LEBONG, BEO.CO.ID – Cukup Miris melihat kondisi masih adanya jalan dan jembatan di dua Kecamatan, Tubei dan Lebong Atas, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu belum mendapatkan perhatian pemerintah daerah secara optimal, baik pembangunan, pemliharaan dan peningkatan pembangunan infrastruktur, kendati sudah ada wakil rakyat yang duduk parlemen sebagai jelmaan rakyat.

Terpantau dari lapangan di desa Tabaek Blau I, Kecamatan Lebong Atas, kondisi akses jalan yang merupakan penghubung sektor perkebunan dan persawahan masyarakat sejak tahun 2017 hingga saat ini jalan Lapen (Lapis Penetrasi Macadam) yang kondisi cukup memperhatinkan dengan panjang kurang lebih sepanjang 500 Meter. Lokasi jalan tersebut juga merupakan perkampungan keluarga besar H. Syahili Ketua Presidium Pemekaran Kabupaten Lebong.

Kondisi itu tergambar dari agregat yang terdiri dari batu pecah yang merupakan bagian agregat kunci yang kondisi saat ini telah mengelupas dan begitu juga agregat penutup yang kondisi aspalnya curah (bahan pengikat) telah mengalami kerusakan yang cukup parah. Kondisi jalan penghubung antar desa antara Tabaek Blau I ke desa Sukau Kayo yang medan jalan mengalami kerusakan dan beberapa titik spotnya yang berlobang tanpa ditutup (tampal sulam) dari dana ruti untuk pemeliharaan jalan.
Sebaliknya, bila kita bercerita pembangunan jembatan di desa Sukau Datang I, Kecamatan Tubei yang kondisinya mengalami rusak berat akibat bencana alam beberapa waktu yang lalu alias ambruk dan hanya bisa dilalui dengan kendaraan roda dua. Akses jalan tersebut merupakan jalan alternatif daerah terdekat wilayah perkantoran dan termasuk akses pendukung salah satu perekonomian masyarakat dan pelayanan publik, sampai detik ini tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat.
