SIMALUNGUN, BEO.CO.ID – Warga Nagori Pardomuan Bandar, Kecamatan Silau Kahean
Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara kembali protes terhadap ulah oknum Pangulu Nagori/Kepala Desa inisial JP terkesan tertutup dalam pengelolaan dana desa dan sistem kerjanya membuat warga kerap emosi dan terindikasi tidak transparan.
Padahal sebelumnya, warga telah melaporkan Ulah JP Pangulu Nagori Pardomuan Bandar Julfikar Purba ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Simalungun Sumatera Utara (25/3). Dan kembali (5/4) Warga mendatangi Kantor Kejari atas laporan dugaan korupsi oleh oknum JP.
Pengaduan warga ke Kejari Simalungun ini, terkait BLT dan anggaran Dana Desa (DD) tahun 2020 termasuk dana penyalahgunaan penanganan anggaran Covid-19 yang diberikan kepada masyarakat.
Pada tanggal (8/11) terulang kembali warga Pardomuan Bandar, kembali protes terhadap Pangulu Nagori JP atas pembangunan jalan yang mana anggaran dana tidak diketahui sumbernya dari mana. Faktanya tidak memasang papan nama proyek yang sedang berjalan.
R. Purba Tambak sebagai wakil masyarakat dan warga lain turun ke lokasi proyek dan bertemu dengan Pangulu Nagori JP, langsung mempertanyakan dana dari mana, proyek dari mana ?.
Pangulu JP pun gugup menjawabnya, “kadang menyebutkan dari Tarukim, kadang dari Pertanian (Red-JP) rekaman vidio saat perdebatan warga dengan Pangulu Nagori JP.”
Menurut warga, Pangulu JP tak pernah terbuka tentang Musrenbang Nagori, apalagi ada dugaan proyek pembangunan sebelumnya di tingggalkan dan proyek baru di bangunkan, alasannya tak bisa dilalui alat berat.
“Perdebatan di video liputan protes terhadap Pangulu semangkin seru, walau pun JP, Pangulu melarangnya, alasannya kita kan berkeluarga dan masalah papan nama bisa kita buat besok,” ujar JP secara enteng.
Tokoh masyarakat Nagori Pardomuan Bandar yang tak mau ditulis namanya kepada media ini mengatakan, kami Warga telah capek melihat tingkahnya JP pangulu ini, sebelumnya pernah dilaporkan kepada Kejari Simalungun dan Tipikor Polres Simalungun tapi tetap juga kami masyarakat menjadi bulan-bulannnya.
Ketika di konfirmasi awak media ini kepada Pangulu Nagori Pardomuan Bandar Julfikar Purba mengatakan, “bahwa itu proyek SILPA, data juga di Panggil Camat gara-gara perdebatan ini,” ujarnya melalui sambungan telepon.
Camat Kecamatan Silau Kahean, Jansimeon Sipayung diminta tanggapanya tentang masalah Pangulu Nagori JP dengan warga tentang perdebatan dilokasi pembangunan jalan.
“Selasa (9/11) akan dipanggil semua termasuk pendamping desa,” ucap Camat Silau Kahean secara singkat.
(RED-SHP)