MASYARAKAT BELUMAI BERSATU, SIAP MENANGKAN FAISAL-FATROL TINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Kota Curup, Beo.co.id- Undangan masyarakat dari berbagai desa dalam daerah Rejang Lebong, Prov. Bengkulu terus berdatangan pada pasangan No. 1 Faisal-Fatrol Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Kabupaten Rejang Lebong, 2020 untuk masa bhakti 2021 – 2026 yang membawa misi pemberantasan Korupsi, Pemerintahan yang bersih, Tidak Jual beli jabatan, membangun Rejang Lebong Hebat, memberi kesempatan kepada generasi muda daerah ini, untuk berkarya dan bekerja lewat program ekonomi creative, akan didukung/ dibina dan dianggarkan, sehingga tercipatanya lapangan kerja baru.
Kamis, 29 Oktober 2020 bertempat di Desa Belumai Kecamatan Padang Ulak Tanding (PUT), masyarakat setempat sudah lama menunggu kedatangan pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati, Faisal-Fatrol, karena pasangan ini black-blackan ingin membangun Rejang Lebong Hebat, dengan menggerakkan seluruh sector ekonomi, dengan tetap menampung masukan dan saran masyarakat serta dibahas untuk kepentingan bersama. Pembangunan Rejang Lebong Hebat, tetap mengedepankan pendapat umum masyarakat Rejang Lebong.
Dalam pertemuan itu, masyarakat melalui perwakilannya dengan tegas menyatakan siap memenangkan nomor satu ( 1 ), dengan syarat mengutamakan peningkatan kesejahteraan rakyat (masyarakat, red), menciptakan rasa aman berusaha dengan keamanan yang kondusip.
Masyarakat Belumai bersatu inginkan Faisal – Fatrol Pimpin Rejang Lebong lima tahun kedepan. Utamakan sector ekonomi, dengan pendukung infrastruktur, didukung dengan penerangan jalan dimana selama ini banyak lintas penting didesa yang gelap, pesan ini disampaikan tokoh masyarakat Belumai, Pak Yan dan Nanang.
Kami siap menangkan pasangan, Faisal-Fatrol, tapi jangan lupa dengan pesan masyarakat, “tingkat ekonomi, infrastruktur, penerangan (lampu) dan lapangan kerja.
Masyarakat Belumai yakin Faisal – Fatrol akan memenuhi janji sesuai program kerja dan visi misi. Mengingat pengalaman dan pengetahuan keduanya sangat mumpuni. Masyrakat, Belumai 1 dan blumai 2 antusias selama ini untuk bertemu langsung. Alhamdulillah, dalam pertemuan Kamis, masyarakat kedua desa ini bertemu langsung dengan kandidsat dan menyampai unek-unek yang terpendam selama ini.
Sementara Koordinator Kecamatan (Koorcam) Bazarudin dan Nety berharap Faisal – Fatrol, dapat membuka lapangan kerja bagi masyarakat yang seluas luasnya. Dan menghilangkan dendam – dendam politik, rasa suka tidak suka. Kami masyarakat diisini sudsah bosan dengan janji – janji palsu.
Dari data dan keterangan dihimpun Tim Gegeronline & Bidik07elangOposisi Group, apa yang disampaikan saudari Nety, tentang “dendam politik” harus dihilangkan. Gegeronline, juga perlu mengingatkan kita semua, dimana pada periode 1999-2004 Bupati Rejang Lebong dijabat Hijazi, ketika itu masih dipilih oleh DPRD setempat.
Dan tahun 2004, Suherman mencalon dan menang dalam pilkada langsung pertama kali dilaksanakan, untuk masa bhakti 2004 – 2009, “orang-orangnya Hijazi, nyaris tak memangku jabatan penting/ strategis di Pemda Rejang Lebong.
