Laporan : Ismet Inono Jurnalis BEO.co.id
KERINCI, BEO.CO.ID – Penyakit Hawar Daun Bakteria (HDB), menyerang ratusan hektar Sawah fungsional (produktif), Desa Air Betung, Kecamatan Gunung Kerinci, Kabupaten Kerinci, Jambi akibat menyerang 120 hektar Sawah, bisa ‘’gagal panen’’ bisa mengancam ribuan jiwa kelaparan.
Serangan HDB yang terjadi di Desa Air Betung itu, hasil chek petuga PPL Kabupaten dan Propinsi, sebagaimana dijelaskan Nanang Asponi, Petuga Organisme Pengganggu Tumbuhan-Pengendalian Hama Penyakit (POPT-PHP) Senin 5 Juni 2023 di Kelurahan Siulak Deras Kerinci Via sambungan telephone Cellullarnya, kepada Wartawan BEO.co.id.
Ketika ditanyakan lebih lanjut, penyakit apa itu? Spaontan Nanang Asponi, menjelaskan masalah Penyakit Padi. Untukpenyakit tersebut, harus disemprotkan dengan obat ‘’Bakteri Sida dan Fungisida’’ ujarnya.
Dan saya telah kekantor Dinas Pertanian di Desa Koto Rendah, mencari obat yang dibutuhkan, sesuai ketentuan berlaku, saya mengajukan rekomendasi yang ditujukan kepada Kepala Bidang Tanaman Pangan. Dinama biasanya ada Stok yang tersedia digudang, guna mengantisipasi terjadi serangan penyakit.
Lalu saya bertemtu dengan Heriawan SP Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Kerinci saat mau keluar dari ruangan kerjanya. Lalu saya menanyakan obat tersebut, jawaban Heriawan Stok obat habis, belum dibeli oleh bawahan saya.
Ironisnya tanpa basa basi, Heriawan langsung pergi dengan menggunakan kendaraan sepeda motornya, meninggalkan saya, (Nanang-Red) jelas Nanang Asponi, kepada awak media ini, secara terpisah (8/ 9/ 2023) dikediamannya pribadinya Kelurahan Siulak Deras.
Upaya Wartawan BEO.co.id, untuk mendapatkan penjelasan lebih rincir, soal ada tidaknya Stok obat tersebut. Jurnlaist BEO.co.id menghubungi salah satu Kepala Seksi (Kasi) Tanaman Pangan Hadi Wirzal.
Ketika Jurnalist Beo menanyakan, kenapa tidak ada stok obat? Hadi Wirzal, menjawab sudah habis. Kenapa bisa habis,…belum ada pengadaan untuk stok baru.
Ketika dijelaskan Jurnalist BEO.co.id kepada Hadi, berdasarkan keterangan Kabid Tanaman Pangan, (Heriawan) menjelaskan kepada Nanang, karena Stok obat sudah habis, dan belum dibeli oleh bawahan. Lalu dijelaskan Nanang kepada BEO.co.id, maka diklarifikasi kepada Kasi, jawabannya cukup jelas bukan wewenangnya.
Mendengar penjelasan itu, sontak Hadi terkejut dan emosi, dengan mengatakan pengadaan obat berada ditangan Kepala Bidang, bukan saya tegas Hadi. Hadi lalu marah-marah, yang ditujukan kepada atasannya itu.
Dari keterangan dihimpun Beo.co.id, kasus HDB (Hawar Daun Bakteri), yang menerangkan lahan Sawah Fungsional Petani Desa Air Betung, jika lambat diatasi Dinas Pertanian Kabupaten Kerinci, bisa ‘’mewabah kedesa lainnya’’ dan sangat membahayakan?.
Jadi upaya keras dilakukan Nanang Cs, untuk mengatasi dengan meminta obat kedinas, ini cara kerja dan sikap tepat, namun kurang mendapat perahatian?.
Dan memang agak janggal kok Stok obat tidak tersedia digudang, sebagai antisipasi mengatasi gawat darurat.
Peristiwa itu, hendaknya ‘’jangan diabaikan Bupati Kerinci, kalau soal pangan, menyangkut perut dan konsumsi kehidupan rutin sumbernya Padi Sawah (beras). Sampai berita ini diturunkan belum ada penjelasan resmi dari resmi dari Radium Halis, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kerinci. (***/ im)
Editor/ Penulis & Penanggungjawab: Gafar Uyub Depati Intan.