spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

PAMSIMAS MUBAZIR, SAWAH MASYARAKAT HANCUR “PELAKUNYA BEBAS BERKELIARAN?”

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Laporan : Marhaen DJ.SiB (Bengkulu-Jambi)

KERINCI BEO.CO.IDPengawasan pembangunan dan penegakkan supremasi Hukum sering mentok ditengan jalan padahal telah dilaporkan resmi dugaan “kejahatan/ penyimpangan” pembangunan PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT Desa Sungai Batu Gantih Hilir, Kecamatan Gunung Kerinci, Provinsi Jambi menghabiskan dana Rp. 308.000,000,- ditahun anggaran 2018 silam hasilnya berantakkan, ironis setetespun tidak menghasilkan air layak minum dan cuci pakaian bagi warga desa setempat dan masalahnya telah diadukan masyarakat keaparat penegak hukum yang berwenang, namun belum diusut tutas? Pelakunya “bebas berkeliaran” seolah tak berdosa. Benarkah cara-cara seperti ini? Hal ini dijelas Abdul Hadi, 60 tahun kepada Tim Beo.co.id dan Gegeronlne.co.id, 9 April 2021 lalu.
Karena kondisi riil fisik bangunan berantakkan, pipa diletakkan terbuka tanpa ditanam, bangunan hancur tidak bisa dimanfaatkan dan air pada bak penampung meluap meluluh lantakkan dua ladang (kebun) warga longsor, dampaknya menimbun 2 piring Sawah (1/16 hektar) milik Cik Umping warga asal Siulak Mukai, Kerinci.
Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Sungai Batu Gantih Hilir bersama Abdul Hadi, selaku pelapor mengajak tim Beo.co.id dan Gegeronline kelapangan melakukan chek and richek ulang secara pasti tanggal, 09 – 04 – 2021 pekan lalu, terbukti keadaan bangunan PAMSIMAS itu, sama sekali dalam keadaan hancur berantakkan dan tidak sama sekali memberikan azas manfaat, sebagai tujuan akhir pembangunan.
Dilapangan ditemukan dampak mudaratnya bagi masyarakat luapan air dari pembangunan Pamsimas yang menghantam dua ladang warga dan dua piring Sawah (1/16 hektar) milik Cik Umping yang Padinya baru berumur 1 bulan, raib tertimbun longsoran dari ladang (kebun),akibat limpahan air dari bak penampung ke bak pembagi, kata penjelasan tim kepada Beo.co.id dan Gegeronline.
Ditegaskan Abdul Hadi, sangat kita cemaskan seandainya terjadi kebakaran saat hari panas (kemarau), pipa-pipa Pamsimas yang terpasang bisa terbakar karena tidak ditanam (ditimbun), dan tidak tertutup kemungkinan adanya tangan-tangan jail yang merusak, jelasnya.
Dijelaskan Abdul Hadi, pipa yang terletak (terpasang terbuka) itu dari bak Penampng ke bak Pembagi, diduga jenis Vinio 90 mm PN 10s  12. 5 PVC SNI 06-008402. NRP: 104-002-171205 (19-04-07) 14=19E, PIPA ini diragukan standarnya kata Abdul Hadi.
Ini perlu penjelasan dari pihak konsultan dan Dinas PUPR Cq Bidang Cipta Karya. Dan yang jadi persoalan, sangat merugikan Negara dan masyarakat air tidak mengalir sama sekali kepada masyarakat, ujarnya.
Dan Pamsimas ini, jangan sampai menjadi bangunan tua (usang) yang mubazir dan masalahnya telah dilaporkan resmi ke Polres Kerinci, namun belum tindak lanjutnya.
Dugaan KKN:  Adanya dugaan praktik Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN), membuat pelaksanaan pengerjaan secara fisik, “acak-acakan” Ketua pelaksana fisik dilapangan, Pander, 26 tahun (suami dari Sintia) dan Wakil Ketua Gunawan dan ditunjuk sebagai Bendahara, Sintia, 24 tahun istri dari Pandel.