Dan tahun 2009 Suherman kembali mengibarkan benderanya, mencalonkan diri, menang lagi untuk masa bhakti 2009 – 2014, kembali “orang-orangnya Hijazi, sebagian besar jadi penonton” Namun Hijazi, tak putus asa, pada tahun 2015 mencalon kembali dan memenangkan pertarungan pilkada Rejang Lebong, praktik “balas dendampun muncul kembali, “orang-orangnya Suherman, sebagian besar jadi penonton alias berpangku tangan.”
Dan yang tersembunyi alasannya tidak diketahui, dua putra dan putrid Suherman, mengundurkan diri dari status ASN, entah alasanya apa? Lalu disetujui Bupati Hijazi.
Ini sudah bukan rahasia umum lagi, bagi PNS (ASN) di Pemda Rejang Lebong. Dampak dari dua pemimpin (bupati) berseteru (perang dingin) mengorbankan banyak ASN.
Akibat dua tokoh penting ini berbeda pendapat dan pandangan dalam membangun Rejang Lebong, (tidak sejalan) dan tidak saling menghargai dan memaafkan.
Lebih ironis lagi korbannya para tenaga honorer, dimasa Suherman menjabat sejumlah tenaga honorer diberhentikan tanpa alasan yang konkriet, dan mereka banyak yang tidak tahu kesalahannya apa? Tahu-yahu diberhentikan, alasannya daerah tidak mampu membayar honornya.
Lalu ketika Hijazi, telah dilantik dengan kewenangannya muncul cara-cara serupa tapi tidak sama, sejumlah tenaga honorer diberhentikan alasannya pun hampir mirip daerah tidak mampu membayar honor mereka.
Dan terasa agak aneh, justru tenaga honorer baru bermunculan, menggantikan yang sudah diberhentikan itu. Jadi akibat dari dua tokoh yang berseteru, menelan banyak korban tenaga honor.
Dan yang lebih parah lagi ketika RSUD Dua Jalur dibangun Hijazi, 1999 – 2004 dengan dana ADB (Asian Deplovmen Bank) pinjaman luar negeri Indonesia. Saat Sugerman berkuasa dua periode, jangankan dilanjutkan pembangunannya untuk masyarakat, “ditolehpun tidak oleh Suherman.” Suherman, justru meningkatkan pembangunan RSUD Curup di Dwi Tunggal, sementara RSUD Dua Jalur Curup, terbengkalai sempat jadi hutan belukar, (saat itu).
Namun keuletan Hijazi, setelah Ia dilantik Februari 2016 silam, Ia mulai membangun kembali RSUD Dua Jalur, pada tahun anggaran 2017, 2018, 2019 dan 2020, sampai selesai dan kini dimanfaatkan masyarakat Rejang Lebong dan Kepahiang.
Kentalnya persaingan sampai tahun ini, Suherman mencalonkan istrinya Susilawati Pensiunan Pemda Rejang Lebong, berpasangan dengan Ruswan YS, sedangkan Hijazi mencalonkan anaknya Hendra Wahyudi berpasangan dengan Syamsul Hendra (Sahe).
S-R, didukung partai Golkar dan Nasdem. Konon kabarnya, dibayar “mahal” yang penting lolos dan bisa bersaing dipilkada Rejang Lebong. Dari catatan Gegeronline, terlepas soal ketatnya persaingan 4 pasangan calon dipilkada Rejang Lebong, Faisal-Fatrol No. 1, Susilawti-Ruswan Ys No. 2, Syamsul-Hendra No.3 dan Fikri-Samuji No.4, siapapun yang terpilih dan mendapat kepercayaan masyarakat Rejang Lebong, hentikanlah “praktik politik balas dendam” jika diterus yang rugi kita semua. (Gegeronline/Beo.co.id/ Gafar Uyub Depati Intan).
Kisah Singkat Jurnalis Gudi Podcast Kemenag Rejang Lebong
Tabut Bengkulu (Dokumentasi Yopoyo)