Masyarakat Dukung SPAM Bangun Kepentingan Bersama

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Oleh: Gafar Uyub Depati Intan

Bak penampungan SPAM di desa Bendung Air, Kecamatan Kayu Aro, Kerinci yang diduga menggunakan konstruksinya menggunakan besi 10. Dok Beo.co.id/Kerinci 

Kesadaran masyarakat penting dan strategis mendukung Sistem Pengadaan Air Minum (SPAM) yang diprogramkan pemerintah secara nasional untuk seluruh wilayah Indonesia pada kelompok, desa tertentu yang kesulitan air minum (air bersih layak minum) selama ini. Kesadaran menerima, kesadaran memelihara, dan kesadaran rasa memiliki, dan kesadaran mengamankannya.

Dan tidak baik hanya berpangku tangan, tanpa peduli pengadaan SPAM oleh pemerintah guna mewujudkan air minum untuk masyarakat, (kepentingan bersama), kelompok, desa dan beberapa desa berdasarkan jumlah pemakainya.

Pengadaan SPAM, sama dengan bangunan lainnya, tidak setiap tahun dianggarkan pada lokasi yang sama. Pertama keterbatasan dana, kedua banyak pihak lain desa-desa yang membutuhkan kebutuhan air minum, dan masih tingginya tingkat kesulitan masyarakat kita akan air minum (air bersih layak minum).

Bila terjadi kegagalan SPAM, secara fisik, keuangan, dan pengrusakkan oleh tangan-tangan jail (jahil), berarti akan berhadapan dengan hukum, karena itu asset Negara. Jika kegagalan fisik dan pencairan keuangan dalam proses pengerjaan, pemeliharaannya, berarti hasil pengerjaannya tidak sesuai dengan rencana semula patut diduga adanya permainan, untuk memperkaya diri sendiri (individual) kelompok, dapat dijerat dengan UU tindak Pidana Korupsi.

Pihak penyidik, tanpa diminta harus melakukan penyelidikkan atas nama Negara, sebagai alat Negara untuk menegakkan supremasi hukum dibidang pengadaan Sistem Pengadaan Air Minum (SPAM), dimana Kabupaten Kerinci, Jambi dalam tahun anggaran 2021 memperoleh dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp.4, 8 Miliar patut diduga pengerjaannya tidak beres?.

BACA JUGA :  Ezi Kurniawan S. Pd : Daftar ke Demokrat Rebut Balonbup Kerinci 2024-2029

Dari hasil kerja keras Tim BEO.co.id, 15 Desember 2021, sebelum pencairan dana 100 % pekerjaan (item) pemasangan Pipa tidak benar terbuka tanpa pengamanan alias telanjang. 17 Desember 2021 dikonfirmasikan tertulis kepada Kadis PUPR Kerinci dengan tembusannya Bupati Kerinci, dengan melampirkan bukti foto-foto yang tidak dikerjakan, namun disayangkan sama sekali tidak pernah dibalas (dijawab). Tak heran dalam berita pertama, kedua sampai saat ini BEO.co.id, belum dapat menurunkan hak jawab, hak sanggah, hak bantah dan hak mengeluar pendsapat seluas-luasnya tentang bangunan fisik SPAM tidak dikerjakan sebagaimana mestinya.

Upaya untuk mendapatkan penjelasan, 28 Desember 2021, pemimpin redaksi langsung turun gunung, konfirmasi kekantor Dinas PUPR Kerinci di Bukit Tengah, Maya Vefri Handayani, ST, tidak masuk kerja setelah ditunggu sampai pukul 14: 30 WIB.

Dari informasi diterima awak media ini disekitar kantor Dinas PUPR mengatakan, mereka (para pejabat) dilingkungan PU sering masuk sore lewat pukul 14 WIB, dan kadang pulang malam harinya. Ternyata ‘’Buk Maya’’ begitu kadis PUPR Kerinci, akrab dipanggil tidak masuk. Tentu keterangannya, tidak dapat dipubblist sebagai keseimbangan informasi (balaincy).

