LEBONG, BEO.CO.ID – Masih terngiang di benak kita bagaimana kegiatan pembangunan tahun anggaran (TA) 2021 yang lalu mengalami terlambatan dari schedule kegiatan atau tidak tepat waktu hingga mundur dari jadwal yang telah ditetapkan hingga rekanan (kontraktor) mengalami denda dikenakan 1 0/00 (satu permil) dari nilai kontrak.
Ternyata di tahun ini terulang kembali keterlambatan pelaksanaan Pembangunan Turap / Talud / Bronjong Sungai Air Ketahun Desa Garut dikerjakan CV. Putra Rejang Jaya (PRJ) dengan kontrak Rp. 1,3 Miliar yang sumber dari APBD sampai saat ini belum menunjukkan progres pekerjaan fisik.
Terpantau dilokasi proyek, 3 September 2022 belum terlihat aktivitas pekerjaan pembersihan dilokasi yang akan di bangun Bronjong Sungai Air Ketahun di desa Garut, Kecamatan Amen, Kabupaten Lebong.
Terlihat dari fakta lapangan tidak pula tampak para pekerja (tukang) dilokasi proyek serta tidak juga terlihat alat berat (excavator) dilapangan, hanya saja terlihat tumpukan material batu yang tidak jauh dari papan merk/informasi.
Sedangkan dari papan informasi tertulis jelas di dalam surat perjanjian kerja kontrusksi (kontrak) nomor : 824/14/610/NK-SDA/VII/2022 tertanggal 12 Juli 2022 semestinya telah berjalan, tapi fakta lapangan belum berjalan sampai 5 September 2022 jika hitungan 57 hari hampir 2 bulan paket tersebut belum menunjukan progres pekerjaan fisik.
Dari keterangan masyarakat setempat yang enggan namanya ditulis saat berbincang singkat kepada awak media Beo.co.id, Sabtu 3 September 2022.
“Informasinya alat berat mereka rusak, mungkin dalam waktu dekat bisa bekerja,” ungkap masyarakat.
Plt kepala PURP- Hub Joni Prawinata melalui Kabid Sumber Daya Air (SDA) Arman Yunizar, ST saat dijumpai diruang kerjanya, terkait keterlambatan progres fisik Pembangunan Turap / Talud / Bronjong Sungai Air Ketahun di Desa Garut yang telah melewati 7 Minggu kurang lebih hampir 2 bulan atau 57 hari dari tanggal kontrak pelaksanaan kegiatan.
“Sebelumnya kita sudah menyampaikan kepada rekanan secara lisa untuk segera melaksanakan pekerjaan. Mungkinan salah satunya faktor keterlambatan itu cuaca,” ungkap Arman kepada Beo.co.id, Selasa 6 September 2022.
Lebih lanjut Arman menjelaskan, bahwa rekanan dalam waktu dekat ini sudah bisa melakukan pelaksanaan tahapan pekerjaan Pembangunan Turap / Talud / Bronjong Sungai Air Ketahun dan semoga bisa selesai tepat waktu.
“Informasi yang kita dapatkan bahwa material bronjong sudah ada dilokasi begitu kawat bronjong telah beli oleh rekanan. Keterlambatan ini, kita juga mengharapkan kepada rekanan untuk tidak meninggalkan mutu kuatitas dan kualitas pekerjaan,” tegasnya.
Diakhir dia menuturkan, ada kegiatan di bidang SDA ada pekerjaan fisik progresnya telah mencapai 90 persen dan 70 persen. Artinya tidak semua pekerjaan paket bidang SDA mengalami keterlambatan.
“Kita juga mengharapkan kepada rekanan yang lain untuk ikut dan segera melaksanakan pekerjan serta mencontoh lain agar tidak terkena denda,” demikian tutupnya.
Media telah berupaya menghubungi pihak perusahaan CV. PRJ untuk dikonfirmasi, apa saja yang menjadi kendala yang alami dalam keterlambatan pembangunan bronjong tersebut hingga tidak menunjukkan progres pekerjaan fisik yang signifikan, sampai ini turunkan belum ada hak jawab dari rekanan. (Sbong Keme)