Laporan: Muhammad Marhaen Liputan Bengkulu-Jambi
KERINCI, BEO.CO.ID – Ny. Rismarni, 56 tahun penduduk RT 2 Desa Tanjung Genting Mudik, Kecamatan Gunung Kerinci, Prov. Jambi, kini meradang menahan sakit dirumahnya. Ia, terkena serangan tumor Ganas “NASOFARING SUSP, sejak empat tahun silam.
Ironisnya lagi, Kartu Indonesia Sehat (KIS), yang diberikan Presiden Joko Widodo atas namanya telah dinyatakan dicabut oleh pemerintah pusat dan tidak berlaku, jika berobat secara umum harus dibayar mahal, sementara Ia bersama suaminya tercatat sebagai warga Pra sejahtera dan tak mampu membayar untuk berobat.
Hasil pantauan Wartawan Beo.co.id, kini Ny Rismarni, terbaring sakit, bertaruhkan nyawa saat ini melawan tumor ganas nasofaring susp yang sudah 4 tahun menggerogoti tubuhnya, kini kondisinya kian mengkhawatirkan kata keluarganya, pada awak media ini.
Dia pernah dibawah ke Padang, Sumatera Barat alam masa pengobatan disalah satu RS (Rumah Sakit) kartu indonesia sehat (kis) tidak bisa digunakan atas nama rismarni keterangan rumah sakit kartu kis sudah tidak di berlaku kan karna di cabut bpjs nya oleh pemerintah pusat kini Rismarni terpaksa kembali kekampung halamannya dengan hampa. Kini di rawat di Desa Tanjung Genting dengan keadaan seadanya.
Padahal Rismarni terdaftar dalam buku register penduduk setempat memang benar warga tidak mampu (prasejahtera).
Siapa yang salah dan keliru hingga kartu Indonesia sehat (kis) di non aktifkan oleh pemerintah.
Menurut Dalton Arialsandi Kepala Desa Tanjung Genting Mudik, dalam surat Nomor:141/5/PEMDES-TGM bersifat penting perihal permohonan bantuan dan pengaktifan kartu indonesia sehat atas nama Rismarni (56th) yang di tujukan kepada Bupati Kerinci CQ Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kerinci tertanggal 10-01-2022 yang di ketahui Sutan Noerrman Camat Gunung Kerinci.
Yang intinya minta di aktifkan kembali (KIS) atas nama Rismarni penderita sakit tumor Nasofaring Ganas sudah hampir lebih 4 tahun sakit sampai saat ini belum ada kesembuhan.
Menurut Dalton, Kades Tanjung Genting Mudik (17/01/2022) kepada Wartawan Beo.co.id, kita sangat prihatin melihat kondisi kesehatan Ny. Rismarni (56th) terbaring sakit serangan tumor ganas yang di deritanya. Namun kartu kis milik Ny. Rismarni dicabut pemerintah pusat, ujarnya.
Ditambahkan Dalton secara ekonomi Ny. Rismarni (masyarakat tidak mampu) dan menderita sakit, harta benda berupa Ladang, Sawah, Harta warisan dari orang tuanya sudah habis terjual untuk biaya transportasi pengobatan selama ini.
Lebih jauh diterangkan Dalton seharusnya pemerintah segera mengaktifkan kartu indonesia sehat (kis) atas nama Ny. Rismarni, warga RT 2, Desa Tanjung Genting Mudik karena Ny. Rismarni betul betul orang tidak mampu, jelasnya.
Sementara itu Sabir Mudin suaminya, kepada BEO.co.id, menjelaskan di Desa Sungai Batu Gantih, istrinya lagi terbaring sakit dirumahnya, menderita sakit tumor ganas sangat perlu bantuan Dinas Sosial Kerinci untuk menindak lanjuti surat yang dimasukkan kades Tanjung Genting, 10 januari 2022, agar kartu kis istri saya bisa di aktifkan kembali karena kami sangat membutuhkan pengobatan ke rumah sakit di Kota Padang, Sumatera Barat.
Ditambahkan Sabir Mubin kalau pengobatan secara umum di rumah sakit Padang kami tidak punya biaya, makan sehari hari pun susah keluhnya.
Dan apa lagi faktor umur saya yang sudah tua, saya mengharapkan sekali bantuan pemerintah daerah untuk melaporkan data-data istri saya ke pemerintah pusat agar kartu kis bisa di aktifkan, ujarnya berharap.
Sementara itu Kabid Daya Sosial dan Fakir Miskin Dinas Sosial Bab. Kerinci Redi Fitmar ketika akan diminta penjelasannya (19/1/22) tidak berada di ruang kerjanya padahal banyak persoalan data yang ingin di klarifikasi di Dinas Sosial, salah satunya masalah kartu (kis), an Ny. Rismarni. Kata salah satu stafnya, pak kabid lagi keluar. Dan entah kemana?
Dari pengamatan Jurnalist Beo.co.id, KIS. (Kartu Indonesia Sehat), seharusnya diaktifkan apa untuk masyarakat Miskin pedesaan, mereka tidak akan berobat tidak sudah sakit parah. Artinya KIS, tak akan selalu digunakan. Bayangkan sudah empat tahun Rismarni, sakit sedangkan KIS juga sudah dicanangkan Presiden Joko Wido, seharusnya buk Rismarni, bisa berobat dengan biaya Negara, karena miksin dan betul-betul tidak mampu. Sebagaimana dijelaskan Kades Delton, kepada awak media ini. Status kependudukan ibuk yang menderita Tumor ganas ini, jelas dan terang, harus dibantu oleh Negara. (***).
Editor/ Penulis & Penanggungjawab : Gafar Uyub Depati Intan.
