LEBONG, BEO.CO.ID – Ketua Umum Gerakan Bela Tanah Adat (Garbeta) Provinsi Bengkulu, Dedi Mulyadi menyoroti akan dilaksanakan pembangunan PT. Ketahun Hidro Energi (KHE) diduga akan mengancam objek wisata arung jeram.
“Pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang menggunakan arus sungai Ketahun yang akan dilaksanakan PT. KHE harus memikirkan aspek pariwisata sekitarnya, seperti wisata arung jeram,” ujar Dedi, (18/9/21) beberapa waktu lalu.
Menurut Deddy menilai investasi PT. KHE membangun PLTA di hulu sungai Ketahun akan berdampak langsung ke wisata arung jeram yang merupakan ikon masyarakat Lebong. Bahkan terkait persoalan lainnya, seperti kebutuhan air di sektor pertanian yang tidak akan berkurang setiap tahunnya dan termasuk kajian dampak bencana alam serta kajian lingkungan harus menjadi perhatian serius oleh pihak perusahaan secara matang.
“Kita bukan tidak mendukung, kita khawatirkan terjadi pengurangan debit air yang diduga imbas dari pembangunan PLTA PT. KHE yang berdampak dan mengancam objek wisata arung jeram sebagai pencarian masyarakat Lebong,” demikian ungkap Dedi kepada awak media ini.