KOTA SUNGAI PENUH, BEO.CO.ID – Pengantar Redaksi- Pembangunan Jalan Aspal Hotmix di KM10 Desa Sungai Liuk, Kecamatan Pesisir Bukit, Kota Sungai Penuh, Prop. Jambi menghabiskan dana Rp 7,7 miliar sumber dana Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Sungai Penuh 2023, baru sudah dikerjakan empat bulan lalu, kondisi fisik dilapangan sudah hancur kembali.
Tentu jadi pertanyaan bagi masyarakat awam, yang sama sekali tak mengerti tentang “pembangunan jalan Aspal Hotmix” setahu mereka aspal hotmix tidak mudah hancur, dan mengelupas dalam hitungan bulan?.
Berikut petikan keterangan PPK (Pejabat Pembuat Komitmen), “Pran, selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) saat di Konfirmasikan Beo.co.id melalaui Whatsappnya Jum’at 10 Mei 2024 menjawab pertanyaan, Pran mengatakan Pekerjaan jalan itu masih dalam pemiliharaan buk, ungkapnya singkat.
Menurut warga setempat jalan itu baru saja selesai dikerjakan sekitar empat bulan lalu, dikerjakan Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rkyat) Kota Sungai Penuh, ditemukan kondisi riil fisik dilapangan menunjukan kerusakan, sebagian telah mengelupas.
Salah seorang warga setempat/ Peladang yang tidak mau ditulis nama terangnya mengatakan, mengkritik pihak Dinas PUPR Kota Sungai Penuh dan kontraktor, yang dianggap bekerja asal-asalan sehingga berdampak pada hasil (mutu pengerjaannya, baru 4 bulan sudah rusak ?”
Dari catatan Redaksi BEO.co.id, patut diduga pelaksanaan pekerjaan fisik, penggunaan material “Aspal, Batu-Pasir tidak selektif, dalam pemadatannya, tidak standar.
Diduga pengawasannya tidak berjalan sebagaimana mestinya, dan disinyalir “aspal” yang digunakan “dipakai” belum masuk Standar Industri Indonesia (SII).
Satu-satunya jalan harus dibongkar dan diperbaiki, agar penggunaan dana Rp7, 7 M itu tidak sia-sia, atau pemborosan anggaran. Kini baru berumur 5 bulan, dan di akui PPKnya “ masih dalam pemeliharaan ?”
Sebaiknya Walikota Sungai Penuh, Ahmadi Zubir, menunda pencairan 100 % sampai pekerjaan ini diperbaiki terlebih dahulu. Mengingat kepentingan masyarakat Sungai Liuk dan sekitarnya, percepatan pendongkarakan ekonomi lewat transportasi yang baik, dan memberikan azasmanfaat, sebagai tujuan akhir pembangunan.
(BEO.co.id / *** / +_ ).
Penulis/ Editor : Gafar Uyub Depati Intan.