BACA JUGA :  Jalankan Amanah Ayahanda, Serma H. Alfan Arbudi "Harus Jadi TNI Agamis"

Lalu 14 Januari dan 18 Januari dan 19 Januari Tim Beo kembali melakukan chek and richek, ada sebagaian Pipa yang ditutup, dan sebagian belum dikerjakan.

Guna mengoptimalkan penggunaan azasmanfaat, untuk 8 lokasi yang dichek, pada tanggal 26 Januari tim Beo, turun lagi kelokasi ternyata perbaikkan belum 100 % masih ditemukan Pipa terpasang sudah rusak, belum diperbaiki. Dari 10 lokasi kegiatan diduga keras akan ada yang ‘’gagal’’ yang terbaik dari yang terjelek?.

Padahal keberhasilan SPAM, turut mendukung 10 program unggulan Adirozal – Ami Taher, Bupati dan Wakil Bupati Kerinci 2019 – 2024 mendatang. Dalam Visi dan Misinya membangun Kerinci Lebih Baik Berkeadilan, populer dengan sebutan KLB BERKEADILAN.

Khususnya pembangunan SPAM, muncul pertanyaan dari masyarakat awam, mana pembangunan lebih baik dan mana yang berkeadilan (seimbang), Kerinci Hulu (mudik) enam kecamatan, Kerinci tengah, empat kecamatan dan Kerinci Hilir enam kecamatan. Kernci Hilir hanya ada satu lokasi kegiatan pengadaan SAPAM 2021.

Belum lagi sejumlah link jalan kabupaten, kondisi riil dilapangan banyak yang berlumpur, (berkubang) gali-lobang tutup lobang dan yang sudah direhabilitasipun banyak yang bereumur pendek. Ini akibat lemahnya pengawasan saat dilaksanakan pengerjaannya secara fisik.

Selain hancur dan berlumpur seperti Jalan Pesisir Bukit-Pauh Tinggi, Simpang Tutup-Suko Pangkat dan Simpang Tutup Sungai Gelampeh Kecamatan Gunung Kerinci.

BACA JUGA :  Jalankan Amanah Ayahanda, Serma H. Alfan Arbudi "Harus Jadi TNI Agamis"

Dan pemeliharaan rutin jalan Kabupaten Kerinci lebih kurang 900 km, banyak yang tidak dilakukan pembersihannya seperti tebas bayang (rutin), dan siring kiri dan kanan jalan puluhan kilometer dalam keadaan mati (tidak berfungsi), ketika hujan turun disejumlah link jalan meleber dan menggerus badan jalan dan tingkat kerusakkannya semakin cepat. Harap dimaklumi dan difahami, pentingnya Siring kiri dan kanan jalan berfungsi agar air mengalir lewat siring, tidak menghandam badan jalan.

Selain, SPAM, Peningkatan Jalan Kabupaten (rehab), Pemeliharaan rutin tebas baying dan rusak ringan, terdapat puluhan Daerah Irigasi (D.I.) yang tidak dilakukan pembersihan rutin disepanjang D.I. yang tersebar di puluhan kecamatan dalam daerah Kabupaten Kerinci.

Dimana dana pemeliharaan rutin setiap tahun anggaran diusulkan ke DPRD Kabupaten Kerinci, walaupun masih tergolong kecil (belum cukup) namun, harus dilakukan pemeliharaan sesuai kemampuan dana yang ada, minimal memperkecil tingkat kerusakkan dan kemungkinan bahaya bagi arus transportasi lalulintas, pemakai jalan yang menggunakan kendaraan roda empat dan dua.

Belum lagi sejumlah kegiatan lainnya di Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kerinci, perlu ditingkatkan dan diperbaiki sebagaimana mestinya. Dengan menggunakan dana rutin tahunan, harus dikerjakan secara maksimal, berdaya guna dan memberikan azasmanfaat, sebagai tujuan akhir pembangunan, kendati masih terbatas. (***).

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Headlines

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Posts

https://situs-toto.togel.togetherband.org