LEBONG, BEO.CO.ID – Sebelum menuai sorotan dari Tokoh Masyarakat (Tomas) Uram Jaya, akibat penyumbatan dilokasi plat dekker desa Tangua disebabkan salah satunya atas pembangunan Pelebaran Jalan Bentangur – Uram hingga mengenangi area Masjid Al Mujahidin Tangua dapat menganggu aktivitas ibadah.
Pasalnya, Dinas PUPR-Perhubungan Lebong akan menambah kontruksi bangunan plat dekker, agar saluran pembuangan dapat berjalan dengan lancar.
“Mana yang rusak kita bikin baru lagi, untuk yang plat dekker yang tersumbat di Tangua untuk kiri – kanan kita tambah bangunannya,” jelas Franz Agustian Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) proyek diwilayah tersebut berhasil diwawancara media Beo.co.id, Senin (5/8) kemarin.
Penambahan tersebut, sesuai kondisi luas panjang yang akan ditambah dan dirinya mengakui penambahan bangunan itu sudah ada dalam perencanaan konstruksi pembangunan pelebaran jalan.
“Penambahan itu sudah ada diperencanaannya, kita tidak merusak plat dekker tentu loneng yang kita hilangkan,” ringkasan.
Ditanya soal bantuan Masjid Al Mujahidin Tangua mengalami dampak atas pembangunan, ia menyampaikan enggan menjawaban secara pasti, ada atau tidak bantuan itu dari pihak tiga.
“No komen, bisa saja ada bantu itu dari pihak 3, tapi saya tidak tahu persi bantuannya seperti apa bentuknya,” pungkasnya.
Hasil pantauan 5 Agustus 2024 disekitar masjid di desa Tangua sebelum digenangi air, saat ini telah mengering dan tidak lagi menganggu aktivitas ibadah saat menuju masjid tersebut. Dan singgung soal aset yang rusak dan progres administrasi pengusulan penghapusan aset, PPTK pembangunan tersebut enggan memberi penjelasan lebih jauh, dirinya meminta media ini wawancara langsung ke Plt Kadis PUPR-P Lebong. (*/SB)