Ketiganya tinggal di RT (Rukun Tetangga) 3 Desa Sungai Batu Gantih Hilir dan Sekretaris Mustaripi alias Opi 32 tahun. Bayangkan, suami Ketua Panitia pelaksana, istrinya Bendahara, apakah boleh? Ini jelas tidak boleh, ini yang disebut Nepotisme, akan melahirkan Kolusi dan bisa bermuara pada tindakkan Korupsi (melawan Hukum), karena PAMSIMAS dibiayai dari Keuangan Negara.
Penjelasan korban: Cik Umping salah satu korban pembangunan Pamsimas, kepada Beo.co.id mengatakan saya adalah pihak yang sangat dirugikan Sawah saya tertimbun tanah akibat meluapnya air dari Bak Penambang yang menghantam dua kebun warga dan meluluh lantakkan sawah saya, sehingga gagal panen tahun ini, keluhnya.
Ketika saya tanyakan kepada salah satu pelaksana pekerjaan, malah saya dicaci maki dan dimarah-marahi. Petugas pelaksaan itu memarahi saya, dengan mengatakan bapakkan orang Siulak Mukai Kecamatan Siulak, “jangan macam-macam di Sungai Batu Gantih. Kata Cik Umping, menirukan kemarahan oknum pelaksanaan itu, dipaparkan jelas kepada Wartawan media ini.
Saya tetap meminta ganti rugi kepada pemerintah atau pelaksanaan fisik kegiatan yang membangun Pamsimas, karena saya dirugikan. Akibat gagal panen kemana saya harus mencari makan untuk menghidupi anak dan istri saya. Dan saya hidup dari bertani.
Hari yang sama Pak Hasan, 60 tahun memberikan keterangan yang juga korban dalam pembangunan Pamsimas, ladangnya longsor akibat diterjang air yang berlokasi diatas ladangnya, hingga merugi jutaan rupiah seharusnya pihak PUPR membangun Pamsimas tidak merugikan kami.
Maka dari Kulit Manis (Cassiavera) yang hanyut diterjangan air dari bangunan Pamsimas harus diganti, kamikan dirugikan ujarnya. Korban lainnya juga menimpa laki Lina, (pak Riski), akibat longsor juga merugi jutaan rupiah.
Pungutan Liar (Pungli):  Ditengah berjalannya proses pembangunan Pamsimas di Desa Sungai Batu Gantih Hilir, diduga ada pungutan liar warga Desa Sungai Batu Gantih Hilir dipungut bayaran untuk mensukseskan pembangunan Pamsimas, dengan besar pungutan per-kk Rp 60.000, (enam puluh ribu rupiah), korbannya hampir 200 kk (kepala keluarga).
Hal yang menyakitkan masyarakat tak setetespun air mengalir untuk masyarakat minum, mencuci dan buang hajat besar. Dugaan praktik kotor PR, 26 tahun pantas diusut tuntas oleh aparat penegak Hukum. Bayangkan sudah tiga tahun berjalan, pembangunan Pamsimas dimasa Kepala Desa Sungai Batu Gantih Hilir dijabat oleh Kades Safrita, yang nota benenya adalah keluarga dekat Pander (Ketua) Pelaksana fisik dan teknis.
Sampai berita ini diturunkan, Pandel (Ketua pelaksana) dan Sintia, selaku Bendahara (suami istri) belum berhasil diminta keterangannya. Demikian juga mantan Kepala Desa Sungai Batu Gantih Hilir, Safrita. Redaksi berharap ketiganya bisa memberikan penjelasan, dan akan dimuat apa adanya. (***)

Laporan        : Tim Beo.co.id/ GEGERONLINE.CO.ID

Editor                        : Antu Kudung Siulak

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kisah Singkat Jurnalis Gudi Podcast Kemenag Rejang Lebong

Tabut Bengkulu (Dokumentasi Yopoyo)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Headlines

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Posts

https://situs-toto.togel.togetherband.org