Pewarta : Edwar Mulfen-Beo.co.id Lebong
LEBONG, BEO.CO.ID – Pembangunan infrastruktur rehabilitasi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 6 Tes, Kecamatan Lebong Selatan, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran (TA) 2021 dikeluhkan.
Hal itu diungkapkan langsung sumber kompeten kepada Bidik’07 Elang Oposisi (BEO.CO.ID), 3 Desember 2021 di salah satu tempat, ia menerangkan bahwa pembangunan infrastruktur SMP N 6 Tes Lebong Selatan yang dikerjakan pihak rekanan, CV. Putra Sago Mandiri dengan nilai kontrak Rp. 290.767.000,- dan CV. Bermani Juru Kalang dengan nilai kontrak Rp. 52.072.409,- serta CV. Putra Rejang Jaya dengan nilai kontrak Rp. 294.864.000,- dalam pembangunan rehabilitasi tingkat kerusakan minimal, sedang beserta perabotannya disinyalir “asal jadi.”
“Seperti rehab ruang tata usaha dilaksanakan CV. Putra Sago Mandiri diitem pemasangan plafon kurang bagus tidak pakai PVC pakai triblek, sama dengan pemasangan pintu gerbang kaca tidak jadi,” ujar sumber minta namanya tidak ditulis oleh media ini.
Bahkan dirinya juga mengungkapkan Contract Change Order (CCO-Perubahan item pekerjaan) dipindahkan atau diganti ke tiang (pintu gerbang kaca-red), padahal tidak ada di Rencana Anggaran Belanja (RAB). Selain itu, diitem rangka baja sebagian menggunakan baja lama dan diitem lain tidak dibuat penyekat atau pembatas ruang UKS, OSIS dan BK.
“Proses pengecatan menggunakan cat biasa, mirisnya di pasangan atap kondisi miring tidak rata,” pintasnya memapar temuan CV. Putra Sago Mandiri.
Tidak hanya pekerjaan CV. Putra Sago Mandiri nilai kurang rapi dan juga disinyalir asal jadi, sebaliknya CV. Bermani Juru Kalang, sumber menjelaskan, dalam pekerjaan di WC kelapa sekolah atap mengalami kebocoran dan lampu tidak dipasang serta tidak ada pemasangan plafon.
“Ironisnya, lagi WC tersebut tidak selesai dikerjakan oleh rekanan, tidak hanya itu saja dinding ruang kepala sekolah tidak diplaster dan dilamir, langsung saja cat oleh pekerja,” tangkapnya melihat kondisi ril dilapangan yang di kerjakan oleh CV. Bermani Juru Kalang yang kontrak kerjanya telah berakhir 21 November 2021 yang lalu.
Ia menuturkan kembali dalam pekerjaan yang dilaksanakan CV. Putra Rejang Jaya (sumber kompeten-red) mengatakan pekerjaan di ruang guru, “seperti pekerjaan WC guru mengalami kerusakan dampak dari pekerjaan, padahal tidak masuk diitem pekerjaan,” lugas dengan nada kecewa.
Lebih jauh sumber mengatakan, tidak telitinya dalam pekerjaan pemasangan atap parkir guru mengalami bocor, dinding tidak diplaster dan dilamir serta langsung di cat.
“Tolong dicek kacanya apakah masih menggunakan kaca 3 Mm atau 5 Mm dan pemakai listrik melebihi pakai, sehingga pihak sekolah yang membayar denda sebesar Rp. 9.345.000,- serta perbaikan listrik banyak yang rusak (konsleting) pihak sekolah juga terpaksa ganti baru karena siswa ingin ujian,” terang sumber.
Dari hasil konfirmasi secara terpisah, pihak CV. Putra Sago Mandiri menjelaskan melalui Sumantri menuturkan, diitem pekerjaan yang direhab di ruang TU, termasuk item atap, plafon, perabot mebeler dan mengganti rangka jendela serta baja.
“Kita akan secepatnya memperbaiki dan merapikan cat yang kurang disesuaikan dengan spek, kita tambahkan secepatnya sesuai dengan RAB apa saja item yang kurang,” ucap Sumantri dikediamanya yang juga merupakan Wakil Direktur CV. Putra Sago Mandiri yang telah mencairkan tahap pertama 30 persen dan tahap kedua 40 persen dari dua tahap pencairan telah mencapai 70 persen, (3/12/21).
Ketika disinggung terkait indikasi yang menjadi temuan sumber kompeten kepada awak media ini, Sumantri membantah tidak menggunakan material baja bekas. Ia menjelaskan mempergunakan jenis baja Taso yang diordernya langsung.
Hal senada disampaikan oleh pihak rekanan CV. Putra Rejang Jaya, Bower pelaksana lapangan dikediaman menjelaskan, pergantian rangka baja ringan, pekerjaan plafon PVC dan mengerjakan lantai (keramik) serta pengecatan.
“Pekerjaan progres fisik sudah selesai mengikuti RAB untuk pencairan sudah 70 Persen,” ujar Bower secara enteng dikediamanya, (3/12/21).
Saat ditanya pekerjaan temuan dan indikasi diitem pemasang rangka baja dan pasangan genteng metal mengalami kebocoran, ditemukan juga diitem pekerjaan dinding dalam proses pengecatannya terlihat tidak rapi. Bahkan dalam proses pekerjaan rangka baja, atap dan plafon terjadi kerusakan di WC guru dalam pekerjaan tersebut.
“Dalam item pekerjaan dinding tidak ada plasteran dan dilamir, kalau lobang-lobang kecil dirapikan. Kalau item pengecatan ada, pada item pengecatan dinding ada permohonan dari Kepala sekolah untuk tidak di cat, maka itu kami melakukan CCO dialihkan ke pagar sampai dinding sebelah parkir hingga ke belakang untuk mencukupi volume yang ada di RAB,” ungkap Bower.
Diakhir, dia mengakui dari hasil indikasi yang menjadi temuan, dalam waktu dekat akan melakukan perbaikan serta berkordinasi kepada pihak konsultan dan pihak sekolah. Untuk WC guru tersebut tidak masuk dalam perencanaan dan CV. Putra Rejang Jaya siap bertanggungjawab akan memperbaiki. Sampai berita ini dipublis oleh media ini, pihak CV. Bermani Juru Kalang belum berhasil dikonfirmasi. (*)