LEBONG, BEO.CO.ID – Ironis perkembangan zaman ternyata belum dirasakan masyarakat desa Bukit Nibung, Kecamatan Bingin Kuning, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu untuk menikmati infrastruktur pembangunan akses jalan yang merupakan penunjang perekonomian masyarakat setempat dalam membawah hasil pertanian dan perkebunan diwilayahnya.
Pasalnya, sudah puluhan tahun akses jalan perekonomian pengangkut hasil bumi masyarakat belum adanya peningkatan pembangunan. Salah satunya hampir 2 Kilometer diwilayah desa Bukit Nibung lebih tepat mengarah ke dusun III menuju desa tetangga sama sekali luput dari perhatian pemerintah daerah dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perhubungan (PUPR-P) serta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lebong.
Kepala Desa Bukit Nibung, Nasarudin menceritakan awal pembangunan jalan diwilayah desanya, saat disambangi oleh awak media ini Bidik’07 Elang Oposisi (BEO.CO.ID) dikediamannya mengatakan, pembukaan jalan 1997 sekaligus pengerasan 2 kilometer setengah, pasir lebar (Sabo) jalan produksi kehutanan lebih kurang 2200 kolimeter sampai keatas (kepala pasir) tembus ke Bukit Nibung.
“Mulai dari tahun 2008 sampai saat ini terus kita usulkan setiap tahun di Musrenbang tingkat kecamatan dan kabupaten disetiap tahun, yang ada pembangunan hotmix kurang lebih 2500 kilometer dibangun semasa Bupati Rosjonsyah periode pertama, sudah itu tidak ada lagi, cuma itu lah permintaan kita di Bukit Nibung,” jelas Nasarudin kepada wartawan ini, Selasa (16/11/21).
Lanjut lagi Nasarudin menjelaskan, ada dua yang menjadi catatan penting bagi masyarakat setempat yaitu pertama akses jalan dan pembangunan perairan persawahan dan perkebunan yang belum dikelola secara maksimal. Diperkirakan persawahan masyarakat yang produktif saat ini 130 hektar dan perkebunan masyarakat 300 hektar yang berbatas dengan 6 desa.
“Akses jalan yang belum dibangun terdiri dari 3 link jalan kurang lebih 5 kilometer, jalan tembus ke Bungin 2200 kilometer sudah pengerasan, dari Bukit Nibung sampai ke Danau Dalam 2400 kilometer, dari Danau Dalam terus tembus ke Karang Tiging 1 kilometer sudah pengerasan,” urainya tidak hanya masyarakat Bukit Nibung mengelola pertanian dan perkebunan diwilayahnya, termasuk masyarakat Embong Panjang, Ujung Tanjung, Magelang, Turan Lalang, Karang Dapo dan Leak.
Dia juga berharap kepada pemerintah daerah untuk segera membangun akses jalan perekonomian pertanian dan perkebunan yang sudah lama menjadi harapan masyarakat. Guna memastikan percepatan hasil bumi yang menjadi nilai ekonomi di lini sektor pertanian dan perkebunan masyarakat Bukit Nibung secara umum masyarakat Lebong.
“Kami masyarakat Bukit Nibung sangat berharap untuk segera dibangun jalan disini,” harapnya.
Kondisi akses jalan Bukit Nibung menjadi keluhan masyarakat dan belum adanya peningkatan pembangunan juga ungkapkan masyarakat setempat.
“Kalau di Karang Tiging sudah diaspal kami ini lah yang seperti ini, banyak juga masyarakat yang ingin membangun rumah tetapi kondisi jalan kita yang buruk, mana anak banyak kadang ada orang jatuh dari motor waktu pergi sekolah dan apa lagi acara undangan kotor, kita minta segera dibangun,” ungkap Silvia, (16/11/21).
Hal senada juga sampai masyarakat Bukit Nibung yang sedang antri mengikuti program vaksinasi. Ia berharap untuk cepat dibangun jalan Bukit Nibung ke Danau Dalam 2500 kilometer kurang lebih dan Bungin jalan kantor Camat hampir kurang lebih 5 kilometer. Dan untuk Bukit Nibung ke Karang Tiging kurang lebih 3 Kilometer.
“Cepatlah dibangun tahun 2022,” harap Riski masyarakat Bukit Nibung, (16/11/21).
Pewarta : ED