LALAT & NYAMUK ANCAM KESEHATAN MASYARAKAT
KERINCI, BEO.CO.ID – PENGANTAR REDAKSI – Jembatan Pelangi yang membentangi Sungai Batang Meraoo Desa Koto Bungkuk (Tutung Bungkuk), Kecamatan Siulak, Kabupaten Kerinci, Propinsi Jambi, peruntukannya jembatan utama bagi pelayanan public menuju Kantor Bupati Kerinci di Bukit Tengah (pusat Pemerintahan Kerinci).
Disayangkan belakangan ini jadi tempat pembuangan Sampah secara liar baik oleh oknum dinas maupun masyarakat secara umum, namun Pemdakab Kerinci, dibawah kepemimpin Pejabat (Pj), Bupati Asraf, SPt.MSi, terkesan tutup mata (pembiaran), dampak ditimbulkan luar biasa, “lalat dan Nyamuk” hampir setiap hari jumlahnya kian membludak, dan memasuki rumah warga. Dan sangat di khawatirkan akan memunculkan “penyakit Muntaber” (muntah dan beracun).
Pj Bupati Kerinci, harus peka dengan keadaan yang mengancam Kesehatan masyarakat , dan pemandangan yang tak sedap (kumuh dan lusuh), setiap saat masyarakat melewati jembatan Pelangi menyaksikan pemandang kumuh dan kotor itu. Nah,…bagaimana Pj Bupati Kerinci mengambil langkah mengatasinya, atau membiar berlanjut siapapun boleh membuang sampah di jembatan Pelangi, sehingga meracuni Sungai Batang Meraoo,…?
Berikut petikan dari laporan Yelly Naiti Wartawati BEO.co.id menjelaskan, masyarakat Desa Koto Bungkuk Kecamatan Siulak yang dilindungi namanya, menyampaikan kepada Wartawati Beo.co.id di kediamannya Desa Koto Bungkuk (6-1-2025), Senin lalu.
Mengatakan, Saya Sebagai warga Koto Bungkuk merasa sangat terganggu dengan banyaknya Lalat/ Nyamuk, yang berterbangan yang bisa membawa banyak jenis penyakit, kejadian ini lebih kurang satu minggu yang lalu buk, bisa jadi ini penyebabnya adalah di belakang rumah saya pas di jembatan Pelangi Desa Koto Bungkuk di jadikan sebagai tempat pembuangan sampah oleh masyarakat dan dinas.
Buk, kata sumber kompeten itu, bukan saja masyarakat setempat tapi pagi-pagi saya sering melihat ada orang Dinas yang dari Hilir sambil kekantor dia membuang sampah disini ungkapnya, ungkap sumber itu perihatin.
Dan saya sebagai masyarakat Kabupaten Kerinci, saya merasa sangat kecewa dengan Dinas Lingkungan Hidup LH Kabupaten Kerinci, janganlah Sungai Batang Merao ini di jadikan sebagai tempat pembuangan sampah, karena dana dari Pemda itu ada untuk pengelolaan sampah, dan sampai saat ini saya belum tau di mana TPS (Tempat Pembuangan Sampah) dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah.
Dinas LH (Lingkungan Hidup) Kabupaten Kerinci.sampai saat ini saya tidak nampak kegiatannya sampah dibuang kemana buk, sehingga jembatan Pelangi penuh sampah, dan menimbulkan banyak Nyamuk (Lalat), yang masuk kerumah penduduk terdekat saat ini.
Tanpa larang langsung dari aparat terkait, akhirnya masyarakat meraja lela membuang sampah di mana-mana termasuk di Sungai Batang Merao ini, dan coba ibuk lihat dibawah jembatan itu banyak sekali sampah menumpuk disana, karena masyarakat membuangnya tidak langsung ke Sungai, banyak yang tersangkut di pinggir ungkapnya.
Dan tidak lama kemudian berlangsung Wawancara (ngobrol) di belekang rumah warga datanglah satu buah mobil Pik-Up yang berhenti di jembatan Pelangi Desa Koto Bungkuk dan mobil Pik-Up itu membawa sampah dalam Karung Goni langsung di buang ke Sungai Batang Merao, disaksikan langsung oleh sumber dan Wartawati BEO.co.id. sungguh luar biasa, pembuangan sampah dilakukan secara tenang, dan Nampak terbiasa, tidak ada keraguan bagi pelakunya. ( *** / yn ).
Laporan : Yelly Naiti, Liputan Kerinci dan Kota Sungai Penuh.
Penulis/ Editor : Redaktur Ekonomi, Hukum dan Politik, Gafar Uyub Depati Intan.