spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Balonbup Jangan Jadikan Kerinci Kampung Maling, Menambah Luka Lama

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
Ilustrasi/net

Dalam tahun politik sejak pertengahan 2022 lalu, sejumlah nama bermunculan dan dimunculkan oleh kelompok tertentu, dan ambisi pribadi sebagai bakal calon (balonbup), Kerinci, Jambi 2024.

Itu baru batas wacana, secara demokrasi boleh saja sepanjang memenuhi persyaratan, mendapat dukungan 6 (Enam) Kursi dari Partai Politik yang memiliki wakil di DPRD Kerinci. Jika terpilih (dipercaya) masyarakat, ‘’jangan jadikan Kerinci Kampung Maling, dan Menambah luka lama?”

Tanpa dukungan 6 Kursi dari Partai Politik yang memiliki wakil di DPRD Kerinci jangan harap bisa ikut berlayar merebut kursi orang nomor satu (jabatan Bupati), terkecuali calon Perseorangan (Independen), dengan dukungan puluhan ribu pemilik Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang sah.

Tak heran posisi partai politik sangat penting dan strategis menjadi penentu bagi Calon Bupati/ Kepala daerah jika memberikan dukungan sejumlah enam kursi, kepada Bakal Calon (Balon) Bupati Kerinci 2024.

Harap dimaklumi/ difahami, jika pra-balonbup berambisi menjadi bakal calon/ Calon, sukseskan dulu Pemilihan Umum Presiden dan Pemilhan Legislatif (Wakil rakyat), yang akan berlangsung, 14 Februari 2024 yang tinggal 6 (enam) bulan lagi.

Dan hasil pileg, Februari 2024 akan bisa anda rebut mencari 6 kursi pendukung, dan itu tidak geratis harus diganti kos (biaya) pembinaan politik dari akar rumput (bawah), biaya mendirikan partai, biaya operasional organisasi, maka partai bisa menjadi besar, dengan kata lain, tegasnya 6 kursi pengusung harus dibeli (dibayar), dengan uang mahar, tidak ada yang geratis. Terkecuali Partai Nasdem, (tanpa mahar)?.

Bagi anda yang berminat dan telah memasang baliho perkenalan, dikota, pasar, desa dan simpang-simpang jalan umum, dengan kata lain “berambisi” menjadi Bupati Kerinci, melalui proses pracalon, balon dan calon untuk masa bhakti 2024-2029, jika terdaftar sebagai kontestan Calon Bupati, dan mampu memenangkan pertarungan, nantinya ?.

Siapkanlah kos (biaya) politik yang cukup besar, mulai dari bawah yang terkecil Kopi, minum dan makan tamu, transportasi, uang beli 6 kursi partai pengusung, biaya tim sukses umum, tim sukses keluarga dan biaya tak terduga lainnya.

Dan sejak pemilihan langsung untuk pilkada (pemilihan kepala daerah) dari tahun 2004 silam sudah berlangsung 4 (empat) kali, dan menghabiskan biaya bagi pemenangnya, berkisar antara Rp25 miliyar, Rp35 miliyar, bahkan ada yang mencapai Rp60 miliyar, untuk kabupaten/ kota yang memiliki mata pilih/ hak pilih 300 ribu suara kebawah.

Jika suara yang berhak memilih lebih 300 ribu suara keatas, tentu biaya yang dikeluarkan lebih besar lagi?.

Nah,….bagi anda yang berminat menjadi balon Bupati Kerinci, Jambi, perlu berfikir dan merenung sejenak apakah anda punya uang yang lebih dan ikhlas mengeluarkan biaya cukup besar itu? Tanpa harus dikembalikan lewat penggunaan APBD?

Tanpa harus dikembalikan menggunakan wewenang/ jabatan, selaku bupati/ kepala daerah terpilih? Jawabannya ada pada diri anda sendiri.

Dan jangan sampai daerah yang anda pimpin menjadi “kampung maling” dan para sponsor (tim sukses) yang mendukung anda, saat mencalonkan diri, tentu keluar uang, tenaga dan fikiran, semua minta balasan yang seimbang.

Jika anda terpilih dan dilantik menjadi Bupati, “suka tidak suka, anda akan didesak terus oleh pendukung anda sendiri, bagi Swasta minta proyek, dan bagi ASN minta jabatan. Siapkah anda…?

