LEBONG, BEO.CO.ID – Tidak hanya kondisi jalan lintas Curup menuju Lebong menjadi perhatian masyarakat bumi Swarang Patang Stumang yang kondisi nyaris terancam putus. Diperkirakan kurang lebih 15 titik jalan provinsi amblas mulai dari rusak ringan hingga rusak berat.
Tidak bosan masyarakat Kelurahan Rimbo Pengadang, Abdul Kadir yang akrab disapa Kadeng kembali menyuarakan keluhan pengguna jalan dan mengancam keselamat yang berkendara bagi setiap melintas di daerah Kecamatan Rimbo Pengadang yang menghubungi Kecamatan Lebong Selatan yang masuk kategori daerah rawan bencana.
“Kita minta pihak provinsi Bengkulu Gubernur Rohidin dan Wakil Gubernur Rosjonsyah untuk serius dan tanggap melakukan perubahan serta perbaikan jalan provinsi yang dibeberapa lokasi amblas dan terancam putus, tidak hanya Kecamatan Rimbo Pengadang termasuk jalan Kecamatan Pinang Belapis yang kini kondisi kian parah,” ucap Kadeng saat dijumpai salah satu rumah makan dipasar Muara Aman, Senin (9/5/22).
Kembali Kadeng menuturkan, selain diwilayah lintas Curup menuju ke Lebong, sebaliknya di Kecamatan Pinang Belapis yang sudah dinantikan oleh masyarakat ada perubahan, karena adanya orang Lebong di Provinsi Bengkulu sebagai Wakil Gubernur dan Dewan yang duduk parlemen di Padang Harapan Kota Bengkulu.
“Bila tidak tidak mampu menuntaskan jalan Kecamatan Rimbo Pengadang dan Kecamatan Pinang Belapis sampai 2024 lebih baik mundur, maka itu statement saya belumnya memang harus butuh nyali untuk membangun jalan provinsi di Lebong,” tegasnya.
Begitu juga diungkapkan warga Kelurahan Rimbo Pengadang, Cahyo Gunarso sering disapa Yoyok mengatakan bahwa dengan ada peristiwa jalan longsor dan jalan provinsi mengalami kerusakan akibat alami faktor, seyogyanya direspon segera sebelum menelan korban.
“Kalau seperti ibarat beritahu kepada si pekak dan si buta, kenyataannya sampai hari raya Idul Fitri saat ini belum respon, apalagi sentuhan pembangunan dimana dana rutin jaln provinsi dan sampai terlihat kinerja para pimpin kita maupun wakil kita,” katanya kepada media ini, (9/5/22).
Dari pantauan lapangan mulai dari desa Air Kopras sampai desa Air Putih (Bio Putiak) hingga desa Tambang Sawah Dusun I batas jembatan Sungai Air Serikat, kondisi jalan provinsi babak belur dan terdapat ratusan titik jalan yang berlobang dan digenangi air bak kubangan kerbau. Ironis lagi sepanjang jalan yang dilintasi 3 desa tersebut tanpa adanya bangunan drainase permanen dibahu jalan hingga banyak mata air memasuki badan jalan.
Hal senada juga diterang Yedas masyarakat Lebong berharap ada perbaikan dan bangunan ruas jalan provinsi yang mengalami kerusakan. Dan dirinya juga minta adanya bukti nyata dari Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu melalui dinas teknis serta termasuk kinerja dewan dalam menangkap aspirasi masyarakat Lebong.
“Jangan mau suaranya saja saat menjelang Pilkada, tapi harus juga berani berbuat lihat kondisi jalan kita Rimbo Pengadang dan Pinang Belapis kian hari semakin parah. Kita minta sebelum habis tahun 2024 yaitu tahun politik jalan Rimbo Pengadang dan Pinang Belapis harus tuntas,” ujarnya kepada media ini, Senin (9/5/22).
Ketika media ini menjumpai Kades Tambang Sawah saat minta tanggapan, terkait kondisi jalan Dusun I Tambang Sawah sampai Air Putih dan Air Kopras mengatakan, bahwa kondisi jalan rusak parah memang belum mendapatkan perhatian lebih untuk perbaikan.
“Coba bayang terakhir pembangunan jalan kita ditahun 90 an mulai dusu I sampai Air Putih, Air Kopras harapan kita dapat dibangun oleh pemerintah provinsi Bengkulu,” harap Kades Zulkarnain saat dijumpai di kediamannya. (Sbong Keme)
