LEBONG, BEO.CO.ID – Sekitar 850 orang tenaga honorer dibawah naungan dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) kabupaten Lebong disebut – sebut berinisiatif menyumbang guna pendataan dan pengurusan berkas honorer sesuai dengan surat edaran Kemenpan. Tapi menariknya sumbangan tersebut ada arahan dari kepala bidang (Kabid) di dinas Dikbud.
Pelaksana tugas (Plt) kepala dinas Dikbud Elvian Komar S. Ag melalui Kabid Kebudayaan Rozi, S. Pd mengaku sebelum penyerahan berkas honorer atau Tenaga Harian Lepas Terdaftar (THLT) dirinya memang memberikan arahan kepada honorer tersebut.
“Arahan yang saya maksudkan itu memohon pengertian kepada THLT, bukan meminta uang“, ujar Rozi dikonfirmasi melalui pesan whatsapp miliknya, Selasa (6/9).
Perhononan pengertian kepada ratusan THLT tersebut, kata Rozi, mengingat jumlah pegawai di bagian Kepegawaian dinas Dikbud sangat terbatas. Apalagi harus melayani permberkasan hampir 900 orang tenaga honorer.
“Saat itu kami juga menghimbau jangan buru – buru mau duluan dan harus antri karena mengingat mereka pegawai di Dikbud ini juga manusia biasa, pakai capek dan lapar kemudian harus Lembur untuk menerima berkas tersebut “, kata Rozi.
Ditegaskan Rozi, dalam hal penyampaian pengertian kepada THLT tersebut dirinya tidak pernah menyebutkan meminta uang untuk biaya makan dan minum atau keperluan lainnya.
“Jadi kalaupun ada yang memberi itu bukan di minta, tetapi inisiatif para honorer itu sendiri”, tegas Rozi.
Sebelumnya Plt kepala dinas Dikbud Elvian Komar membantah adanya pungutan dalam proses pemberkasan atau database honorer di dinas Dikbud. Menurutnya, sumbangan yang diberikan kepada pegawai Dikbud merupakan inisiatif dari para honorer itu sendiri. ( Zee )