Dari bukti-bukti masa lalu, hanya dikembalikan uang sponsor, dan tim sukses lewat memainkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (APBN), yang digelontorkan ke daerah, melalui dana alokasi khusus (DAK) oleh pemerintah pusat, melalui Kementerian terkait dan Kementerian Keuangan RI.

Sedangkan anda jika terpilih dan dilantik, wajib mengemban amanah dan merealisasikan amanat pembangunan di segala sektor yang dibutuhkan masyarakat Kerinci, merata dan ber-imbang, (berkeadilan).

Dan anda wajib melaksanakan visi dan misi yang anda janjikan sendiri pada masyarakat saat kampanye, secara benar, kuat, jujur dan proefesional bersih dan anti praktik KKN.

Sebelum anda beli 6 kursi pengusung, untuk mencalonkan diri sebagai calon bupati Kerinci, anda harus bertarung dulu dengan diri anda sendiri / kata hati dan fikiran, bukan semata kata nafsu?. 

Apakah anda siap menerima kekalahan habis uang, dan menangpun,  juga habis uang, tidak mengembalikannya lewat memainkan APBD, karena APBD dan APBN, bersumber dari uang rakyat, harus dihabiskan untuk membangun kepentingan rakyat. Bukan kepentingan keluarga, koleha dan tim sukses.

Dan jika anda tidak kuat, dan fokus mengembalikan uang yang anda keluarkan saat pilkda berlangsung, tidak tertutup kemungkinan anda akan tersandung, KKN (Kolusi, Korupsi dan Nepotisme), dekat ber-urusan dengan aparat penegak hukum?.

Dan sejak pilkada langsung dipilih oleh rakyat, sudah puluhan mantan Gubernur, Bupati & Walikota masuk penjara berpindah tempat tidur dari kamar luks/ kasur empuk kebalik terali besi, (hotel prodeo).

Dan sebagian tengah menjalani proses sidang di Pengadilan negeri dan Pengadilan Tipikor. Siapkah anda…?

Dan bersyukurlah,  bagi mantan Gubernur, Bupati dan Walikota yang belum terungkap kasusnya, cepat-cepatlah bertobat.

Dan jika perlu dengan ikhlas bagikan harta kekayaanya, pada para fakir miskin, orang miskin, orang lanjut usia sakit-sakitan, yatim piatu, cacat dari lahir, karena kematian kita tidak akan membawa harta, berupa uang, mobil mewah, sawah/ ladang, rumah mewah, pabrik/ industry, dan istri cantik bisa kawin lagi.

BACA JUGA :  Sandra Boy & Zulfahmi : Balon Bupati Kerinci, Jangan Sampai Menunggu Sumbangan?

Satu dekade terakhir (sepuluh tahun), Kabupaten Kerinci dipimpin oleh seorang Bupati, Dr.H. Adirozal, MSi, juga dikenal dengan latar belakang Agma yang baik, dan tak perlu diragukan.

Sepuluh tahun memimpin Kerinci, 2014-2019 duet dengan Zainal Abidin, SH. MH, (ALM), dengan visi dan misinya membangn KERINCI LEBIH BAIK.

Dalam keadaan sulit Keuangan, Adirozal-Zainal, mampu memenangkan pertarungan kendati di Mahkamah Konstitusi, setelah dilantik KLB dijalankan, namun selama lima tahun tak jauh meningkatkan hasil pembangunannya Kerinci Lebih Baik (KLB)?.

Singkat cerita, pada Pilkada serentak 2018, Adirozal tampil kembali, dan telah punya modal yang cukup, berpasangan dengan Ir. Ami Taher.

Sebagai “buya/politisi petarung, kembali memenangkan Pilkada Kerinci, kedua kalinya juga di Mahkamah Konstitusi (MK), Adirozal kembali dilantik dan memimpin Kerinci.

Pada periode kedua sejak kampanye; Ia (Adirozal-Ami Taher) menggaungkan Pembangunan KLB BERKEADILAN, “(pembangunan Kerinci Lebih Baik-Berkeadilan)” untuk mendukung KLB Berkeadilan, Adirozal, dicanangkan 10 program unggulan.

