KERINCI, BEO.CO.ID – Diluar dugaan masyarakat Dusun Satu Desa Mukai Tinggi, Kecamatan Siulak Mukai Kerinci, Jambi dilanda Banjir sekitar pukul 17 (5) Sore Jum,at (2/ 2/ 2024) hal itu diungkapkan “Pak Sapik” warga setempat, menjelaskan kepada Yelli Naiti, dilapangan (3/ 2/ 2024) Sabtu siang.
Menurut Pak Sapik, Ia tengah bermain dihalaman depan rumah sekitar pukul lima sore, tiba-tiba banjir dating, begitu cepat dan deras untuk 4 orang anak-anak yang tengah bermain, berhasil saya angkat kerumah bagian atas (lantai dua), jelasnya.
Hingga kami selamat dari hantaman banjir Sungai Talang Tinggi (Mukai Tinggi), dalam waktu singkat air sudah membesar dan menerjang rumah bagian bawah, Allhamdulillah kita selamat bersama anak-anak, ungkapnya terharu.
Sampai sekarang beberapa rumah warga masih di genangi air dan persawahan banyak yang rusak. Hari ini, Sabtu (3/ 2/ 2024) masyarakat setempat melakukan kegiatan Gotong Royong bersama membersih kan perkarangan rumah dan aliran sungai yang tersumbat, yang membawa kayu-kayu, ujarnya.
Dan gotong royong dibantu dengan alat berat Eskaffator dari PUPR Kerinci, sudah berada di lokasi, untuk menbersihkan Batang Kayu dan Cagang kayu (angkah) bahasa Kerinci (Kincai), seperti bambu yang tersumbat dan menghalangi aliran air. Dan sejumlah kayu lainnya.
Dari pengamatan dan monitoring lapangan Wartawan BEO.co.id, masyarakat Kerinci secara menyeluruh perlu waspada dan hati-hati, jika cuaca agak gelap, kendati belum turun hujan didaerah tempat kita berada perlu waspada, banjir bisa tiba kapan saja, soalnya hujan yang mengguyur Kerinci, kendati tidak rutin 24 jam.
Namun perlu diwaspadi kendati hujan kecil (gerimis), soalnya tingkat gerusan air yang menjadi endapan sementara, ditanah dan sungai yang mudah longsor atau daerah tertentu yang sudah dalam kategori daerah Abrasi, bisa longsor diterjang air.
Seperti yang terjadi di Talang Tinggi, Kerinci dan Sungai Desa Pendung (Air Terjun)-Pendung, tiba-tiba banjir, kendati tidak dalam keadaan hujan deras. Karena ekosistem tumbuhan disepanjang sungai sudah banyak yang rusak, dan sebagian daerah terjal. Perlu diwaspadai?.
(BEO.co.id / yn/ *** ). Laporan : Yelli Naiti.
Penulis/ Editor : Gafar Uyub Depati Intan.