JAKARTA, BEO.CO.ID – Gigi dan mulut satu kesatuan pada kerangka tubuh kita, merupakan elemen penting jangan diabaikan, ‘jika gigi dan mulut dalam keadaan sakit sangat mempengaruhi tubuh kita’ seharusnya minimal tiga bulan sekali, sebelum sakit dikontrol ke dokter gigi. Jangan sekali-kali setelah sakit, demikian keterangan dan data dihimpun Jurnalist Beo.co.id, dari berbagai sumber, 29 Januari 2022.
Dari keterangan diperoleh masyarakat indonesia dalam hal perawatan gigi dan mulut masih tergolong rendah, entah karena lupa atau malah abai dalam memeriksakan giginya secara berkala ke dikter gigi walaupun tanpa keluhan.
Seharusnya control dilakukan setiap 3 bulan sekali ke dokter gigi. Dan selama ini masyarakat kita akan pergi ke dokter gigi kalau sudah terjadi keluhan/ bermasalah dengan gigi dan mulutnya.
Padahal gigi dan mulut merupakan elemen penting dalam tubuh kita. Sama seperti anggota tubuh lainnya. Apabila gigi dan mulut bermasalah, tentu kebahagiaan dalam diri seseorangpun akan menjadi masalah, otomatis menderita sakit?.
Ya, masyarakat baru akan mengunjungi dokter gigi, apabila giginya sakit, gusi bengkak, atau keluhan lainnya, padahal perawatan yang baik itu di lakukan bila masyarakat melakukan pemeriksaan secara berkala yaitu setiap 3 (tiga) bulan sekali walaupun tanpa keluhan.
Tujuannya apa? . Agar secepatnya dapat di diteksi secara dini, apabila ada gejala awal gigi akan berlubang segera dapat di ketahui dan segera bisa di tindak lanjuti. Dan biayanya tentu lebih murah. Dan jangan setelah gigi sudah sakit baru ke dokter.
Keadaan ini menyebabkan peringkat kesehatan gigi di Indonesia menempati posisi paling rendah. Dari data diperoleh tingkat keburukannya nomor 6 (enam) dari bawah di dunia.
Memang masih ada negara lain yang lebih buruk dari kita. Tapi dengan menempati urutan ke 6 dari bawah dalam masalah kesehatan gigi dan mulut, keadaan ini perlu di tingkatkan. Dengan harapan agar pemerintah dan publik menjadi sadar akan masalah ini serta di harapkan ada perhatian dari semua pihak.
Karen itu edukasi atau pendidikan tentang perawatan kesehatan gigi dan mulut perlu di lakukan secara kontinyu.
Upaya untuk berbenah harus di lakukan secara berkesinambungan dengan strategi yang ter ukur, jelas dan lebih pasti, sehingga membuahkan hasil yang memuaskan yaitu timbulnya pemahaman baru yang lebih baik tentunya tentang perawatan kesehatan gigi dan mulut.
Dari pengamatan tim gabungan Jurnalist BEO.co.id, di Provinsi Jambi dan Bengkulu, sangat banyak ditemukan warga sakit gigi mulai dari anak-anak sampai orang dewasa, karena ‘tidak pedulinya pada kesehatan gigi dan mulut’ terutama dipedesaan misalnya di Kabupaten Kerinci 15 kecamatan dan 5 kecamatan dalam Kota Sungai Penuh.
Dan temuan lainnya di pedesaan dalam daerah Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu. (Siabal/ ***).
Editor/ Penulis & Penanggungjawab : Gafar Uyub Depati Intan.