KERINCI, BEO.CO.ID – Bupati Kabupaten Kerinci Propinsi Jambi DR.H.Adirozal, MSi sudah dua kali didemo masyarakat Desa Muara Hemat, Kecamatan Batang Merangin, Kab. Kerinci kekantor Bupati Kerinci di Bukit Tengah, Kecamatan Siulak Mukai, namun mereka gagal bertemu Adirozal Bupati Kerinci, mereka diterima Asisten 1 Shelhanuddin, para bawahan dan staf. Tuntutan mereka tak main-main meminta Bupati Kerinci, memecat Kepala Desa Muara Hemat, ‘’Jasman’’ karena menggelapkan ‘’ratusan juta uang DD, ADD, Bantuan Covid 19 dan bantuan lainnya’’.
Puncaknya mereka memblokir Jalan Nasional lintas Link Bangko-Kerinci di jembatan Muara Hemat, Rabu, 19 Oktober 2022 sekitar 09.30 WIB, jalan sempat lumpuh total beberpa jam lamanya.
Tuntutan masyarkat Muara Hemat, pertama disampaikan dalam demo ke kantor Bupati Kerinci di Bukit Tengah, 14 September 2022, mereka hanya dijanjikan akan ditindak lanjuti. Ternyata setelah berjalan 19 hari, tidak ada tindak lanjutnya?
Kemarahan warga Muara Hemat, kembali memuncak dan demo kedua kalinya dilakukan, 05 Oktober 2022, kekantor Bupati Kerinci di Bukit Tengah, lagi-lagi Bupati Kerinci Adirozal, tidak berada ditempat dengan berbagai alas an disampaikan bawahannya, mereka diterima Asisten 1 Shelhanuddin Cs, kembali berjanji akan menyelesaikan masalah tuntutan mereka dan termasuk melakukan pemeriksaan oleh Inspektorat Kerinci.
Dan dijanjikan hasil, 17 Oktober 2022, akan diselesaikan. Waktu demo kedua Syafruddin Ketua BPD Desa Muara Hemat, menolak menanda tangani surat (hasil) Notulen pertemuan antara para wakil warga Muara Hemat dengan Bupati Kerinci, yang diwakil bawahannya, Darifus dan Shelhanuddin Cs, ternyata 17 Oktober 2022, tidak juga ada penyelesaian kasus-kasus yang mereka gugat dan menggunakan uang Negara itu, bahkan ‘’terkesan diabaikan, oleh Bupati Kerinci’’ dampaknya masyarakat Desa Muara Hemat, memblokir jalan Nasional.
Ancaman pemblokiran, sudah mereka sampai pada demo ke (05/10/2022), jika tidak diselesaikan oleh Bupati Kerinci, masalah yang mereka adukan tersebut. Dugaan ketidak beranian Bupati Kerinci Adirozal, menghadapi masyrakat (para pendemo), bukan hal baru, sejumlah para pendemo tidak bisa bertemu Bupati Kerinci Adirozal, termasuk HMII (Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia).
Dugaan ‘’ketakutan bupati Adirozal, disinyalir erat kaitannya dengan janji politik pada tahun 2018 silam saat Pilkada Kerinci, dimenangkannnya untuk kedua kali, Menyatakan Kerinci Lebih Baik Berkeadilan, (KLB Berkeadilan), ternyata hanya isapan jempol belaka, hingga saat ini. Termasuk menyelesaikan sejumlah tuntutan dan gugatan masyarakat, termasuk demo para mahasiswa Kerinci.
Kapolsek Batang Merangin, AKP Julisman membenarkan adanya pemblokiran jalan tersebut.
“Iya dari pukul 09.30 WIB tadi. Ini berkaitan dengan permintaan masyarakat pemberhentian Kades Muara Hemat, ” jelasnya kepada Wartawan.
Kapolsek mengatakan pihaknya sudah menyampaikan agar jalan tidak ditutup, namun tak diindahkan oleh warga.
“Kita mengedukasi ke masyarakat Muara Hemat, agar tidak memblokir akses jalan, namun tetap tidak di indahkan, masyarakat tetap menunggu Bupati kerinci untuk menemui mereka, ” kata Julis Kapolsek setempat pada Wartawan dikutif kembali.
Kasus yang disampaikan masyarakat Kabupaten Kerinci, kepada Bupati/ Kepala Daerah (Pemimpin) nya DR H Adirozal, MSi, Nyaris (sangat minim) yang diselesaikannya.
Dari catatan Wartawan BEO.co.id, terdapat sederetan kasus, termasuk Pilkades yang tetap dimenang tergugat, bahkan ada yang diputuskan PTUN Jambi dan diperkuat PTUN Medan, seperti Kasus Pilkades Belui Tinggi, Kecamatan Depati Tujuh Kerinci. Belum lagi kasus dugaan korupsi DD dan ADD yang dilakukan para oknum kedaes didaerah Kerinci, yang tidak ditanggapi Bupati Adirozal, seolah-oleh pemerintahannya ‘’bersih dari atas sampai kebawah.’’ (***).