SIMALUNGUN, BEO.CO.ID – Luhut Sianturi, warga Nagori Moho, Kecamatan Jawamaraja Bah Jambi, Kabupaten Simalungun, mengungkapkan rasa salutnya terhadap kepemimpinan RHS (Radiapoh Hasiholan Sinaga) yang berhasil menciptakan proses pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) tanpa pungutan biaya.
Hal ini disampaikannya saat menghadiri acara Konsolidasi Pemenangan RHS-AZI di Posko Pemenangan Nagori Moho pada Jumat 4 Oktober 2024.
Luhut menjelaskan, ia merasa kagum setelah mengetahui bahwa tetangganya yang baru saja diangkat sebagai P3K tidak dikenakan biaya apapun, baik saat pengangkatan maupun pelantikan.
“Biasanya, ada biaya untuk mendapatkan jabatan. Tapi sekarang, di masa kepemimpinan RHS, semua itu sudah tidak ada lagi,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa perubahan ini adalah sesuatu yang patut diapresiasi, mengingat di masa lalu ada praktek pungutan liar untuk mendapatkan posisi. “Salut saya melihat pemimpin seperti ini,” tambah Luhut.
Tidak hanya itu, Luhut juga menyebut bahwa peningkatan infrastruktur di daerahnya, seperti perbaikan jalan dari Simpang Nagojor hingga Bah Jambi, tengah dikerjakan oleh pemerintah setempat.
“Perhatian dari Bapak RHS ini luar biasa. Menurut saya, beliau layak diperjuangkan kembali untuk memimpin Kabupaten Simalungun,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, RHS menegaskan komitmennya untuk terus memimpin dengan integritas dan tanpa adanya praktek pungutan liar.
“Tak ada uang pulsa untuk jabatan atau untuk ASN Honorer hingga P3K. Silakan tanya kepada mereka yang baru dilantik kemarin,” kata RHS.
RHS juga menjelaskan bahwa Simalungun baru saja menerima tambahan kuota sebanyak 2.000 formasi P3K untuk tenaga pendidik dan kesehatan.
“Kalau saya meminta uang dari mereka, bayangkan berapa banyak yang bisa saya dapatkan. Tapi itu bukan prinsip saya, karena pemimpin yang melakukan itu tidak akan mendapatkan berkah,” tegasnya.
RHS menutup dengan pesan kepada masyarakat untuk memilih pemimpin yang sudah terbukti kinerjanya dan menghindari kembalinya era yang penuh dengan praktik pungutan liar. (Rilis)