SUNGAI PENUH, BEO.CO.ID– Banyaknya isu miring “wartawan bodrex” ditengah masyarakat yang bermunculan, menjadi perbincangan kalangan masyarakat Kerinci dan Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi. Kemunculan itu menjadi nilai negatif bagi oknum wartawan muncul tanpa karya tulis.
Salah satu poin penting yang mendasar dalam menyajikan pemberitaan wartawan tuntut untuk memahami 5W-1H. Dalam merangkai suatu pemberitaan sesuai fakta dan sumber yang nantinya diterbitkan. Sebagai seorang penulis tidaklah semudah dan segampang apa yang dibayangkan. Bahkan tulisan para jurnalis penuh dengan resiko dan tantangan.
Wartawan atau para pemburu berita saat ini tengah ramai jadi perbincangan dan gunjingan. Pasalnya semakin menjamurnya wartawan dengan hanya bermodalkan KTA serta Surat Tugas dari media tanpa ada menyajikan berita karya tulis sendiri.
Wartawan tanpa berita yang lagi viral dengan kata wartawan bodrex atau Muntaber (Muncul Tanpa Berita) hanya bermodalkan KTA serta keberanian hilir mudik masuk Kantor Dinas Pemerintahan.
Hal itu diungkap langsung oleh Zoni Irawan selaku direktur media Gegeronline.co.iddan Koran Geger mengatakan, cacatnya nama seorang wartawan dikarenakan ulah (oknum) mereka yang hanya bermodalkan KTA dan Surat tugas dengan keberanian mendatangi setiap pejabat di instansi Pemerintah maupun swasta.
“Bahkan ada yang tidak segan-segan minta uang beli rokok dan minyak motor. Berbagai alasan dibuat agar yang ditemui dapat mengeluarkan uang,” ujar Zoni salah satu pemerhati wartawan di Kerinci dan Kota Sungai Penuh dalam sambungan via telepon, Minggu (7/2/21).
Ia menambahkan, jika ingin dikenal dan dihargai sebagai jurnalis bersikaplah profesional. Jangan hanya bisa berceloteh dimedia sosial (Medsos), jadi seorang jurnalis tidak butuh gaya. yang dibutuhkan karya.
“Jangan pernah mengaku jurnalis kalau tidak punya karya tulis,” pungkas Zoni tegas diakhir yang juga Pendiri Ikatan Wartawan Online (IWO) Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi. (Red)