LAPORAN : MDJ/AZRA
KERINCI, BEO.CO.ID – Sejumlah warga dipanjang jalan lintas kabupaten kurang lebih 1 Kilometer (Km), tepatnya di desa Sungai Batu Gantih Hilir dan desa Batu Gantih, Kecamatan Gunung Kerinci, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi mengeluhkan kondisi irigasi atau drainase (Parit) tersumbat.
Pasalnya setiap menjelang turun hujan, anak sungai dari Bukit Penantian mengalami luapan hingga memasuki badan jalan, bahkan parahnya membawah tumpuk sampah.
Ironisnya, kondisi tersebut sudah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir setiap hujan turun dan hingga kini belum ada upaya normalisasi (pembersihan) dari pemerintah baik dari Pemerintah Kabupaten maupun Pemerintah Desa setempat.
Pantauan di lapangan (19/11), ada beberapa titik badan jalan yang tergenang akibat saluran irigasi dan drainase didaerah tersebut, penyumbatan itu terjadi salah satu faktornya membuang sampah
sembarang. Akibat peristiwa itu, terlihat tumpukan sampah berserahkan di badan jalan yang diperkirakan sepanjang 500 meter dan mengeluarkan bau busuk hingga menyengat hidung.
Disampaikan Tokoh Masyarakat Desa Sungai Batu Gantih berikan komentarnya, Hassan Hamid (70) mengatakan mengeluh atas peristiwa tersebut dan penyayangkan masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pembuangan sampah sembarangan, akibat hal tersebut dapat mengundang bencana.
“Sampah yang menumpuk dibawa banjir menutup parit hingga tumpah ruah didepan rumah saya dengan terpaksa se usia saya turun membersihkan tumpukan sampah yang berbau busuk,” ujar Hassan kepada Beo.co.id, Senin (20/11).
Ia menambahkan, persoalan ini mesti ditanggapi oleh pemerintah desa, agar peristiwa serupa tidak terulang kembali dengan memberi solusi menyiapkan tempat sampah untuk masyarakat.
“Kita berharap kejadian ini dapat ditanggapi oleh pemerintah desa, samping itu menyediakan tong sampah untuk masyarakatnya,” tungkasnya.
Hal senada juga disampaikan Eka (45) ikut menyayangkan persoalan ini tidak bisa diselesaikan sampai hari ini, padahal dapat mencari solusi dengan mengajukan anggaran ke pemerintah daerah lewat APBD.
“Agar parit yang sempit bisa dilebarkan, dan yang dangkal bisa diperdalam untuk memperlancarkan aliran air sungai yang melewati parit yang membentang di sepanjang desa Sungai Batu Gantih Hilir,” jelas Eka.
“Terkait persoalan yang terjadi itu, adalah persoalan bersama saling membahu mendukung serta mencari solusi jalan keluarnya,” sambung Eka.
Hasan Basri turut ikut menanggapi persoalan banjir yang melanda dua desa di Kecamatan Gunung Kerinci tersebut.
“Saya cukup prihatin melihat kejadian musibah banjir melanda desa Sungai Batu Gantih Hilir, yang sering terjadi pada musim hujan, peristiwa seperti seharusnya tidak perlu terjadi dan bisa di cegah bila seluruh komponen perangkat dua mau bekerja sama dengan baik untuk mencari
solusi penyelesaian masalah,” tanggap Hasan.
Hasan menuturkan, peristiwa seperti ini persoalan tahunan adalah salah satu tugas dan perhatian Anggota DPRD Kerinci terpilih mencari solusi, mengkaji akar permasalahan yang terjadi secara global terhadap masyarakat.
“Sebagai Anggota Dewan berkunjung ke Dapilnya jangan datang pada saat mendulang suara saja, tetapi menghindar dari rasa simpati dan empati kepada masyarakat setelah terpilih ke depan,” sampainya.
Dirinya berharap kepada masyarakat desa Sungai Batu Gantih dan Hilir bersatu berjuang untuk bersama membangun desa yang lebih baik tidak cukup dengan hanya dana desa (DD) untuk membangun, mengatasi masalah yang ada dan begitu komplit untuk diselesaikan pada saat ini.
“Saat ini bertepatan tahun Pilkada mencari dan memilih pemimpin yang mau peduli, simpati dan empati, pilihlah dengan cara bijak calon pemimpin yang lebih baik ditingkat desa maupun di tingkat DPRD (legislatif), semoga dengan kejadian ini menjadi pengalaman bagi masyarakat untuk dimasa yang akan datang dapat berbenah diri untuk lebih baik,” pungkasnya. (*)