spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Biaya Pemasangan PDAM Melangit, Air Tak Mengalir!

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

KOTA CURUP, BEO.CO.ID – Pemasangan sambungan resmi PDAM Tirta Dharma, kerumah penduduk (konsumen), salah satu korbanya atas nama Yakub, 40 tahun, warga Kelurahan Talang Benih Ujung, Kecamatan Curup, Rejang Lebong, setelah memasang dengan nilai Rp.15 juta tahun 2017 silam ternyata Airnya tidak mengalir, kesulitan mendapatkan air bersih kian  menyakitkan, ujarnya.

Ketika ditanyakan Jurnalist Beo.co.id, siapa nama pihak (petugas PDAM) yang memasang pipa sambungan kerumah bapak? Saya, memasang sama Darmadi, katanya petugas resmi dari PDAM, Tirta Dharma.

Sakitnya, setelah pipa terpasang dan pembayaran dalam dua kali tahapan, pertama Rp.7 juta, kedua Rp.8 juta, dan lunas jumlahnya Rp15 Juta, ternyata air tidak normal, hidup mati, mati – hidup sebentar dan lebih banyak matinya, tandas Yakub sangat kecewa terhadap PDAM, keluhnya.

Yakub, menjelaskan pemasangan pada tahun 2017 silam bulannya saya lupa, saya didatangi Darmadi, karena orang lain juga banyak yang memasang sama dia, saya percaya saja Ia minta uang pemasangan sampai air mengalir Rp.15 juta. Memang saluran pipa kerumah saya agak panjang lebih kurang 200 meter.

Karena keluarga butuh air bersih dan layak minum, maka saya setujui. Dan sudah saya bayar uang pemasangannya ulang Yakub. Menjelaskan pada Jurnalist Beo.co.id, (4/10/2021) Senin, dikediamannya.

Yakub, ketika didesak berapa bayaran tagihan perbulan?  Spontan Ia menjelasakan hanya dikenakan biaya beban Rp15 ribu/ bulan. Belakangan ini kondisi airnya semakin sulit, untuk mendapatkan air harus di “kocok-kocok” di lima titik, dibuka sambungan pipa di kocok-kocok, maka airnya naik sebenatar….lalu mati lagi.

Begitulah kejadiannya sejak dipasang oleh Darmadi, hingga 2021 bulan September (bulan ini), keluh Yakub.  Pasangan Liar:  Macetnya air dari PDAM, berulang kali sejak tahun 2017 silam hingga 2021 (sekarang), ada rumor berkembang bahwa itu pasangan liar? Tapi dibantah oleh Darmadi, Darmadi mengatakan punya Pak Yakub, terdaftar di PDAM.

Kejadian yang hampir serupa tapi tidak sama, terjadi di Gang Maskam. Digang Maskan, menurut Fendi, air yang mengalir sangat kecil. Disini sebelah kana nada 4 jalur pipa dan sebelah kiri ada 2. Dan ada juga pakai jalur khusus (jalur sendiri), pipanya ditarik ratusan meter kata Fendi, saat dihubungi Wartawan media ini, 2 Oktober 2021 lalu.

Silakan cek disebelah Warung, “Zeo” semua yang memasang dan mengerjakannya karyawan PDAM Darmadi, jelas Fendi. Masalah PDAM, yang airnya tidak mengucur juga dibicarakan dalam Demo 1 Oktober 2021 oleh LSM Pekat.

Namun dibantah pihak PDAM, tidak ada pasangan liar semua terdaftar, hanya belum ada penertiban disetiap wilayah yang patut diduga adanya pencurian air oleh oknum yang tidak bertanggungjawa.

Sumber kompeten media ini mengatakan, seharusnya bagi masyarakat yang mau memasang sambung resmi kerumah masing-masing, seharusnya langsung menghubungi pihak PDAM Tirta Dharma, tidak melalui oknum-oknum tertentu.

Dan harga pemasangan di PDAM terang dan jelas dan biaya pemasangan tidak sampai Rp.15 Juta, itu tindakkan diluar ketentuan berlaku di PDAM jelas sumber, serya minta namanya dirahasiakan, (UU NO.40 tahun 1999).

