Info untuk aparat penegak Hukum-
KOTA SUNGAI PENUH, BEO.co.id – Pengerjaan Jalan Desa Sungai Liuk, Kecamatan Pesisir Bukit, Kota Sungai Penuh, Jambi, tahun anggaran 2023 menghabiskan dana Rp7 miliar lebih, diduga keras, “ajang pencurian volume fisik dilapangan” bayangkan baru empat bulan sudah dikerjakan, kondisi riil fisik hancur berserakan, pecah membelah badan jalan, disinyalir ajang pencurian fisik, di kerjakan asal jadi. Untuk mendapatkan untung sebesar-besarnya?.
Jalan Sungai Liuk, Kota Sungai Penuh ini diberikan kepercayaan mengerjakannya, CV. GUSTI SAPTA menghabiskan dana sebesar Rp 7,7 miliar sumber dana Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Dana Alokasi Khusus (DAK) Kota Sungai Penuh 2023.
Panjang jalan lebih kurang 5 KM dari Desa sungai Liuk menuju KM 10 dengan Lebar lebih kurang 3 meter. Dan kiri-kanan badan jalan adalah kawasan Pertanian masyarakat setempat dan sekitarnya, artinya adalah jalan Ekonomi, sangat vital bagi masyarakat, untuk mengeluarkan hasi produksi Pertanian mereka.
Dari temuan Investigasi Reporting dilapangan, 14 Mei 2024 sekitar 16 hari lalu, ditemukan beberapa kejanggalan hasil pengerjaan fisik sudah hancur dibeberapa titik.
Dari panjang 5 km, sekitar 1 km sudah dilakukan pengaspalan
sekitar lebih kurang1,5km memakai timbunan Batu 2 : 3 (dua berbanding tiga) dan lebih kurang 2,5 KM menuju simpang KM 10 tidak memakai pengerasan atau timbunan.
Patut diduga pelaksanaan pekerjaan fisik, penggunaan material, Aspal, Batu-Pasir tidak selektif, terutama dalam pemadatannya, tidak memenuhi standar, hasil pengerjaannnya banyak di temukan titik jalan dalam kondisi jalan terbelah sehingga tidak bisa dilalui kendaraan roda dua dan Empat.
Sudah dijajal dan dicoba, dengan kendaraan roda dua saat chek and richek 14 Mei 2024 lalu.
Khalik Munawir selaku Kadis PUPR Kota Sungai Penuh dan juga selaku PA (Pengguna Anggaran) saat di konfirmasi Minggu 26 Mei 2024 melalu Whatsaapnya tidak memberikan jawab. Kesan tertutup pada Pers.
Demikian juga Afrizal selaku Kepala Bidang Bina Marga (Kabid BM-Red) abid (BM) Dinas PUPR Kota Sungai Penuh, saat di konfirmasi Minggu 26 Mei 2024 melalui via SMS ke hpnya juga tidak menjawab.
Rabu 15 Mei 2024 Wartawati Beo.co.id juga mendatangi kanto PUPR Kota Sungai Penuh mau konfirmasi terkait terkait hasil Pekerjaan jalan KM 10 Desa Sungai Liuk, Kota Sungai Penuh, Jambi, namun Khalik Munawir dan Afrizal tidak berada di kantor, jelas salah satu stafnya yang dilindungi, seraya mengatakan “ bapak lagi keluar Buk?
Dari keterangan dihimpun redaksi BEO.co.id, diduga keras dalam pelaksanaan fisik mulai dari “selektif material, pemadatan tidak menggunakan alat berat standar dengan berat 8 ton dan penbghamparan material tidak merata, hasilnya bergelombang memunculkan “cekung dan Cembung) dan mudah bergerak, saat dilalui kendaraan roda empat.
Dan penggunaan aspalnya, wajar dipertanyakan masuk tidaknya di standar “SNI” (Standar Nasional Indonesia?”
Jika masuk, pantas juga dipertanyakan kenapa banyak badan jalannya yang sudah di aspal pecah, hancur. Bila standar aspalnya benar, berarti cenderung pemadatannya tidak dikerjakan sebagaimana mestinya. Alias “Pencurian Volume fisik” dan layak dipertanyakan tingkat pemanasan aspal, berbanding terbalik dari yang seharusnya.
Dalam hal pencairan dana 100 % Walikota Sungai Penuh, harus bertanggungjawab.
Apa lagi loksi kegiatan dikampung halaman pak Walikota “Ahmadi Zubir” Sungai Liuk. Sampai berita ini diturunkan belum diperoleh keterangan resmi dari Walikota Sungai Penuh, Ahmadi Zubir. ( +_ / yn ).
Penulis/ Editor : Gafar Uyub Depati Intan.
