M. Sidoharis & Awi Tanggapi Prioritas Bupati Lebong (Program MT 2)
LEBONG, BEO.CO.ID – Lagi – lagi nasib buruk menimpa tanaman padi petani di desa Suka Ramai, Kecamatan Lebong Tengah, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu harus merelakan tanaman padinya, akibat “diserangan” hama tikus diperkirakan hampir 2 hektar sawah milik warga.
Hal itu diungkapkan, Pejabat Sementara (Pjs) Kades, Gunawan Gustari dikutip dari radarlebong.bacakoran.co. Ia mengatakan, diperkirakan 2 hektar tanaman padi petani yang berlokasi di Dusun II di desanya yang mengikuti program musim tanam dua kali habis diserang hama tikus.
“Iya, kurang lebih ada 2 hektar tanaman padi milik petani kita sudah habis diserang hama tikus, dan dispastikan lahan ini gagal panen MT2,” kata Gunawan.
Dalam keterangan, Gunawan kepada awak media, bahwa serangan hama tikus terjadi sejak tanaman padi berumur dua bulan (berbuah). Ia menjelaskan sudah upaya dilakukan dalam pengendalian dan pengcegahan hama tikus, namun tetap saja hama tersebut menyerang tanaman padi milik warga.
“Kalau tidak diserang hama tikus sekitar 15 hari kedepan lahan ini akan panen raya. Mudahan-mudahan serangan hama ini tidak berpindah ke lahan yang lain, sehingga nantinya bisa panen raya,” harapnya.
Akibat peristiwa itu, Kordinator Penyuluh Lebong Tengah, Astita, SP mengakui bahwa bahwa adanya tanaman padi program MT2 diserang hama. Dan sudah dipastikan 2 hektar tanaman padi diwilayah tersebut gagal panen.
“Sebelumnya kami sudah sudah melakukan pengendalian hama tikus, semoga saja pengendalian tersebut masih terus dilakukan para petani agar lahan yang lain tidak ikut terserang hama tikus,” pungkasnya.
Peristiwa serangan hama tikus menuai tanggapan, salah satunya datang dari sosok berjiwa nasionalis, yaitu M. Sidonaris mengatakan, bahwa dikatakannya mitos hama tikus itu dapat dibantahkan, ternyata fakta lapangan berkata lain, seperti informasi media tanaman padi di desa Suka Ramai, Kecamatan Lebong Tengah ludes dihajar tikus.
“Artinya, mitos hama tikus itu belum terbantahkan, contoh peristiwa kejadian di Kecamatan Lebong Tengah terjadi diserang hama tikus. Dan bagaimana pengawasan lapangan selama ini, apakah benar – benar diawasi dan apakah hanya menerima laporan diatas,” ungkap Sido melalui sambungan telepon, Rabu (21/6).
Dia menegaskan kepada pihak Dinas Pertanian dan Perikanan (Dispertan) Kabupaten Lebong harus berani memberi laporan rill, sesuai dengan kondisi fakta lapangan. Ia juga menyampaikan, hasil evaluasi yang menjadi temuan lapangan harus laporkan ke masyarakat Lebong, termasuk anggaran yang dikelola berasal dari uang rakyat dan bagaimana tindak lanjut langkah yang akan diambil.
“Jangan ditutup – tutupi laporan sawah warga yang diserang hama, termasuk pula pembiaya atau pun bentuk bantuan yang telah dilakukan pihak dinas, termasuk hasil produksi padi saat panen, berimbang atau tidak dengan pembiayaan selama ini, semua itu harus dibuka kepada masyarakat termasuk anggaran MT2 dikelola oleh dinas,” lugasnya.
Sementara itu, Mashuri Al Mashur yang akrab sapa Awi menanggapi hal tersebut, mengatakan akibat serangan hama tikus tentu yang dirugikan petani Lebong, sampai detik ini pihaknya tidak melihat perencanaan (rangka kerja) program prioritas Bupati Lebong Kopli Ansori dilakukan secara matang, bagaimana perencanaan, pengawasan, pembinaan kepada kelompok tani yang ikuti MT2.
“Perlu dingatkan, masyarakat Lebong tak ingin lagi mendengar pembualan (ngotak besar-red), tapi bukti nyata yang dapat dipertanggungjawabkan, bukan diarahkan ke acara seremonial yang ujung – ujungnya Bupati Lebong bisa saja menjadi korban atas kegagalan panen,” tungkas Awi.
Lebih lanjut, jika program MT2 di sebagai program percontohan dan program prioritas Bupati Lebong untuk membangun ekonomi kerakyatan, mengapa tidak dilakukan di Balai Benih Pertanian di Suka Bumi, Kecamatan Lebong Sakti, guna efisien anggaran dan jika berhasil baru diterapkan ke masyarakat, agar tidak lagi petani menjadi korban program pemerintah yang perencananya disinyalir tidak matang.
“Kalau program itu percontohan, sebaiknya dilakukan di Unit Balai Beni Padi di Suka Bumi guna menghemat anggaran, jika program MT2 itu gagal petani tidak menjadi korban. Kalau seperti ini jelas berdampak kepada petani kita,” demikian disampaikan Awi. (Sbong Keme/Eluban RI).