KERINCI, BEO.CO.ID – Sistem Pengadaan Air Minum (SPAM) Desa Benik, Kecamatan Keliling Danau, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, tahun anggaran 2021, menghabiskan dana lebih kurang Rp. 0,5 miliar, Gagal total tanpa air. Ironisnya Bupati Kerinci, DR.H.Adirozal MSi, tutup mata. Ada apa???
Hal ini terungkap hasil investigasi Team Jurnalist BEO.co.id, Perwakilan Kerinci dan Kota Sungai Penuh, Jambi, 19 Mei 2022, (hari Kamis). Anehnya SPAM Desa Benik, yang tanpa air ini dan puluhan Pipa berserekkan tidak dipasang, dianggap volume pekerjaannya cukup dan telah dibayar seratus persen, diduga persetujuan Bupati Kerinci Adirozal?.
Hasil chek and richek dilokasi Kamis lalu itu, bak utama sumber pengambilan airnya. justru tanpa air, tetap dibayar 100% sebagaimana dijelaskan Dinas PUPR Kerinci, kepada Ketua Komisi Irwandri dari Partai Gerakkan Indonesia Raya (Gerindra), saat hearing dengan komisi III dikantor DPRD Kerinci, beberapa waktu lampau.
Irwandri, ketika itu usai hearing, juga menjelaskan kepada awak media ini, bahwa pihak PUPR telah membayar 100 persen untuk 10 paket dengan volume yang cukup, maka dibayar, ujarnya. Sebagaimana diberitakan sebelumnya.
Irwandri, juga menjelaskan akan menindak lanjuti masalah 10 paket pembangunan SPAM Kerinci oleh Dinas PUPR Kerinci. Dan akan mengadakan kunjungan kerja (kunker) kelapangan (lokasi SPAM) bersama Dinas PUPR, namun hasil akhir Kunker Komisi III tak jelas hasilnya sampai saat ini. Apa lagi ketua komisi tiga sudah diganti.
Dari keterangan dan data dihimpun Jurnalist BEO.co.id, pembangunan SPAM untuk 10 lokasi/ desa 2021 tersebar dibeberapa kecamatan antara lain Kecamatan Keliling Danau (Desa Benik), Depati Tujuh, Gunung Kerinci, Kayu Aro, Kayu Aro Barat dan Gunung Tujuh, semuanya bermasalah?. Dan masalah fisik dilapangan telah diberitakan media ini berulangkali, antara lain Pipa dipasang telanjang tidak ditutup, dan sudah banyak yang rusak, serta ada lokasi yang penyedotan airnya pada bangunan Sanimas (Sistem Air Minum Berbasis Masyarakat). Tidak dari sumber air (mata air), murni.
Dari 10 paket yang diberitakan media ini, sempat dihentikan dalam bulan Suci Ramadhan 1443 Hijriyyah, mempertimbangkan kegiatan ramhadan. Dan di chek kembali pada 19 Mei 2022, khusus Desa Benik, Kecamatan Keliling Danau itu, kondisi riil dilapangan sangat memperihatinkan, SPAM (Sitem Pengadaan Air Minum) tanpa air, tak heran lebih kurang 200 kepala keluarga (kk) Desa Benik, tanpa air minum dari SPAM yang dibangun itu.
SPAM Desa Benik dikerjakan CV. LANANG CITY, yang berlamat di Jalan Raya Koto Lanang, Kerinci. Dengan nilai HPS (Harga Pasar Setempat) atau disebut kontrak Rp.445.499.455,25 dari Pagu : 445.500.000,00 yang dikerjakan TA 2021 kondisi terkini terbangkalai tidak berfungsi sebagaimana tujuan akhir dari pembanguna.
Hasil chek dan richek Wartawan media ini, (19/5/22) di beberapa titik Amper dan Kilometer SPAM di RT 1 Desa Benik tidak mengucurkan air kata HI (60TH) warga setempat .
HI, menerangkan secara rinci, sumber air di Desa Benik dari Sungai TALANG GEDAI sekitar lebih kurang 3km dari desa ujarnya.
Dalam investigasi BEO.co.id, menyelusuri lokasi sumber mata air di Sungai Talang Gedai itu, menurut HI, debiet airnya memang tidak mencukupi untuk penyediaan air minum.
Karena selama ini, Sungai Air Talang Gedai, untuk mengairi Sawah masyarakat dengan luas lebih kurang 20 ha, sebagai salah satu handalan sumber pangan masyarakat (sektor pertanian Padi sawah).
Jika air Sungai Talang Gedai, digunakan 100% untuk air minum, jelas mematikan usaha petani di Desa Benik, masyarakatnya terancam ‘’mati’’ kelaparan, karena sumber lainnya hanya menghandalkan Cassiavera (kayu manis), menunggu panen kurun waktu yang sangat panjang 7 s/d 8 tahun.
Disinilah tanggungjawab Perencanaan, terhadap pembangunan SPAM Desa Benik dan Sembilan lokasi lainnya, patut diduga tidak matang, ‘’asal ada lokasi’’ untuk mengucurkan dana yang bersumber dari dana anggaran pendapatan dan belanja Negara (APBN) DAK (Dana Alokasi Khusus), 2021 yang dibayarkan untuk 10 paket lk Rp.4, 8 miliar kepada para kontraktor.
Menurut HI, Sungai Talang Gedai, airnya memang kecil diduga perencanaannya tidak matang dari dinas terkait sebab dari awal sudah bermasalah dengan petani sawah, namun di abaikan, dan pelaksanaannya tetap di lanjutkan.
Hasilnya ‘’gagal total’’ air tidak mengalir sama sekali. Kini tumpukan pipa (material) SPAM terletak di ladang (tanah) warga Danianto, samping ladang pak Hapis lebih kurang 12 batang pipa berserakkan alias mubazir.
Diduga laporan Bohong: Dinas PUPR Kabupaten yang menjawab pertanyaan dari Komisi III DPRD Kerinci saat Hearing, beberapa waktu lalu itu, menyatakan volume pekerjaan cukup, pekerjaan SPAM selesai 100% maka dibayar 100 persen. Bukti dilapangan justru bertentangan dengan keterangan yang disampaikan pada komisi III, DPRD Kerinci.
Syafrida Iryani, ST.MT akrap dipanggil ‘’buk ida’’ Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), 10 paket SPAM 2021, dikonfirmasikan Via Hanphonecell dengan WA (Whatsapp)nya, Kamis 19 Mei 2022, hanya dua pertanyaan apakah Ibu pernah kelokasi setelah dibayar 100 persen. Apa kondisi fisik terakhir setelah dibayar. Namun Buk Ida, tak pernahmemberikan jawaban, sampai berita ini diturunkan?.
Bupati Kabupaten Kerinci, DR.H Adirozal, MSi, (Cik Adi), dihubungi team BEO.co.id, belum berhasil diperoleh keterangannya, padahal banyak persoalan penting seputar ‘’gagalnya pembangunan SPAM di Kerinci 2021) yang perlu mendapat penjelasannya sebagai Bupati Kerinci, guna mendukung program dalam visi dan misinya pembangunan Kerinci Lebih Baik Berkeadilan (KLB-Berkeadilan).
Pertanyaan krusial mana keberhasilan yang lebih baik dan mana yang berkeadilan, demi kepentingan masyarakat di 10 desa dalamKabupaten Kerinci. (***)
Laporan : Muhammad Marhaen & Sandra Boy Chaniago.
Edito/ Penulis dan penanggungjawab : Gafar Uyub Depati Intan.