Ansyori : Lembaga DPRD ini “ kecolongan“
LEBONG, BEO.CO.ID – Meski dewan mengaku “kecolongan”, lantaran proyek hotmix bernilai miliaran rupiah dikomplek perumahan Sekda Lebong tak dibahas di komisi II, tapi anehnya ketua Badan Anggaran (Banggar) Carles Ronsen justru melempar tanggung jawab pengesahan anggaran tersebut ke anggota banggar yang lainnya.
“Ketua komisi II sudah menyatakan hal itu ke media, jadi coba tanyakan saja ke mereka lagi. Kalau tidak, tanyakan ke sekretaris komisi II Pip Hariono, atau bisa juga ke anggota Banggar yang lain”, singkat Carles Ronsen dibincangi usai Paripurna penyampaaian nota pengantar Raperda APBD 2022, Senin (1/11).
Sementara itu, anggota banggar dari fraksi PAN Ansyori menyebut kalau lembaga DPRD ini telah “ kecolongan“, lantaran proyek hotmix bernilai miliaran rupiah dikomplek perumahan sekda Lebong tidak pernah dibahas oleh DPRD. Baik itu di tingkat komisi II dan juga pada tingkat banggar.
“Bisa dikatakan, kalau DPRD ini kecolongan. Tapi masalah ini saya kira ketua banggar yang lebih tepat memberikan penjelasan, apalagi palu pengesahan itukan adanya ditangan ketua dewan”, sebut Ansyori.
Ansyori mengatakan, dalam usulan kegiatan seharusnya dinas teknis merincikan link jalan atau titik nol proyek yang menelan APBD hingga Rp. 12 miliar itu. Tapi anehnya kegiatan tersebut justru disajikan dalam bentuk “gelondongan” dengan nama paket kegiatan yakni peningkatan jalan lokal se – kabupaten Lebong.
“Jadi ketika usulan itu sampai di tingkat banggar, kami hanya tau kalau itu merupakan proyek pelebaran jalan. Kalau ada link jalan hotmix ke perumahan sekda, masalah itu kami benar – benar tidak tau,” kata dia.
Di singgung masalah urgensi, menurut Ansyori, sejauh ini masih banyak akses jalan yang seharusnya menjadi prioritas pembangunan pemerintah.
“Kalau alasannya urgensi, saya kira masih banyak akses jalan lainnya yang menjadi skala prioritas,” ucapnya. ( Zee )
