Laporan : Marhaen Jabier (Mat Ubir)
KERINCI, Beo.co.id – Masyarakat sebelas desa di mudik, Kecamatan Gunung Kerinci, Kabupaten Kerinci, Provinsi jambi, diancam longsor dan beberapa spot jalan yang kondisinya cukup memprihatinkan.
Data yang telah himpun media ini, akses jalan link Siulak Deras – Sungai Betung Mudik yang melewati Desa Siulak Tenang, adapun kerusakan terparah longsor ditujuh titik rawan yang mengkhawatirkan masyarakat selama ini, diperkirakan hampir satu kilog meter hingga menutup badan jalan.
Akibat dari hujan lebat dan pengikisan tebing oleh oknum tak bertanggung jawab selama ini, demi mendapatkan keuntungan pribadi (tidak memperhatikan kepentingan umum) kabar kononnya ada orang kuat di balik pengerokan material tanah tebing di Lubuk Pandak yang disinyalir mengambil keuntungan sesaat.
Akses jalan ini merupakan urat nadi perekonomian masyarakat di Kecamatan Gunung Kerinci khususnya diwilayah Kerinci Ulu. Sebaliknya, jalan desa Simpang Tutup, Sungai Galempeh lebih kurang 4 km kondisi jalan cukup memprihatinkan.
Apalagi lima ratus meter lewat desa simpang tutup badan jalan berlobang-lobang “TAK UBAH BAK LUBUK”, hal serupa dialami Desa Tanjung Genting Mudik yang jalannya ambruk dengan kedalaman 4 meter, mengakibatkan rawan kecelakaan bagi pengendaraan roda 4 dan roda 2.
Memasuki Desa Sungai Gelampeh, kondisi juga babak belur dan amblas akibat dari pengangkutan material proyek untuk jalur jalan tembus ke Koto Rendah, Kecamatan Siulak oleh rekanan (PEMBORONG) yang mendapatkan pekerjaan proyek tersebut yang disinyalir tidak mengindahkan lingkungan saat bekerja.
Investigasi lapangan Koran Tekad : Dari link jalan Siulak Deras – Sungai Betung Mudik menghubungi beberapa desa itu, kondisi jalan Kabupaten berlobang-lobang dan membentuk cekung dan cembung, tercatat sebanyak 293 lobang yang akan menyusul hancur, bahkan akan merusak badan jalan dan ketika diguyur hujan jalan mengalami lincin, hingga rawan kecelakaan.
Maka dari itu sudah seharusnya pemerintah Kabupaten Kerinci melalui dinas instansi teknis PUPR memberi perhatian khsusus mengeluarkan anggaran pemiliharaan atau dana rutin untuk memperbaiki kondisi jalan di Kecamatan Gunung Kerinci.
Sementara itu SWI (35) Pemuda dari sebelas desa di mudik memberikan komentarnya, sudah seharusnya kondisi ini pengerokan material tanah dihentikan dan tidak berlarut-larut terlalu lama.
“Mengingat jalan ini merupakan kepentingan masyarakat Kerinci khususnya, sebelas desa di mudik yang merupakan petani dan penghasilan terbesar kulit manis (casivera), membutuhkan transportasi jalan yang mulus,” terangnya kepada media ini secara singkat. (***)