LEBONG, BEO.CO.ID – Gonjang – ganjing akses jalan milik Pemprov belum tangani secara maksimal berlokasi di Talang Ratu, Kecamatan Rimbo Pengadang, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu kali ini berhasil mengundang mahasiswa Lebong mewakili masyarakat untuk melakukan aksi demonstrasi didepan gerbang halaman Pemkab Lebong, Kamis (20/6).
Aksi itu bagian mendorong pemerintah daerah untuk mendengarkan aspirasi mahasiswa untuk disampaikan pemprov, demi kelancaran aktivitas masyarakat antara Lebong menuju Rejang Lebong dengan tujuan akhir dapat memberi kenyamanan bagi pengguna kendaraan saat melintasi jalan tersebut.
Hal tersebut disampaikan, Koordinator Lapangan (Koorlap) aksi tersebut, Adevio Dwi Putra yang berhasil disambangi oleh awak media di Taman Smart City Karang Nio Kabupaten Lebong, ia mengatakan bahwa kontek aksi tersebut belum ada perbaikan atau tindak lanjut pembangunan dari pemerintah atas akses jalan Talang Ratu.
“Selain itu, dalam tanda kutip mungkin nanti pas aksi banyak hal kinerja pemerintah yang kami bahas bukan hanya masalah jalan, termasuk hak masyarakat belum dipenuhi dan belum diberi maka itu kami sampaikan,” terang Adevio.
Terkait soal tuntutan aksi, mahasiswa dan masyarakat ingin menuntut hak dan keadilan, karenakan tidak ingin terlalu lama menderita seperti yang terjadi saat ini. Dan ia juga menegaskan tujuan tuntutan aksi itu ke DPRD dan pemerintah daerah untuk mencari jalan keluar yang menimpa Kabupaten Lebong.
“Kalau memang belum diusulkan ke provinsi atau pusat kami ingin mereka sebagai pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat untuk segera mengambil tindakan, yang mana kita ketahui mereka adalah dewan perwakilan rakyat harus menyampaikan keluh kesah masyarakat ke provinsi,” ungkapnya.
Lanjut dia, sebelumnya para mahasiswa berupaya beringinan melakukan audiensi, namun ditolak oleh Protokoler kendati sempat mendatangi rumah dinas Bupati Lebong, bahkan dirinya menguraikan ada beberapa faktor alasan.
“Bupati dan wakil sedang dinas luar (DL) sedangkan sebelumnya kami ke rumah dinas bupati ketemu ajudanya logika saja ajudan ada bupati tidak ada emang seperti itu ya SOP (Standar Operasional Prosedur) kinerja ajudan, sehingga atasanya pergi dia tidak mendampingi logika saja itu menjadi sebuah pertanyaan,” bebernya.
“Hari yang kami tetapkan kalender merah, kenapa kami mengambil hari libur karena kalau hari – hari biasa kami sebagai mahasiswa sibuk dengan kuliah, jadi hari libur lah kami ada waktu, setidaknya walau pun hari libur masa ngak ada waktu sebentar untuk ketemu dengan kami,” jelasnya. Dan aksi itu tidak membawa nama IPML (Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Lebong) supaya tidak ada kesalahan pahaman, giat aksi itu mengatas namakan mahasiswa dan masyarakat Lebong.
Aksi tersebut langsung direspon oleh Bupati Lebong Kopli Ansori dan Sekda Mustarani Abidin, didampingi oleh Kalak BPBD Lebong, Tantomi dan terlihat pula Plt Kadis PUPR – Perhubungan, Arman Yunizar, ST berdasarkan informasi foto dan video telah share atau beredar salah satu Group Whatsapp Lebong Punya Kita.
Sisi lainnya, menurut informasi yang beredar dan telah sampaikan ke salah satu awak media, bahwa Pemkab Lebong akan membangun jalan baru kurang lebih sepanjang 1 Kilometer, perencanaan dimulai tahun 2024 dan dibangun ditahun 2025 yang akan datang. Media ini belum berhasil wawancarai secara resmi Bupati Lebong, sampai berita ini diturunkan. (*/SB)
