KERINCI, BEO.CO.ID – Bupati Kerinci DR. Drs. H. Adirozal, M.Si akhir respon baik mengenai hasil Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) ke-51 tahun 2022 tingkat Provinsi Jambi yang diselenggarakan di Kota Sungai Penuh beberapa hari yang lalu.
Pasalnya, Kabupaten Kerinci belum mendapatkan tempat posisi terbaik, bahkan menjadi pergunjingkan ditengah masyarakat ‘Tigo Luhah Tanah Sekudung.’
Menurut Bupati Adirozal menyampaikan bahwa Kabupaten Kerinci dapat posisi 11 tanpa menuaikan hasil dan dalam kegiatan MTQ 51 tersebut perlu diutamakan kejujuran.
“Kerinci pada peringkat 11 MTQ ke 51 adanya indikasi ketidakjujuran (red, bupati kerinci) maka kedepan harus mengedepankan kejujuran, apapun bentuk event atau ajang yang dilaksanakan,” ujar Bupati saat didampingi Wabup Kerinci beserta Sekda dan Kepala OPD dihalaman Kantor Camat Gunung Kerinci, Rabu (9/11/22).
Sementara itu, Nursal yang biasa dipanggil akrab buya Gusnur mengatakan, apapun bentuk alasannya jangan dijadikan alasan oleh pemerintah daerah di bawah pimpinan bupati Adirozal.
“Ini salah satu bentuk kegagalan pembinaan tahfidz Al Quran tingkat desa maupun tingkat kecamatan sampai ke tingkat Kabupaten,” ungkapnya.
Dikatakan Gusnur bahwa masyarakat sangat mengenal persis bupati Kerinci dan wakilnya yang di sebut oleh masyarakat adalah “buya” yang merupakan orang panutan, namun hari ini MTQ tingkat provinsi Jambi di Kota Sungai Penuh Kerinci berada di urutan 11.
‘Ini pertanda kegagalan dan mengecewakan,” tandasnya.
Lebih jauh Gusnur menuturkan, dalam pembinaan pengkaderan dan melahir tahfidz Al Quran betul-betul serius dilakukan demi mendapat hasil yang maksimal.
“Apalagi generasi muda calon pemimpin masa akan mendatang dan kita harus mengedepankan dan memprioritaskan para pengurus pesantren sebagai ujung tombak,” pintanya.
Tidak hanya itu dari hasil MTQ 51 tersebut, Gusnur mengatakan, membuat diri malu dan mencederai nama besar tokoh-tokoh,buya, guru, dan pembina pembina /pengasuh pondok pesantren di kabupaten Kerinci.
“Sebelumnya, kabupaten Kerinci pernah juara semoga kedepan ini menjadi bahan koreksi bersama,” demikian disampai Gusnur kepada media ini. (M. Marhen)