Darmadi, dihubungi media ini dikediamannya depan Masjid Uswatul Hasanah, Kelurahan Talang Benih, 04 Oktober 2021, Senin, pemasangan di daerah Gang Maskam Darmadi mengakui memang benar dia yang memasangkannya.

Saya siap untuk menghantarkan ke lokasi untuk di cek ke titik pemasangan tidak ada yang ilegal semua titik terdaftar, ujarnya.

Masyarakat setempat belum merasa puas menikmati air yang mengalir, karena air sangat kecil. Dan kadang baru hidup sekitar pukul 13.00 WIB, atau jam 1 siang, ujar Yakub yang didampingi bapaknya Harsono, pada bagian lain keterangannya.

Mereka juga mengeluhkan besarnya biaya pemasangan, Rp.1. 300.000,- melebihi standar upah PDAM. Yakub, mengakui memasang Pipa dari Gang Maskam, tapi yang memasangnya Darmadi dari PDAM ujarnya.

Kami sudah bosan bongkar pasang pipa dengan cara dikocok-kocok untuk mendapatkan air. Saya bersama bapak lanjut Yakub, setiap hari harus bekerja mengurus air keluhnya.

Dan pipa yang harus dikocok-kocok dilima titik ( 5 ) agar air dapat mengalir ke rumah kami  jelas Yakub, didampingi bapak dan istrinya di Talang Benih Ujung kepada Beo.co.id. Sampai saat ini terang Yakub, air belum lancar masuk kedalam rumah, paparnya.

Titik yang harus kami kocok mulai dari depan KUD, depan Bengkel Las, depan Panglong Kayu, depan rumah I,is, dan dekat Got ujarnya. Kami minta pertanggungjawab pihak PDAM, agar air tetap mengalir ujarnya berharap.

Dari pengamatan Beo.co.id (BiDiK07ELANGOPOSiSi), jika benar terdaftar resmi sejak pemasangan awal, berarti pihak PDAM Tirta Dharma, harus bertanggungjawab. Soalnya, biaya beban dibayar setiap bulan oleh pelanggan (konsumen).

Dan jika adanya oknum bermain dibalik kusut masainya persoalan air yang dibayar masyarakat dari PDAM dan tidak normal (kadang tidak menaglir), kadang hidup, kadang mati, kadang baru hidup jam 1 siang (13.OO WIB, red), bayangkan sudah berjalan lima tahun harus dipertanggungjawabkan oleh pemasang, apa masalah yang sebenarnya?. Tidakperlu ditutup-tutupi, jika mau PDAM sehat, dan tidak lagi menjadi objek ‘tangan-tangan jahil”

Solusinya pihak PDAM, harus berani terbuka pada publik, ini soal pelayanan, (bukan rahasia). Demikian juga petugas yang memasang kerumah penduduk, harus berani menjelaskan masalahnya apa?.

Jika ada oknum PDAM yang bermain kotor mencari keuntungan pribadi harus diambil tindakkan tegas, baik administrasi maupun sangsi pemecatan, jika perlu “tindakkan Hukum” dari aparat berwenang. Karena lima tahun merugikan masyarakat. 

Dan harus diketahui modal dasar PDAM dari BUMD (Badan Usaha Milik Daerah), yakni menggunakan dana APBD Rejang Lebong, (sumber Dana Alokasi Umum). Sejak PDAM berdiri di bumi Rejang Lebong.

Modal yang dikeluarkan untuk membangun dimengerakkan PDAM berasal dari uang rakyat. Dari pajak yang masyarakat bayarkan, setiap tahunnya.  (***)

Laporan                    :  Wika Rifani

Editor/Penulis        :  Gafar Uyub Depati Intan

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kisah Singkat Jurnalis Gudi Podcast Kemenag Rejang Lebong

Tabut Bengkulu (Dokumentasi Yopoyo)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Headlines

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Posts

https://situs-toto.togel.togetherband.org