KERINCI, BEO.CO.ID – SOAL KECURANGAN TES (SELEKSI) PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA (PPPK) KERINCI 2023, (KAMIS, 11/ 1/ 2024), DILAKUKAN HEARING DI DPRD UJUNG LADANG, RABU (10/1/ 2024), KEPALA DINAS (KADIS) BKPSDMD DAN DIKBUD, KEDUANYA TIDAK HADIR, YANG HADIR HANYA SEKRETARISNYA, HEARING AKHIRNYA DI SKOR, KARENA KEDUANYA BUKAN PANITIA SELEKSI PPPK. Tidak berwenang memberikan penjelasan.
Kadis BKPSDMD (Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah) Efrawadi, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Murison, keduanya berbagai alasan diduga tidak berani hadir, untuk menjelaskan duduk persoalan dan masalah sistem (cara) seleksi P3K yang sebenarnya.
Karena posisi Efrawadi dalam Panitia Kabupaten sebagai Sekretaris, dan Murison Wakil sekretaris, keduanya tidak mau hadir, karena “diduga takut” menjelaskan duduk persolan yang “riil” soal penghilangan/ pengurangan nilai perserta yang tinggi, jadi rendah dan yang rendah diluluskan, ini kejahatan yang merugikan ratusan orang dan haurus dituntaskan, ungkap peserta hearing.
Dengan dikirimnya sekretaris orang yang tidak berkapasitas memberikan keterangan, maka loloslah keduanya, (Efrawadi dan Murison) dari pertanyaan para peserta hearing, terutama peserta dari pppk, dan peserta demontrasi damai beberapa waktu lalu.
Sekretaris Dewan Kerinci, (Sekwan) Jondri Aliterang, katanya segera menyurati BKPSDMD Kerinci, namun tak dijelaskan segera itu, kapan?
Dan mengenai data yang melakukan Hearing pada Rabu 10/01/2024, sudah di serah Terimakan.
Andel, selaku Ketua Demo Damai PPPK yang dirugikan, telah menyampaikan kepada awak media, (10/01/2024), hasilnya pak Kaban Kesbang Pol dan pak Kadis Pendidikan tidak hadir, Dan yang hadir cuma sekretarisnya saja. Sehingga hearing tidak menghasilkan apa-apa?
Lanjut Andel, jadi tidak bisa menjelaskan oleh Dinas yang hadir di acara Hearing, karena beliau berdua tidak masuk dalam panitia seleksi. Akhirnya haering diskor dan di lanjutkan sampai pak Kaban Kebang Pol dan para kadis bisa hadir, masih menunggu dua hari lagi, kalau tidak bohong lagi?.
Irman, salah satu korban yang nilainya tinggi dikorban panitia, menyampaikan kepada awak media, melalui Telphon sellullernya, akan di lakukan hearing yang kedua kalinya, di karnakan perwakilan dari dinas tidak bisa, ambil keputusan.
Dari keterangan dan data dihimpun menjelaskan, jika terus menerus pencarian solusi soal kasus PPPK yang merugikan ratusan peserta Tes, tidak mampu diselesaikan pilihan terakhir, semua oknum panitia yang didugakan terlibat, pilihan terakhir di buikan kebalik terali besi. Karena mereka menghancurkan masa depan PPPK dan K2 yang sudah puluhan tahun melakukan pengabdian pada Negara dan daerah jadi korban sis-sia. Maka pelakunya, siapa pun dia harus diambil tindakan secara hukum, guna menghindari “hukum rimba?” dari ratusan pihak yang telah mereka rugikan.
Dan oknum-oknum pejabat, dan oknum dewan yang punya titipan yang diluluskan di tes PPPK Kerinci 2023, harus diambil tindakan hukum, ini kejahatan luar biasa alias mafia Tes PPPK Kerinci 2023, yang harus ditelusuri sampai ke akar-akarnya siapapun yang terlibat. Jangan ada lagi oknum pejabat dan oknum dewan yang kebal hukum.
Efrawadi dan Murison, telah dicari tim BEO.co.id, guna mendapatkan keterangan resminya, menghilang dan belum berhasil didapatkan keterangannya seputar kejadian luar biasa, soal seleksi Tes PPPK Kerinci, yang merugikan ratusan peserta tes. (***/ rk).
Laporan : Reka Kopral (Kopral Recardo).
Penulis/ Editting : Gafar Uyub Depati Intan.