LEBONG, BEO.CO.ID – Selain diarahkan, kabarnya untuk memuluskan proyek pengadaan buku dan alat edukasi PAUD, pejabat dinas Dikbud ditengarai mencatut nama Kapolres Lebong AKPB, Ichsan Nur, SIK,. Modus yang digunakan yakni meyakinkan seluruh satuan PAUD jika penyedia barang adalah keluarga dekat orang nomor satu dijajaran kepolisian daerah ini.
“Sebelum dana BOP PAUD ini cair kami diberi tahu pak Wisnu kalau penyedia buku dan alat edukasi PAUD ini masih keluarganya pak Kapolres. Jadi penekanan inilah yang dipakai pak Wisnu agar kami membeli buku ke pihak penyedia yang sebelumnya memang diarahkan sedari awal”, ujar sumber yang menolak namanya disebutkan, Kamis (18/11).
Dikatakan sumber, setelah dana BOP ini cair, seluruh satuan pendidikan diminta untuk segera mentranfer sebesar 35 % bantuan operasional yang telah diterima masing masing PAUD ke rekening penyedia, sesuai referensi yang sebelumnya telah diatur manager BOP.
“Awalnya kami diminta menyisihkan 50 %. Tapi hampir seluruh satuan PAUD keberatan. Akhirnya hanya 35 % ini saja yang bisa kami transfer ke rekening penyedia, apalagi kata pak Wisnu buku pesanan tersebut sudah lama sampai dan disimpan dipenyimpanan yang ada di desa Muara Ketayu,” kata sumber.
Namun sayangnya, buku dan APE yang diterima layanan PAUD dinilaib tidak sesuai pesanan. Parahnya lagi, harga satuan buku dan alat edukasi justru dijual dengan harga yang jauh lebih tinggi jika dibandingkan harga pasaran disejumlah toko – toko online lainnya.
“Untuk buku, setelah kami cek ditoko – toko online harga satuannya hanya sekitar Rp. 20 ribu, tapi oleh penyedia buku malah dijual seharga Rp. 100 ribu lebih/buku,” keluh sumber.
Begitu juga dengan alat edukasi, harga pasaran sekitar Rp. 80 ribu/ paket tapi oleh penyedia alat edukasi PAUD tersebut dijual dengan harga yang fantastis yakni Rp. 675 ribu/paket.
“Sudah jelas harga buku dan alat edukasi dari penyedia ini terlalu mahal, apalagi barang yang sampai ini tidak sesuai dengan pesanan kami,” sesal sumber.
Sementara itu Kapolres Lebong AKBP, Ichsan Nur, SIK sangat menyesalkan ulah oknum pejabat Dikbud yang mencatut nama Kapolres untuk memperlancar pendistribusian buku dan alat edukasi ke sejumlah satuan PAUD.
“Masalah ini saya baru dengar dan memang belum ada laporannya ke kami,” kata Ichsan Nur ditemui disela kegiatannya, Kamis ( 18/11 ).
Dia menegaskan, dalam waktu dekat dirinya bakal memerintahkan jajarannya untuk meyelidiki masalah tersebut.
“Terimakasih kepada rekan – rekan media yang menyampaikan informasi ini, kami akan segera lakukan baket atau pengumpulan data – data lapangan. Kalau benar ini terbukti, masalah ini akan saya tindak tegas,” tegas Ichsan Nur.
Sementara itu manager BOP PAUD dinas Dikbud Wisnu Dwiyarthika, M. Pd saat ditemui media ini belum dapat dimintai keterangannya karena sedang sibuk.
“Sebentar, saya lagi video conference dengan kementrian terkait alokasi DAK 2022,” singkatnya.
Sekedar informasi, pemerintah pusat melalui Kementerian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) telah menyalurkan Rp. 2.193.300.000 dana alokasi khusus (DAK) non fisik BOP PAUD tahun 2021 yang disalurkan ke 108 lembaga berdasarkan Surat Keputusan (SK) penerima BOP yang telah ditandatangani bupati Lebong Kopli Ansori. ( Zee )