spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Analisis : PALESTINA MERDEKA, BISA HIDUP DAMAI BERDAMPINGAN

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Saling gempur berkelanjutan sejak, 7 Oktober 2023 lalu telah meluluh lantakan bangunan di Israel (Telapiv dan Gaza Palestina.

Dan telah menelan ribuan korban jiwa (mati) ribuan luka berat, kritis dan luka ringan, rasa trauma dan cemas berkepanjangan. Terjadi dikedua belah pihak.

Apapun alasannya, sepanjang Palestina belum Merdeka penuh dari Cengkeraman Israel sudah berlangsung 7 dekade (berpuluh-puluh tahun), sepanjang itu pula, antara Palestina dan Israel, tidak akan pernah aman dan damai maka para pejuang Palestina Hamas dan puluhan Faksi lainnya (kelompok) di Palestina tidak akan berhenti melakukan perlawanan terhadap bangsa penjajah itu, Zionis Israel.

Jalan terbaik selain menghentikan peperangan bersenjata, dan berikan hak kemerdekaan penuh kepada masyarakat Palestina, Israel dan kaum zionis harus mengembalikan tanah Palestina, yang diambil selama ini dengan cara kekerasan.

Dimana berpuluh-puluh tahun rakyat (masyarakat) Palestina dibantai, disiksa, ditahan tanpa batas, jika hak Kemerdekaan Palestina tidak diberikan, “perang akan terus berlanjut” dan korban yang paling banyak tentu pada masyarakat sipil yang tak berdosa di kedua belah pihak.

Palestina, sebagai Negara yang di jajah oleh Israel ditanahnya sendiri, suka tidak suka tetap melakukan perlawanan.

Dan tidak tertutup kemungkinan Perang Dunia ke 3 bisa terjadi, dan umat Muslin sedunia, termasuk Non Muslim, akan mendukung Kemerdekaan Palestina, terutama yang cinta damai sesama umat manusia yang hidup dimuka bumi ini.

BACA JUGA :  Sandra Boy & Zulfahmi : Balon Bupati Kerinci, Jangan Sampai Menunggu Sumbangan?

Karena Palestina Negara yang belum merdeka dan terjajah ditanahnya sendiri.

Tanda munculnya perang dunia ketiga, AS/ Nato, Inggeris, Perancis dan Jermany mendukung Israel.

Sedangkan Iran, dan sekutunya di Timur Tengah, Rusia, Korea Utara, dan Chehnyya, mendukung Kemerdekaan Palestina, dikutif dari berbagai sumber Pers dalam Negeri, (TEMPO.CO & Tribun News daari luar negeri, diantaranya, ALJAZEERA TV, yang rutin meliput dan menyiarkan dari lapangan pertempuran.

Dan mengutif dari sejumlah pendapat Tokoh Nasional/ Akedemisi dalam dan luar negeri, damai adalah pilihan terbaik, segera menghentikan tindak kekerasan yang mengorbankan ribuan nyawa kedua belah pihak.

Penghentian perang dan damai dengan catatan tetap memberikan Kemerdekaan penuh pada Palestina, hak merdeka, hak berdaulat, hak hidup di buminya sendiri.

Perlawanan Hamas terhadap Israel, tak lepas dari perjuangan Palestina bersatu bersama kelompok-kelompok lainnya, seperti Patah, didukung Hizbullah dari Lebanon.

Presiden RI Joko Widodo dalam keterangan pada CNBC di Jakarta, 14 Oktober 2023, menegaskan komitmen Indonesia untuk terus mendukung perjuangan Palestina dalam meraih kemerdekaan.

BACA JUGA :  Sandra Boy & Zulfahmi : Balon Bupati Kerinci, Jangan Sampai Menunggu Sumbangan?

Jokowi juga menyerukan dihentikannya kekerasan yang terjadi di tengah ketegangan Israel-Hamas.

Pengamat Hubungan Internasional UI, Suzie Sudarman mengatakan konsistensi dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina sudah sesuai dengan UUD 1945. Dalam forum PBB, RI juga terus menyuarakan hak rakyat Palestina untuk merdeka.

Suzie menilai potensi eskalasi ketegangan di Gaza cukup terbatas mengingat AS masih terlibat di Israel dan mencegah negara timur tengah lainnya untuk terlibat.

Lalu seperti apa potensi gencatan senjata Israel-Hamas? Selengkapnya simak dialog Bramudya Prabowo dengan Pengamat Hubungan Internasional UI, Suzie Sudarman dalam Profit,CNBCIndonesia (Kamis, 12/10/2023), dikutif kembali.

Jika Israel, terus mengabaikan himbauan dunia agar menghentikan bombardier terhadap Jalur Gaza Palestina, dan korbannya mayoritas umat Islam, dan non Islam, Israel akan berhadapan dengan banyak pihak, apa yang tidak kita kehendaki Perang Dunia ke tiga, akan terjadi.

Dan bisa berdampak besar terhadap politik, ekonomi dan kesengsaraan umat didunia.

Kesimpulan terbaik damai pilihan pertama, dan hak Kemerdekaan Palestina harus diberikan penuh, untuk hidup merdeka ditanahnya sendiri, berdampingan (bertetangga) dengan Israel dan Negara Arab lainnya. (***).

Kisah Singkat Jurnalis Gudi Podcast Kemenag Rejang Lebong

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Headlines

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Posts

https://situs-toto.togel.togetherband.org