LEBONG, BEO.CO.ID – Forum Masyarakat dan Aktivis Lebong (Formal) kembali melakukan aksi di depan halaman Kantor Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu guna menyampaikan tuntutan aksi, Kamis (26/10).
Sejumlah tuntutan aksi yang disampaikan oleh Formal, pertama meminta salinan laporan realisasi anggaran (LRA) semester awal sampai akhir, lanjutnya menuntut data aset bergerak dan tidak bergerak serta menuntut soal legalitas aset mobil kendaraan dinas (Mobnas).
“Tuntutan itu diharapkan dalam waktu dekat ini dapat disampaikan oleh pihak Formal,” ujar Mashuri kepada Beo.co.id usai orasi.
Menurut Mashuri, terkait tuntutan aksi tersebut guna transparansi atau terbukaan dalam penggunaan realisasi anggaran APBD Pemkab Lebong, serta meminta data aset daerah baik bergerak maupun tak bergerak dan selanjutnya, soal legalitas pemakaian kendaraan dinas yang digunakan oknum – oknum tertentu.
“Sejak tuntutan itu disampaikan oleh pihak BKD Lebong, 14 hari kedepan tidak memberi data sesuai dengan tuntutan, kita ajukan ke Komisi informasi publik (KIP) di Bengkulu biar sidang disana, soalnya data yang diminta itu bukan lah rahasia negara,” pungkas Awi sapaan akrabnya.
Sementara itu, Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Lebong, Erik Rosadi melalui Sekretarisnya, Agusty Ardianto mengatakan, belum dapat mengklarifikasinya itu bagian dari teknis atas sejumlah pertanyaan yang disampaikan oleh pihak Formal.
“Kita akan sampaikan secara tertulis apa pun yang disampaikan tadi, saya justru tidak ingat semua ini,” ucap Agusty saat menyambut aksi damai.
Terlebih dahulu pihaknya akan membaca tuntutan serta menyampaikan kepada atasnya, tuntutan tersebut juga akan dijawab dan disampaikan secara tertulis kepada pihak Formal.
“Setelah saya baca akan disampaikan keatasan, untuk menjawab pertanyaan itu secara tertulis agar tidak ada yang tertinggal,” sampainya. (SB)