LEBONG, BEO.CO.ID – Mungkin sedikit berbeda tampilan dan suasana Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada pada umumnya di Provinsi Bengkulu, seperti konsep bernuansa Pesantren SMP Negeri 6 Lebong yang berlokasi di Kecamatan Lebong Selatan, Kabupaten Lebong dari tangan dan ide gagasan Arwen Wahab,S. Pd,I.,M. Pd sebagai kepala sekolah.
“Semua tergantung pada niat, jika tidak ada niat tidak mungkin sekolah ini berubah seperti ini,” ungkap Arwen Wahab saat dijumpai diruang kerjanya sambil memperlihatkan dokumen sekolah yang dulu dan sekarang, (24/8/21).
Dikatakan Arwen, bahwa jabatan kepala sekolah ini adalah amanah yang diberikan untuk sementara, maka dari itu berupaya lah dan terus untuk berbuat baik serta mengembangkan potensi sekolah hingga mengubah wajah sekolah bernuansa pesantren.
“Dulu sekolah ini biasa-biasa saja, sejak saya masuk tahun 2017 mulai siswanya hanya 500 sekarang sudah 600,” bincangnya.
Arwen juga menjelaskan, upaya pembanguna infrastruktur serta lengkapan untuk peserta didik, di mulai membangun komunikasi semua elemen, baik itu datangannya dari perusahaan negara maupun daerah termasuk dari tokoh-tokoh masyarakat yang memiliki jabatan strategis ada di daerah.
“Kita juga pernah membangun komunikasi dengan PGE menjalin kerjasama dan begitu juga dengan orang perbankan, untuk membantu prasarana siswa-siswi disini,” pungkas pria yang juga lulusan dari salah satu pesantren yang ada di Kota Bengkulu ini.
Lebih jauh dirinya menerangkan, sekolah memiliki ekstrakurikuler yang harus dimiliki siswa-siswi untuk mengisi kesibukan diluar sekolah dan ada pula pengabdian masyarakat dengan tujuan peka terhadap sosial dan lingkung tengah masyarakat.
“Kita memiliki 21 ekstrakurikuler siswa diminta untuk memilih 4 ekstrakurikuler yang mana mereka sukai dan pengabdian masyarakat salah satunya program segengam beras yang dibawah siswa kita untuk membantu masyarakat yang membutuhkan dan program bersih kuburan pernah melibatkan Polsek Tes, tapi sayang sekarang Covid-19 dihentikan sementara sampai Covid-19 ini selesai,” tuturnya mengakhiri perbincangan bantuan segengam beras secara suka rela dan ikhlas.
Pewarta : Edwar