Guna membangun Kerinci Lebih Baik Berkeadilan, tidak tanggung-tanggung kampnaye yang disampaikannya antara lain janji, ‘’membangun jalan keladang (kebun), mengingat masyarakat Kerinci secara mayoritas usaha perekonomiannya dari sektor Pertanian, menanam Kayu Manis (Cassiavera) = Kulit Manis dalam bahasa Kerinci.

Berikutnya Kopi, Kentang (Kubik) dalam bahasa Kerinci, dan Pertanian Sawah Fungsional (produktif). Khusus Jalan keladang (Kebun) dari ribuan kelompok kebun (ladang), nyaris tidak ada yang dibangun, masyarakat menggunakan jalan lama (jalan dibangun sendiri)/ gotong royong warga.

Dan jika ada jalan yang dibangun adalah jalan kabupaten yang baru untuk daerah (lokasi) tertentu. Dengan kata lain jalan ke Ladang, gagal dibangun dengan lebar, 4 s/d 6 meter untuk jangka panjang dan dapat dilalui dengan kendaraan roda empat, minimal double garden.

Sawah fungsional, belum didukung daerah irigasi (d.i) Semi Permanen, dan Permanen dengan pengaturan deniet air yang cukup dan teratur, sesuai kebutuhannya, minimal 1, 6 liter/ detik.

Sarana Kesehatan yang baik, Rumah Sakit Umum (RSU), dua RSU yang dibangun satu di Desa Ujung Ladang, Kecamatan Gunung Kerinci (Siulak) untuk Kerinci mudik, RSU Bukit Kerman Kecamatan Bukit Kerman (Kerinci hilir), keduanya sampai habis masa jabatan Bupati Adirozal dua periode, sampai Maret 2024 belum selesai, dengan kata lain sama sekali belum siap dioperasikan.

Tak heran sudah puluhan tahun masyarakat Kerinci dan Kota Sungai Penuh terpaksa berobat keluar daerah Kerinci, umumnya ke Prop. Sumatera Barat, Kota Padang, Bukit Tinggi, Solok Selatan.

Berikutnya janji dan program 10.000,-(sepuluh ribu tenaga kerja), ternyata juga gagal, ribuan pengangguran di Kerinci, terpaksa mencari kerja ke luar Kerinci dan kenegara tetangga, Malaysia, Singapura, Brunai Darussalam, Thailand  dan Negara lainnya di timur tengah.

Baik yang berangkat secara resmi, maupun terpaksa liar, karena keadaan dan kendala yang dihadapi diantaranya banyak yang mencari jalan pintas dan beresiko.

Selanjutnya program pembangunan Insfrastruktur Jalan Kabupaten, Gedung Pemerintahan dan Peningkatan Daerah Irigasi (D.I.). Khusus infrastruktur jalan mulai dari pemeliharaan rutin, peningkatan, rehabilitasi ringan, sedang dan berat tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Tak heran 6 Kecamatan di Kerinci Hulu, 8 Kecamatan Kerinci Hilir dan 4 kecamatan Kerinci Tengah, sangat mudah ditemukan jalan kabupaten yang hancur, berlobang-lobang dan berkubang.

Kabupaten Kerinci dengan jumlah 287 desa dan kelurahan rata-rata jalan kabupaten belum normal, berlobang dan berkubang alias hancur.

Khusus infrastruktur jalan kabupaten, bukan tidak ada peningkatan namun lemahnya pengawasan, rata-rata rencana umur bangunan pendek tingkat pengoralan tidak dilakukan pemadatan maksimal menggunakan alat berat 8 ton sesuai status jalan kabupaten.

Demikian Lapen (Lapisan Aspal Penetrasi) dan hotmix tidak dikerjakan secara maksimal oleh kontraktor pelaksana dilapangan, ini semua erat kaitannya adanya dugaan permainan ‘’fee’’ sebelum lelang dimulai.

Pada umumnya pemenang lelang, orang-orang yang dekat dengan pejabat teras Kerinci, dan mereka juga mengeluhkan adanya permainan ‘’fee’’ uang siluman yangharus lolos ketika diburu aparat penegak hukum, tak heran jika mutu (kualitas) umur rencana bangunan rendah (pendek).

