BALI, BEO.CO.ID – Umat hindu di bali hari ini merayakan hari raya Nyepi 1944 saka, pada saat hari raya nyepi ini umat hindu melakukan amati geni, amati karya dan amati lelungan.
Amati geni, umat hindu di bali tidak melakukan apapun tentang berhubungan dengan api, tidak memasak umat hindu di bali biasanya melakukan puasa, pada malam harinya tidak menyalakan lampu gelap semuanya, termasuk kami yang beragama non hindu tidak boleh menyalakan lampu.
Amati karya, umat hindu pada hari nyepi ini tidak melakukan pekerjaan apapun jadi di anjurkan berdiam diri untuk mengingat keagungan Sang Maha Pencipta, begitupun kami yang tinggal di bali umat non hindu hanya berdiam diri di dalam rumah sebagai bukti toleransi kami.
Amati lelungan, umat hindu di bali pada hari raya nyepi ini di larang bepergian. lalu lintas yang biasanya ramai, macet kini di bali sepi, hening tidak ada polusi. kami pun umat non hindu melakukan itu tidak bepergian.
Sebelum perayaan nyepi biasanya umat hindu melakukan upacara khusus sebagi bentuk penyucian buana alit dan buana agung supaya di beri kelancaran.
kemarin malem sebelum nyepi umat hindu mengarak ogoh-ogoh yang melambangkan kemenangan Dharma melawan Adharma. Ogoh-ogoh yang terbaik biasanya di lelang untuk di pajang di hotel-hotel sebagai daya tarik pariwisata bali, tetapi ogoh-ogoh yang lain di musnahkan.
Untuk pemerintahan kabupaten Badung setiap karang taruna di banjar yang membuat ogoh-ogoh mendapatkan bantuan dari pemkab Badung masing-masing 10 juta rupiah untuk memeriahkan perayaan nyepi ini. (***)