LEBONG, BEO.CO.ID – Bukti seriusan Kejaksaan Negeri (Kejari) Tubei dalam pengusut tuntas kasus korupsi, kali ini kasus dugaan korupsi pinjaman dana KUR fiktif di salah satu Bank BUMN tengah bergulir di aparat penegak hukum (APH) tengah dilakukan pendalaman.
Bahkan dalam proses tersebut, penyidik Kejari Lebong tengah menjadwalkan pemanggilan 17 orang nasabah (Nasabah fiktif) yang melakukan pencairan dana KUR.
“Pemanggilan ulang para nasabah yang menjadi korban pencairan dana KUR ini untuk mencari adaya keterlibatan tersangka lain,” kata Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Lebong, Evi Hasibuan, SH, MH melalui Kasi Pidsus, Robby Rahditio Dharma, SH, MH lansir radarlebong.bacakoran.co.
Jadwal pemanggilan tersebut, Rabu dan Kamis (9/11), penyidik juga akan kembali nanyakan tata cara penacairan dana KUR yang terindikasi korupsi tersebut terhadap nasabah.
Pihak Kejaksaan juga akan mempergunakan tenaga ahli untuk menghitung adanya kerugian negara dan sampai saat ini masih menuggu perhitungan dari pihak tenaga ahli, guna mengetahui jumlah kerugian negara nantinya.
“Untuk saat ini kami masih bekerja mendalami kasus tersebut untuk mengungkap tersangka lain, yang kemungkinan besar akan ditetapkan dalam waktu dekat,” singkatnya.
Sebelumnya, pihak penyidik Kejari Lebong telah menemukan 2 alat bukti yang cukup, atas dugaan tindak pidana korupsi tersebut. Atas indikasi tersebut baru 1 orang ditetapkan sebagai tersangka berinisial AZ kini sudah dilakukan penahanan. (SB/Wlk)