Dinas PUPR Kerinci, sangat mampu menerapkan pengawasan ekstra ketat, sesuai rencana dan realisasinya, jika ‘’fee’’ dihapuskan sama sekali, sehingga dinas tidak punya beban terhadap siapapun.

Hampir setiap tahun anggaran, sudah 10 tahun terakhir dugaan permainan kotor, mulai dari fee sampai pengawasan sulit dijalankan sebagaimana mestinya. Maka siapapun Bupati Kerinci, tanpa menghapuskan permainan fee, umur rencana bangunan tidak akan mencapai target dan realisasinya secara benar.

Contohnya pekerjaan hotmix, seharusnya normal bertahan lima tahun dan bisa berumur sepuluh tahun, jika Bupati terpilih berani meningkatkan sistem pengawasan yang ekstra ketat, niscaya rencana umur bangunan bisa direalisasikan sesuai rencana.

Dan Bupati terpilih jangan sekali-kali mencari kekayaan dengan menggunakan masa jabatan. Dan uang yang dihabiskan untuk meraih kemenangan semata, dihibahkan untuk kepentingan rakyat (membangun Kerinci), bukan mengembalikan uang pilkada dan keuntungan untuk pribadi, keluarga, anak, menantu, ponakan dan istri (ampi) dan tim sukses.

BACA JUGA :  Sandra Boy & Zulfahmi : Balon Bupati Kerinci, Jangan Sampai Menunggu Sumbangan?

Demikian juga jabatan bagi pembantu bupati, pengangkatan/ penunjukan para kepala dinas disetiap OPD (Organisasi Perangkat Daerah) harus ASN yang kuat, mampu dan bertanggungjawab. Ia mengabdi/ bekerja untuk kepentingan rakyat, bukan mengabdi kepada bupati.

Dari 10 program unggulannya, termasuk Beasiswa Cerdas, Nikah Geratis, Satu kecamatan satu Desa Wisata, dan Pemekaran Kerinci Hilir, keempatnya tidak berjalan sebagaimana diharapkan masyarakat Kerinci. Hanya pembangunan Islamic Centre yang dinilai banyak pihak berjalan dengan baik.

Maka Bupati/ Kepala Daerah Kabupaten Kerinci, 2024-2029 harus orangnya kuat, terpercaya, memegang amanah dan komitmen yang kuat membangun Kerinci, tepat sasaran, tepat guna, tepat waktu dan tidak mangkrak.

Mampu mewujudkan azasmanfaat, sebagai tujuan akhir pembangunan untuk rakyat. Dan berimbang, hulu, (Kerinci mudik). Kerinci tengah dan Kerinci hilir, keseluruhan 18 kecamatan, harus dibangun secara ber-imbang.

Tim catatan yang terabaikan, menarik membaca sebuah berita yang diterbitkan Jambi Link.com, dengan judul, Nama Besar Bersaing Sengit dalam Pilkada Kerinci 2024, edisi Sabtu, 16 September 2023, menulis panjang lebar aka nada pertarung namabesar, di Pilkada Kerinci 2024.

Antara lain nama, “Monadi, putra mantan Bupati Kerinci, Murasman, Johan Efendi, Tafyani Kasim, seorang pengusaha sukses, dr. Deri Mulyadi. ada Karzalo, seorang pengusaha, Fadli Sudria dan Boy Edwar.

Fadli Sudria, mantan anggota Kepolisian yang kini memperjuangkan aspirasi rakyat dari kursi DPRD Provinsi Jambi, (Partai Amanat Nasional).

Boy Edwar, politisi dari Partai Golkar, dengan basis masa dari Kerinci tengah, mereka putra-putra terbaik Kerinci yang punya kelebihan masing-masing, tulis Jambi Link, dikutif sebagian isinya.

Dari 8 nama, mungkin akan memperebutkan kursi orang nomor di bumi Sakti Alam Kerinci, (nama lain Kerinci). Tapi, semua ditentukan setelah hasil Pileg Februari  2024 mendatang, itupun jika mendapat 6 kursi dari Partai Pengusung yang memiliki perwakilan di DPRD Kerinci, bisa dari satu partai, (bila cukup) dan atau koalisi.

