakat berharap agar Kapolres Simalungun, AKBP Agus Waluyo Sik dan jajaranya diminta tegas dalam menumpas tuntas jaringan narkoba yang beroperasi diwilkum Polres Simalungun. Kalau tidak polisi siapa lagi yang memberantas, kasian lah sama anak, cucu kita, yang sudah pasti akan rusak akibat dampak dari barang haram yang namanya narkoba,” tutupnya. (*)