Ades Sartika, SH : Kecamatan Bakal Fasilitasi Tiga Desa Atasi Banjir
LEBONG, BEO.CO.ID – Pemerintah Desa Kampung Dalam, Kecamatan Lebong Utara, Kabupaten Lebong melakukan survey titik nol pembangunan Saluran Pembuangan Air Limbah atau SPAL dan pembangunan Drainase yang dibiayai Dana Desa (DD) tahun anggaran (TA) 2024, pada Rabu 24 April 2024.
Kepala Desa (Kades) Kampung Dalam, Irwan, mengatakan kegiatan titik nol merupakan sinyal dimulainya pembangunan yang bersumber dari Dana Desa Kampung Dalam tahun anggaran 2024. Pembangunan ini merupakan implementasi usulan – usulan yang disampaikan masyarakat dalam Musyawarah Desa (Musdes) yang dituangkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) 2024.
“Kegiatan hari ini kita melakukan survei titik nol di enam lokasi pembangunan, masing – masing yakni pembangunan 2 SPAL di Dusun I dan 3 SPAL yang berada di Dusun II. Selain itu kami juga melakukan survei titik nol pembangunan Drainase yang berlokasi di Dusun I,” kata Kades Irwan disela kegiatan titik nol.
Dijelaskan Irwan, untuk pendanaan, pembangunan SPAL tersebut dibiayai oleh DD tahun 2024 dengan total nilai belanja Rp. 147 juta. Sedangkan untuk pembangunan drainase dianggarkan sekitar Rp. 58 juta.
“Pengelolaan SPAL yang tepat, tentu dapat mencegah beberapa permasalahan. Seperti kerusakan lingkungan dan penurunan kualitas kesehatan di masyarakat. Sedangkan drainase ini bertujuan untuk pengendalian genangan air atau bahkan banjir disaat curah hujan tinggi,” jelas Irwan.
Sementara itu, Camat Lebong Utara Ades Sartika, SH didampingi Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Ero Bonaparte pada kesempatan tersebut mengapresiasi langkah strategis yang dilakukan pemerintah desa setempat khususnya dalam menyikapi persoalan lingkungan yang kerap dikeluhkan masyarakat.
“Saya kira, pemanfaatan DD untuk pembangunan SPAL dan Drainase ini merupakan langkah strategis yang dilakukan Pemdes untuk mengatasi sejumlah persoalan – persoalan lingkungan khususnya dalam upaya meminimalisir genangan air dan banjir terlebih disaat meningkatnya curah hujan,” ujar Ades Sartika disela kegiatan monotoring titik nol.
Meski demikian, kata Ades, dalam rangka meminimalisir potensi bencana seperti banjir yang disebabkan curah hujan tinggi idealnya tiga desa yakni Kampung Dalam, Gandung dan Kampung Muara Aman harus melakukan sinkronisasi program khususnya dalam rangka penanganan banjir yang kerap terjadi disaat curah hujan tinggi.
“Setelah kita melakukan peninjauan lokasi, air ini kan ada juga kiriman dari Desa Gandung lalu mengalir ke Desa Kampung Dalam hingga ke Desa Kampung Muara Aman. Saya kira sangat ideal jika desa – desa ini dapat melakukan sinkronisasi program untuk mengatasi potensi bencana khususnya ancaman banjir,” ujar Ades.
Lebih jauh, dia menegaskan, untuk ke depan pihak kecamatan akan memfasilitasi tiga desa diwilayah Lebong Utara tersebut. Sehingga program kegiatan yang didanai DD ini dapat lebih optimal.
“DD setiap desa tentu jumlahnya terbatas. Agar bisa optimal, perlu dilakukan sinkronisasi program antar desa dalam rangka menangani banjir. insyaAllah dalam waktu dekat ini pihak kecamatan akan memfasilitasi masing – masing desa tersebut,” demikian Ades.
Pantauan dilapangan, kegiatan Titik nol pembangunan tersebut, diikuti Camat Lebong Utara, Sekretaris Camat, Tenaga Pendamping Profesional, Babinsa, Bahinkamtibmas serta Badan Permusyawaratan Desa setempat. ( Zee )