Selain 8 nama, terdapat sejumlah nama lainnya yang akan ikut berpartisipasi sebagai Cawabup (Calon Wakil Bupati), Hasan Basri, SH. MH,C.P.C.L.E. & PARNERS  Advokat/ Penasehat Hukum. Mayor Liswar, (Purn) TNI-AD Mantan Kasdim 0417 Kerinci.

Dan nama lainnya Balonbup Kerinci. Cori Siska, SPdI latar belakang seorang pengusaha putri terbaik Kerinci saat ini, akan turun kegelanggang politik Pilkada Kerinci 2024 mendatang. Dan Letkol Darmadi TNI-AD, semuanya putra-putri terbaik Kerinci.

Ke12 nama itu punya peluang yang sama, untuk memperebutkan dukungan dari partai pengusung 6 kursi di DPRD Kerinci setelah Pileg dan Pilpres, 14 Februari 2024 tahun depan. Dan belum bisa kita menilainya sebelum mendapatkan partai pengusung yang cukup 6 kursi.

PR yang berat:  Siapapun Bupati Kerinci terpilih pada Pilkada serentah 27 Nopember 2024 akhir, memiliki Pekerjaan Rumah (PR) yang berat, karena 10 program unggulan Bupati Kerinci dua periode, Dr H Adirozal, MSi, secara umum masyarakat menilai tidak berhasil.

Bupati Kerinci terpilih nantinya, jangan sampai menambah luka lama. Karena Dr H Adirozal, MSi, bupati Kerinci dua periode selama 10 tahun tidak berhasil menyelesaikan sarana dan prasarana penting seperti dua RSU, Jalan Keladang, 10.000, Lapangan Kerja, Bea Siswa Cerdas, Infrastruktur Jalan Kabupaten, Daerah Irigasi (D.I.), dan penyelesaian kantor Dinas Pemerintah Daerah Kerinci, sehingga DPRD Kerinci harus menggunakan RSU Ujung Ladang, untuk kantor sementara.

Bupati Kerinci dua periode, Dr H Adirozal,MSi, telah bekerja banyak membangun Kerinci, tidak ada yang menonjol rutin bagi kepentingan umum masyarakat Kerinci. Jika Bupati sebelumnya 2009-2014 H Murasman-A Rachman, meninggalkan catatan meletakan Ibu Kota (Pusat Pemerintahan) Kerinci di Bukit Tengah.

Sedangkan Bupati Adirozal, hanya tercatat dan diingat masyarakat Kerinci, sebagai salah satu Bupati terkaya ketiga di Propinsi Jambi, dengan LHKPN ( Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara ) diberitakan sejumlah media dengan nilai Rp. 8,7 miliyar,

Dan diakhir-akhir masa jabatan dari 2022/ 2023, terungkap sejumlah kasus antara lain: Tunjangan rumdis DPRD Kerinci yangdicairkan selama 5 tahun, (217-2021) dengan kerugian Negara Rp.4, 9 miliyar, berdasarkan pencairnya Peraturan Bupati (Perbup) Kerinci No. 20 tahun 2016, yang ditanda tangani Dr H Adirozal, MSi.

Dan kasus kedua temuan BPK RI Perwakilan Jambi, atas TPP ASN Kerinci tahun 2022 senilai Rp15, 7 miliyar, dasar pencairan Perbup yang dikeluarkan Bupati Adirozal. Dan harus dikembalikan oleh ratusan ASN ke Kas Daerah, sebagai bentuk pertanggungjawabannya. Jika tidak ditindak lanjuti dan dikembalikan bisa di Pidana.

Dan berikutnya terungkap kasus dugaan korupsi dana Komite Olah Raga Nasional (KONI), nilainya Rp. 3 miliyar lebih, didiuga melibatkan Bupati Kerinci Adirozal, dan kasusnya ditangani Polres Kerinci, sebagaimana ditulis Siasatinfo.co.id, di kutif kembali.

Belum lagi dugaan kasus perjalanan Dinas “Fiktif lokal dan Nasional,” mulai terendus aparat penegak Hukum di Kerinci. Mudah-mudahan kasus keempat, bocorannya yang diterima penulis tidak benar adanya? (***).

Kisah Singkat Jurnalis Gudi Podcast Kemenag Rejang Lebong

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Headlines

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Posts

https://situs-toto.togel.togetherband.org